Denyut jantung bayi normal penting untuk diketahui karena merupakan salah satu tanda vital yang dapat memberikan gambaran kesehatan bayi secara umum. Denyut jantung bayi yang terlalu lambat, cepat, atau tidak teratur bisa saja menandakan adanya gangguan yang memerlukan penanganan dokter.

Tanda vital manusia ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi pernapasan, dan denyut jantung. Denyut jantung bayi normal tidaklah sama dengan denyut jantung anak-anak maupun orang dewasa.

Mengenal Denyut Jantung Bayi Normal - Alodokter

Untuk mengetahui denyut jantung bayi normal dan kondisi apa saja yang bisa mengakibatkan denyut jantung bayi tidak normal, simak pembahasannya berikut ini.

Mengetahui Denyut Jantung Bayi Normal

Denyut jantung bayi diukur berdasarkan seberapa banyak jantung berdenyut per menitnya. Denyut jantung bayi bisa lebih cepat saat dia sedang bergerak aktif dan menjadi lebih lambat saat sedang tidur.

Denyut jantung bayi normal berkisar antara 100–160 denyut per menit (bpm). Namun, denyut jantung ini berbeda-beda sesuai usia bayi. Pada bayi baru lahir, denyut jantung bisa dipengaruhi oleh faktor genetik dan usia kehamilan ibu saat bayi dilahirkan.

Berikut ini adalah panduan denyut jantung bayi normal yang bisa Ayah dan Bunda gunakan untuk memantau kondisi kesehatan Si Kecil:

  • Bayi baru lahir: berkisar antara 100–205 denyut per menit saat bangun dan 90–160 denyut permenit saat tidur
  • Usia hingga 12 bulan: berkisar antara 100–180 denyut per menit saat bangun dan 90–160 saat tidur
  • Usia 12–24 bulan: berkisar antara 98–140 denyut per menit saat bangun dan 80–120 denyut per menit saat tidur

Untuk memeriksa denyut jantung bayi normal, Ayah dan Bunda dapat meletakkan jari telunjuk dan tengah di pergelangan tangan, lipatan siku, sisi dalam leher, atau bagian atas mata kaki dalam Si Kecil. Hitunglah jumlah denyut dalam 30 detik, lalu dikalikan dua.

Apa yang Terjadi Jika Denyut Jantung Bayi Tidak Normal?

Denyut jantung bayi tidak normal di sebut juga aritmia. Ini merupakan kondisi di mana denyut jantung bisa menjadi lebih cepat atau lebih lambat, atau iramanya tidak teratur. Aritmia terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:

Takikardia

Denyut jantung bayi yang terus-menerus lebih cepat dari kondisi normal disebut takikardia. Ada dua jenis takikardia yang biasanya terjadi pada bayi dan anak, yaitu:

  • Takikardia supraventrikular, yaitu kelainan denyut jantung yang paling umum terjadi pada bayi di tahun pertama dan disebabkan oleh gangguan pada sinyal listrik jantung
  • Takikardia ventrikel, yaitu jenis aritmia yang dimulai di bilik jantung bagian bawah (ventrikel). Kondisi ini menyebabkan jantung tidak memompa cukup darah ke tubuh

Bradikardia

Denyut jantung bayi yang lebih lambat dari kondisi normal disebut bradikardia. Sama seperti takikardia, ada dua jenis bradikaria yang paling umum terjadi pada bayi, yaitu:

  • Blok jantung, yaitu kondisi ketika sinyal listrik yang menyuplai jantung tersumbat dan memengaruhi sel jantung di atrium kanan yang berfungsi sebagai pacu jantung alami
  • Sinus bradikaria, sering terjadi pada bayi lahir prematur karena paparan obat-obatan sebelum bayi lahir, gangguan pernapasan, dan hipotermia

Kontraksi atrial prematur dan kontraksi ventrikel prematur

Denyut jantung bayi tidak normal juga dapat menjadi tanda adanya kontraksi atrial prematur dan kontraksi ventrikel prematur. Pada kondisi ini, denyut jantung Si Kecil mungkin lebih cepat daripada biasanya, atau ada denyut tambahan yang lebih cepat dari denyut jantung normal bayi.

Kontraksi atrial prematur dan kontraksi ventrikel prematur ini dianggap umum dan normal jika hanya muncul sesekali. Namun, jika sering terjadi, maka bisa menjadi tanda adanya gangguan jantung pada bayi.

Denyut jantung bayi tidak normal bisa disebabkan oleh gangguan pada jantung atau masalah kesehatan lain, seperti infeksi atau gangguan metabolisme tubuh. Oleh karena itu, penting bagi Ayah dan Bunda untuk mengetahui denyut jantung bayi normal agar lebih cepat menemukan adanya kelainan yang dialami Si Kecil.

Jangan ragu untuk membawa Si Kecil ke dokter anak jika Ayah dan Bunda merasakan denyut jantung bayi tidak normal, terlebih jika kondisi ini sering terjadi atau berlangsung cukup lama.