Jika pasanganmu seorang introvert, kamu mungkin kerap merasa kesulitan memahami perasaan dan keinginannya, apalagi jika kamu adalah seorang extrovert. Nah, agar hubungan dengan pasangan introvert-mu bisa berjalan lancar, ada beberapa tips, nih, yang bisa kamu coba. Yuk, simak di artikel ini.

Introvert adalah kebalikan dari extrovert. Perlu kamu ketahui, orang yang introvert cenderung lebih fokus kepada perasaan dan pikiran yang berasal dari dalam dirinya daripada hal-hal yang terjadi di dunia luar. Pribadi introvert biasanya juga akan membutuhkan waktu untuk dirinya sendiri, guna mengisi kembali energinya.

Memiliki Pasangan Introvert? Ini Tips Menghadapinya - Alodokter

Nah, sifat-sifat inilah yang terkadang kerap disalahartikan sebagai ketidakterbukaan, sehingga kamu sebagai pasangannya, mungkin merasa sulit mendekatkan diri pada pribadi introvert. Tak jarang, hal ini kemudian menimbulkan pertengkaran.

Tips Menghadapi Pasangan Introvert

Terlepas dari kepribadianmu, baik sama-sama seorang introvert, ambivert, maupun extrovert, bila pasanganmu adalah seorang introvert, beberapa tips di bawah ini bisa membantumu menghadapinya:

1. Tetap sabar

Merasa ditinggalkan mungkin merupakan salah satu permasalahan yang kerap kamu alami saat menjalin hubungan dengan seorang introvert. Pasalnya, seperti yang disebutkan sebelumnya, akan ada saatnya orang introvert ingin menghabiskan waktunya seorang diri saja.

Oleh sebab itu, sebagai pasangannya, kamu harus bisa menghadapi hal tersebut dengan sabar, ya. Pahamilah bahwa hal tersebut bukan berarti ia cuek, tidak peduli, atau tidak lagi mencintaimu. Namun, itu adalah caranya untuk mengisi kembali energinya.

2. Buat pasanganmu merasa aman

Seorang introvert akan terbuka untuk berbagi perasaan atau pemikiran terdalamnya dengan orang yang benar-benar bisa membuatnya merasa nyaman dan aman.

Jadi, agar pasanganmu bisa membuka diri sepenuhnya kepadamu, buatlah ia merasa nyaman akan kehadiran dirimu. Dengan demikian, seiring waktu kamu akan menyadari bahwa pasangan introvert-mu adalah orang yang sangat unik, altruistik, dan bijaksana.

3. Komunikasikan masalah yang ada

Komunikasi adalah kunci sukses sebuah hubungan. Oleh karena itu, jika kamu merasakan ada sesuatu yang mengganggu dalam hubunganmu, sebaiknya komunikasikan masalah tersebut dengan kepala dingin.

Cobalah ungkapkan keinginan dan perasaanmu kepadanya, dan begitu pula sebaliknya. Saat berdiskusi dengan pasanganmu yang introvert, usahakan untuk benar-benar mendengarkan setiap perkataannya, ya.

Hindari sikap dominan dan memaksa terhadap pribadi introvert, karena ini akan membuatnya tidak nyaman untuk mengungkapkan perasaan dan keinginannya yang sebenarnya.

4. Lakukan kegiatan yang bermakna

Perlu kamu ketahui, pribadi introvert umumnya lebih senang menghabiskan waktunya di tempat yang tenang daripada di keramaian. Jadi, daripada membawa pasangan introvert-mu ke pesta atau konser, lebih baik ajaklah ia melakukan kegiatan yang lebih santai namun bisa membuat waktu bersama kalian bermakna.

Beberapa contoh kegiatannya adalah piknik di taman, berkunjung ke museum, pergi ke kebun binatang, memasak makan malam bersama, atau sekadar minum kopi di kedai kopi favoritnya.

5. Apresiasi kelebihan pasangan

Seorang introvert umumnya berwawasan luas, memiliki empati tinggi, suportif, dan penuh kasih sayang. Jadi, alih-alih berfokus pada hal-hal yang tidak dimiliki pasanganmu, lebih baik kamu apresiasi kelebihannya.

Misalnya, jika kamu menyukai kebiasaan pasanganmu yang sering berpikir lama sebelum berbicara, tetapi saat ia sudah melakukannya, ia bisa memberi pendapat yang mendalam akan setiap hal, cobalah ungkapkan bahwa kamu menyukai hal tersebut dari dirinya. Dengan begitu, ia akan merasa senang dan dihargai.

Nah, itulah beberapa tips yang bisa kamu terapkan bila kamu saat ini sedang menjalin hubungan dengan seorang introvert. Ingatlah bahwa perbedaan yang ada seharusnya bisa menjadi penyeimbang dalam hubungan, bukan malah menjadi penyebab pertengkaran.

Namun, apabila kamu masih merasa kesulitan dalam memahami pasanganmu yang introvert, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog terkait hal ini, ya.