Dokter atau bidan sering melakukan jahitan pasca melahirkan normal untuk memperbaiki luka pada vagina dan perineum (daerah antara vagina dan anus) akibat bersalin. Selama pemulihan, ibu yang baru saja melahirkan perlu merawat jahitan ini dengan baik agar tidak mengalami infeksi.

Saat proses persalinan normal berlangsung, ibu akan mengejan kuat untuk membuka jalan lahir agar bayi dapat dilahirkan. Ketika ibu mengejan dan mendorong bayi keluar dari rahim, vagina dan perineumnya akan mengalami tekanan yang sangat kuat.

Memahami Jahitan Pasca Melahirkan Normal dan Cara Merawatnya - Alodokter

Hal ini berisiko tinggi menyebabkan luka robekan pada vagina dan perineum yang dapat menyebabkan perdarahan pascapersalinan. Oleh karena itu, untuk memperbaiki bagian yang robek tersebut, dokter atau bidan akan melakukan penjahitan.

Selain robekan alami akibat proses mengejan, jahitan pasca melahirkan normal juga dilakukan apabila ibu menjalani prosedur episiotomi, yaitu sayatan yang dibuat di perineum dan vagina ibu untuk mempermudah proses kelahiran bayi.

Prosedur ini biasanya dilakukan pada ibu yang memiliki kondisi tertentu, seperti menderita penyakit serius, misalnya penyakit jantung, persalinan lama, dan bayi sungsang.

Tingkat Robekan Vagina Setelah Melahirkan

Robekan pada vagina dan perineum setelah melahirkan dapat dikelompokkan menjadi beberapa tingkat sesuai ukuran atau kedalamannya, yaitu:

Tingkat 1

Robekan terjadi di lapisan kulit dan jaringan sekitar vagina, namun belum mencapai otot. Robekan berukuran kecil dan dapat sembuh tanpa proses penjahitan.

Tingkat 2

Robekan yang terjadi lebih dalam dan tidak hanya melibatkan kulit dan jaringan sekitar vagina, tapi juga otot. Robekan tingkat 2 sering kali perlu dijahit lapis demi lapis dan membutuhkan waktu berminggu-minggu agar bekas jahitan bisa pulih.

Tingkat 3

Robekan tingkat 3 mencakup robekan pada kulit, otot perineum, hingga otot yang mengelilingi anus. Robekan ini tergolong parah dan harus dijahit di ruang operasi. Pada kasus tertentu, ibu yang mengalami robekan perineum yang berat ini bisa mengalami komplikasi berupa inkontinensia tinja dan nyeri saat berhubungan seksual.

Tingkat 4

Robekan tingkat 4 lebih dalam dari otot anus, bahkan mencapai usus. Proses penjahitan pun juga harus dilakukan di ruang operasi.

Sama seperti robekan tingkat 3, robekan tingkat 4 juga dapat menimbulkan komplikasi meski sudah dijahit. Komplikasi tersebut dapat berupa inkontinensia tinja dan rasa nyeri yang bisa berlangsung selama berbulan-bulan.

Ibu yang melahirkan normal kebanyakan akan mengalami robekan perineum tingkat 1 dan 2 dan hanya sebagian kecil ibu yang mengalami robekan perineum tingkat 3 dan 4. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seorang ibu melahirkan lebih berisiko mengalami robekan tingkat 3 dan 4, yaitu:

  • Melahirkan anak pertama atau bayi sungsang
  • Menjalani persalinan dengan bantuan forceps
  • Melahirkan bayi dengan ukuran besar atau berat bayi lebih dari 4 kilogram
  • Mengejan terlalu lama
  • Memiliki riwayat robekan tingkat 3 atau 4 pada persalinan sebelumnya

Untuk mengurangi risiko terjadinya robekan yang parah pada perineum ketika melahirkan, ibu hamil disarankan untuk rutin berolahraga serta melakukan senam Kegel.

Selain itu, untuk meningkatkan kelenturan otot jalan lahirnya dan mencegah terjadinya robekan perineum yang parah, ibu hamil juga bisa melakukan pijat perineum ketika usia kehamilannya sudah sekitar 34 minggu.

Cara Merawat Jahitan Pasca Melahirkan Normal

Hampir 90% ibu yang melahirkan normal akan mendapatkan jahitan pasca melahirkan normal. Untuk menunjang proses pemulihan pasca melahirkan dan merawat luka jahitan dengan baik, ada beberapa hal yang bisa ibu lakukan, yaitu:

  • Duduk secara perlahan dan gunakan bantal berbentuk donat untuk menyangga tubuh ketika hendak duduk.
  • Hindari mengangkat beban berat atau mengejan selama beberapa hari setelah luka dijahit.
  • Kompres luka jahitan dengan es batu yang dibungkus kain, untuk mengurangi gatal dan nyeri di daerah ini.
  • Bersihkan luka jahitan setelah buang air kecil dan buang air besar, lalu keringkan area luka.
  • Ganti pembalut pasca persalinan secara teratur dan selalu cuci tangan sebelum dan setelah memasangnya.
  • Lakukan senam Kegel untuk memperkuat otot dan mempercepat penyembuhan luka jahitan pasca melahirkan.
  • Konsumsi makanan kaya serat dan banyak minum air putih untuk untuk mencegah konstipasi, sehingga buang air besar menjadi lebih mudah dan tidak mengganggu luka jahitan perineum.

Untuk mengatasi nyeri berat akibat luka jahitan pasca melahirkan normal, ibu juga bisa mengonsumsi obat antinyeri, seperti paracetamol, sesuai anjuran dokter. Selain itu, biasanya dokter juga akan meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi setelah luka pada vagina dan perineum dijahit.

Secara umum, jahitan pasca melahirkan normal merupakan prosedur yang aman dan umum dilakukan. Anda juga biasanya akan melihat ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal dalam waktu beberapa hari setelah mendapatkan jahitan pasca melahirkan normal.

Namun, segeralah periksakan diri ke dokter kandungan jika Anda mengalami gejala infeksi pada jahitan, seperti demam dan luka terasa sangat nyeri, bengkak, atau bernanah. Untuk mengatasi infeksi pada luka jahitan pasca melahirkan normal, dokter akan memberikan obat-obatan, baik obat oles maupun obat minum, serta melakukan perawatan luka.