Leher kaku dan pegal umumnya bukanlah kondisi yang mengkhawatirkan. Namun, Anda tetap perlu waspada, apalagi jika leher kaku tak kunjung membaik atau disertai gejala lain, seperti demam dan sakit kepala yang parah, karena ini bisa menjadi tanda adanya penyakit yang serius.

Sebagian besar orang mungkin pernah merasakan leher kaku, terutama saat bangun tidur di pagi hari atau setelah melakukan beberapa aktivitas berat. Biasanya keluhan leher kaku muncul beserta keluhan lain, seperti nyeri leher, kesulitan menggerakkan leher, sakit kepala, dan nyeri bahu atau lengan.

Leher Kaku: Apakah Termasuk Kondisi Serius? - Alodokter

Leher kaku yang tidak berbahaya umumnya akan mereda dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari atau sekitar seminggu. Namun, jika keluhan ini terus menetap atau disertai gejala lain, Anda perlu waspada karena bisa saja hal ini disebabkan oleh penyakit tertentu.

Mengenali Kondisi Leher Kaku

Dalam kebanyakan kasus, penyebab paling umum leher kaku adalah ketegangan otot atau keseleo di bagian leher. Keluhan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya:

  • Cedera otot atau ligamen di leher karena gerakan leher yang mendadak, misalnya sering membunyikan leher
  • Sering membawa beban yang berat dan tidak seimbang, misalnya tas ransel yang berisi banyak barang
  • Kebiasaan tidur dengan posisi yang janggal dan tidak nyaman atau bantal terlalu banyak
  • Postur tubuh atau posisi tubuh yang buruk, misalnya ketika duduk di meja dalam waktu yang lama atau sering membungkuk
  • Mengalami stres atau kecemasan yang berlebihan

Saat mengalami kaku leher, Anda bisa meredakannya dengan beberapa cara sederhana berikut:

  • Gunakan satu bantal saat tidur.
  • Posisikan kepala agar tidak tertekuk dan terlalu tinggi ketika tidur. Pastikan posisi kepala bagian tubuh lain tetap sejajar kertika berbaring.
  • Berikan kompres dingin pada leher yang kaku dengan kain yang dibungkus es atau direndam air dingin selama sekitar 15–20 menit. Langkah ini bisa diulang selama 2−3 kali sehari hingga leher terasa lebih nyaman dan tidak bengkak. Setelah itu, Anda bisa memberi kompres hangat untuk membuat otot leher lebih rileks dan nyaman.
  • Gerakkan leher secara perlahan-lahan dan hindari kebiasaan menggeretakkan leher.
  • Lakukan pijatan lembut di leher dan bahu untuk membuat otot lebih rileks.
  • Gunakan gel atau krim pereda rasa sakit, misalnya yang mengandung obat ibuprofen atau sodium diclofenac. Anda juga bisa menggunakan obat minum untuk meredakan nyeri, seperti paracetamol.

Kondisi Leher Kaku yang Perlu Diwaspadai

Meski bisa sembuh dalam beberapa hari, leher kaku juga bisa menjadi pertanda kondisi serius, terutama jika sakitnya berkepanjangan atau disertai gejala lainnya. Berikut adalah beberapa penyakit yang perlu diwaspadai sebagai kemungkinan penyebab leher kaku:

1. Meningitis

Meningitis merupakan peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur. Penyakit ini bisa menyebakan gejala berupa nyeri leher serta leher kaku dan sulit digerakkan.

Nyeri dan kaku leher karena meningitis biasanya tidak akan mereda dengan perubahan posisi leher atau obat antinyeri biasa.

Selain leher kaku, meningitis juga bisa menimbulkan berbagai gejala lain berikut:

  • Sakit kepala yang parah
  • Demam tinggi
  • Mual dan muntah
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kejang
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Tidak nafsu makan
  • Penurunan kesadaran atau koma

Meningitis merupakan kondisi yang berbahaya dan perlu segera diobati oleh dokter. Tanpa pengobatan yang tepat, penyakit ini bisa menimbulkan kerusakan otak permanen atau bahkan kematian.

2. Tortikolis

Leher kaku karena tortikolis biasanya disertai dengan keluhan leher nyeri, bengkok, dan terdapat kram atau kedutan di otot leher. Tortikolis bisa terjadi pada anak-anak dan juga orang dewasa. Tortikolis bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti kelainan genetik, gangguan saraf, infeksi, dan cedera.

Tortikolis ada yang bisa sembuh sendiri tanpa penanganan khusus, tetapi terkadang bisa juga menetap hingga menimbulkan kesulitan dalam beraktivitas.

3. Cervical spondylosis

Cervical spondylosis adalah kondisi ketika tulang, ligamen, dan otot di leher mengalami peradangan, sehingga timbul gejala leher kaku dan nyeri.

Rasa sakit yang mengganggu di leher akibat kondisi ini biasanya bertambah buruk saat leher digerakkan. Selain itu, penderita masalah leher ini juga mungkin akan mengalami pusing dan sakit kepala.

Sebagian besar kasus leher kaku karena radang sendi leher bisa hilang dengan sendirinya. Namun, jika leher kaku berlangsung selama lebih dari beberapa hari dan disertai dengan kesulitan berjalan atau kelemahan otot di lengan atau kaki, sebaiknya segera konsultasikan hal tersebut ke dokter.

4. Rheumatoid arthritis

Leher kaku juga merupakan salah satu gejala umum dari rheumatoid arthritis. Tingkat keparahannya bisa bervariasi, ada yang mengalami nyari berdenyut di bagian belakang leher, serta ada juga yang mungkin mengalami kekakuan dan pembengkakan sendi leher, sehingga kepala menjadi lebih sulit digerakkan.

Selain itu, penderita juga mungkin mengalami sakit kepala yang akan terasa memburuk ketika leher dan kepala digerakkan.

Pada kasus leher kaku akibat rheumatoid arthritis, nyeri dan kaku leher akan semakin parah, jika penyakit ini tidak diobati. Bahkan, jika gejala telah membaik, peradangan, nyeri, pembengkakan, dan kekakuan leher masih bisa datang kembali.

Itulah beberapa penyebab keluhan leher kaku yang perlu Anda perhatikan. Kaku leher yang ringan dan mereda sendiri umumnya bukanlah kondisi serius.

Namun, jika Anda mengalami leher kaku yang tak kunjung sembuh sekitar lebih dari seminggu dan disertai dengan gejala demam, sakit kepala, kejang, serta mual dan muntah, segera periksakan diri ke dokter agar bisa ditangani dengan tepat.