Antiperspirant yang digunakan dengan benar dapat membantu mengurangi keringat di area ketiak, tangan, atau kaki. Namun, penggunaannya tetap perlu hati-hati karena dapat memicu iritasi bila dipakai berlebihan atau tidak sesuai aturan.
Meski sama-sama digunakan untuk mencegah bau badan, Antiperspirant dan deodoran sebenarnya memiliki fungsi serta cara kerja yang berbeda. Perbedaan utamanya terletak pada klasifikasi produknya.
Deodoran termasuk dalam produk kosmetik. Sementara itu, Antiperspirant dikategorikan sebagai obat karena bekerja langsung menghambat produksi keringat, bukan hanya menutupi bau.
Fungsi dan Cara Kerja Antiperspirant
Antiperspirant berfungsi mengurangi produksi keringat, terutama di area yang mudah lembap seperti ketiak, tangan, atau kaki. Kandungan bahan aktif di dalamnya, seperti garam aluminium atau kombinasi aluminium dan zirkonium, bekerja dengan membentuk lapisan sementara pada saluran kelenjar keringat.
Lapisan ini menutup sebagian saluran keringat, sehingga keringat yang keluar menjadi lebih sedikit dan kulit terasa lebih kering. Saat produksi keringat berkurang, kulit pun terasa lebih nyaman dan tidak lembap. Secara tidak langsung, hal ini juga membantu mencegah bau badan, karena bau biasanya muncul ketika bakteri di kulit memecah keringat.
Antiperspirant sering digunakan oleh orang yang mudah berkeringat atau memiliki kondisi di mana tubuh memproduksi keringat berlebih (hiperhidrosis). Dengan penggunaan yang tepat, produk ini dapat membantu menjaga rasa percaya diri dan kenyamanan selama beraktivitas sehari-hari.
Cara Menggunakan Antiperspirant
Agar hasilnya maksimal dan kulit tetap aman, berikut beberapa cara menggunakan Antiperspirant dengan benar:
- Oleskan pada kulit yang bersih dan benar-benar kering, sebaiknya setelah mandi
- Hindari penggunaan pada kulit yang sedang luka, iritasi, atau baru dicukur
- Gunakan secukupnya sesuai petunjuk di kemasan, karena pemakaian berlebihan bisa memicu iritasi kulit
- Untuk Anda yang mudah berkeringat, oleskan pada malam hari saat tubuh lebih sedikit mengeluarkan keringat agar bahan aktifnya bekerja lebih efektif
Perbedaan Antiperspirant dan Deodoran
Meski sering dianggap sama, Antiperspirant dan deodoran memiliki fungsi yang berbeda. Berikut penjelasannya:
- Antiperspirant berfungsi mengurangi produksi keringat dengan kandungan garam aluminium yang menutup sementara saluran keringat, sehingga kulit terasa lebih kering dan nyaman.
- Deodoran tidak menghambat keluarnya keringat, tetapi membantu mengurangi bau badan dengan kandungan parfum dan bahan antibakteri yang menghambat pertumbuhan bakteri di kulit.
Kini, banyak produk yang menggabungkan kedua fungsi tersebut, tetapi ada juga yang hanya bekerja sebagai salah satunya. Pilihlah sesuai kebutuhan dan kondisi kulit Anda.
Itulah informasi seputar Antiperspirant yang perlu diketahui. Meski efektif dalam mengatasi keringat berlebih dan bau badan, penggunaan Antiperspirant tetap perlu dilakukan dengan hati-hati. Pasalnya, pada sebagian orang, produk ini bisa memicu iritasi atau reaksi alergi, terutama jika kulit sensitif.
Selain itu, kandungan seperti aluminium dan paraben juga sempat dikaitkan dengan risiko penyakit tertentu, seperti kanker payudara, Alzheimer, dan gangguan ginjal, meskipun hingga kini belum ada bukti ilmiah yang kuat yang membenarkan hal tersebut.
Jika Anda khawatir atau mengalami keluhan setelah menggunakan Antiperspirant, coba konsultasikan dengan dokter melalui fitur Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan saran dan pilihan produk yang paling aman sesuai kondisi kulit Anda.
