Bayi sungsang merupakan kondisi ketika posisi bayi dalam kandungan terbalik, yakni kepala di bagian atas rahim dan kaki atau bokong di bawah. Persalinan bayi sungsang umumnya perlu penanganan khusus, tak seperti persalinan pada bayi yang posisinya normal.

Selama kehamilan, bayi memang banyak bergerak dan berubah posisi. Salah satu posisi yang kerap terjadi adalah posisi sungsang. Tidak ada alasan pasti mengenai penyebab bayi sungsang. Meski begitu, ada sejumlah faktor yang bisa pemicu bayi sungsan, misalnya volume air ketuban yang terlalu banyak atau sedikit.

Mempersiapkan Persalinan Bayi Sungsang - Alodokter

Berbagai Posisi Bayi Sungsang Menjelang Persalinan

Posisi bayi sungsang biasanya dapat terdeteksi melalui pemeriksaan USG atau pemeriksaan Leopold. Posisi bayi sungsang bisa bervariasi. Berikut adalah beberapa macam variasi posisi sungsang yang mungkin terjadi saat persalinan:

  • Kedua kaki bayi berada di bawah dengan kepala di atas
  • Bokong bayi berada di bawah dengan kaki lurus ke atas berdekatan dengan kepala
  • Bokong bayi berada di bawah dengan lutut menekuk dan kaki dekat dengan bokong

Selain posisi sungsang, bayi juga bisa berada pada posisi melintang menjelang persalinan. Posisi bayi yang demikian dinamakan posisi horizontal atau letak lintang.

Bayi Sungsang Sulit Dilahirkan dengan Persalinan Normal

Bayi yang melintang umumnya lebih mudah kembali ke posisi normal menjelang kelahiran sehingga dapat dilahirkan melalui persalinan normal. Namun, tidak demikian dengan bayi sungsang.

Pada usia kehamilan 8 bulan, sudah tidak banyak ruang tersisa dalam kandungan sehingga kecil kemungkinan bayi berubah posisi. Hal ini membuat bayi sungsang memerlukan penanganan khusus.

Persalinan bayi sungsang bisa cukup berisiko, terutama jika melalui metode persalinan normal. Oleh karena itu, persalinan bayi sungsang lebih direkomendasikan dengan cara operasi caesar, terutama pada kondisi-kondisi berikut:

  • Bayi memiliki berat lebih dari 3,8 kilogram atau kurang dari 2 kilogram
  • Bayi prematur
  • Kaki bayi berada di bawah bokongnya
  • Letak plasenta rendah
  • Ibu memiliki panggul sempit atau penyulit tertentu misalnya preeklamsia
  • Ibu sebelumnya pernah menjalani operasi caesar

Cara Memperbaiki Posisi Bayi Sungsang

Ada jalan yang dapat ditempuh jika ibu hamil dengan bayi sungsang masih ingin menjalani persalinan normal, yaitu dengan menerapkan posisi tidur agar bayi tidak sungsang dan mengubah posisi bayi dalam perut.

Salah satu metode untuk mengubah posisi bayi sungsang adalah dengan external cephalic version (ECV). Cara ini dapat dilakukan oleh dokter kandungan dengan melakukan penekanan pada perut ibu hamil untuk mengarahkan kepala bayi ke bawah.

Meski pasien kemungkinan akan merasa tidak nyaman selama proses ECV, prosedur ini biasanya cukup aman dan tingkat keberhasilannya bisa mencapai 50% untuk mengubah posisi bayi sungsang. Sementara itu, tingkat keberhasilan ECV pada posisi melintang lebih tinggi, yaitu mencapai 90%.

Ada beberapa kondisi yang dapat membuat ECV tidak berhasil atau tidak bisa dilakukan, misalnya kehamilan kembar, plasenta previa, cairan ketuban sedikit, atau adanya riwayat perdarahan pada kehamilan. Jika ECV gagal, umumnya dokter akan menganjurkan tindakan operasi caesar, agar pasien bisa melahirkan bayinya.

Meski jarang terjadi, ECV berisiko menyebabkan plasenta dari dinding rahim terpisah. Kondisi ini menyebabkan bayi harus segera dilahirkan dengan operasi caesar.

Hal inilah yang membuat prosedur ECV perlu dipersiapkan dengan baik. Prosedur ini juga sebaiknya dilakukan di rumah sakit dengan tim dan fasilitas lengkap yang siap mengantisipasi, bila terjadi kondisi darurat.

Dengan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dan USG secara teratur ke dokter, diharapkan posisi bayi sungsang bisa dideteksi dan ditangani lebih cepat, sehingga bayi dapat lahir dengan selamat.