Kelenjar paratiroid adalah kelenjar penghasil hormon paratiroid yang berperan penting dalam mengatur kadar kalsium dalam darah. Jika kelenjar ini mengalami gangguan, maka Anda berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah gangguan tulang.

Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang terletak di leher, tepatnya di belakang kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid terdiri dari 4 kelenjar kecil yang ukurannya sebesar kacang polong. Meskipun ukurannya kecil, kelenjar paratiroid memiliki fungsi yang besar bagi tubuh.

Mengenal Fungsi dan Gangguan Kelenjar Paratiroid - Alodokter

Beberapa Fungsi Kelenjar Paratiroid

Berikut ini adalah beberapa fungsi kelenjar paratiroid:

  • Mengatur pelepasan kalsium dari tulang ke aliran darah.
  • Mengendalikan penyerapan kalsium dari makanan atau minuman pada saluran pencernaan.
  • Merangsang pembentukan vitamin D pada ginjal.
  • Meningkatkan penyerapan kalsium di ginjal dan mencegah ginjal membuang kalsium melalui urine.
  • Membuat ginjal mengeluarkan fosfat melalui urine.
  • Meningkatkan kadar magnesium dalam darah.

Kadar kalsium dalam tubuh diatur secara ketat oleh kelenjar paratiroid dan tiroid. Normalnya, kelenjar paratiroid memproduksi hormon paratiroid ketika jumlah kalsium dalam darah berkurang atau terlalu rendah. Jika kadar kalsium naik dan kembali normal, produksi hormon paratiroid akan berhenti.

Sebaliknya, ketika kadar kalsium dalam darah terlalu tinggi, kinerja kelenjar paratiroid akan dihambat sementara oleh hormon kalsitonin yang diproduksi oleh kelenjar tiroid. Hormon kalsitonin ini juga berfungsi untuk menurunkan kadar kalsium yang berlebihan agar kadar kalsium di dalam darah kembali normal.

Gangguan pada Kelenjar Paratiroid

Pada kasus tertentu, dapat terjadi gangguan pada kelenjar paratiroid yang membuat kelenjar ini memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon paratiroid. Hal ini tentu saja dapat mengganggu keseimbangan kadar kalsium dalam darah.

Masalah kesehatan yang mungkin terjadi akibat gangguan pada hormon dan kelenjar paratiroid antara lain:

1. Hiperparatiroidisme

Hiperparatiroidisme terjadi ketika kadar hormon paratiroid dalam darah terlalu tinggi. Akibatnya, tulang dapat menjadi rapuh (osteoporosis) dan terjadi pembentukan batu ginjal.

Penyakit hiperparatiroidisme ini belum diketahui dengan jelas apa penyebabnya. Namun, faktor genetik dan penyakit tertentu, seperti kanker atau tumor kelenjar paratiroid, diduga dapat menyebabkan terjadinya hiperparatiroidisme.

Hiperparatiroidisme sering kali tidak menunjukkan tanda atau gejala yang jelas. Namun, hiperparatiroidisme terkadang dapat menimbulkan beberapa gejala berikut ini:

  • Nafsu makan menurun.
  • Gangguan pencernaan, seperti, mual, muntah, dan sembelit.
  • Sering buang air kecil.
  • Tubuh terasa lemah dan selalu lelah.
  • Nyeri tulang dan sendi.
  • Sakit perut.
  • Nyeri punggung
  • Sulit konsentrasi dan mudah lupa.

2. Hipoparatiroidisme

Hipoparatiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar paratiroid kurang aktif dan membuat kadar hormon paratiroid dalam tubuh terlalu rendah. Penyakit ini membuat kadar kalsium dalam darah dan tulang berkurang serta kadar fosfor meningkat.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti penyakit autoimun, kelainan bawaan pada kelenjar paratiroid, rendahnya kadar magnesium dalam darah, komplikasi dari operasi pengangkatan kelenjar tiroid maupun paratiroid, atau efek samping dari terapi radiasi kanker.

Penderita hipoparatiroidisme dapat merasakan beberapa gejala berikut:

  • Gangguan sensorik, seperti kesemutan, muncul sensasi perih, atau mati rasa, di bibir, jari tangan, dan jari kaki.
  • Nyeri otot atau kram di bagian kaki, perut, atau wajah.
  • Spasme atau kram otot, terutama di sekitar mulut, tangan, lengan, dan tenggorokan.
  • Nyeri saat menstruasi.
  • Rambut rontok.
  • Kulit menjadi kering dan kasar.
  • Kuku menjadi rapuh.
  • Masalah psikologis, seperti mudah cemas atau depresi.

3. Pseudohipoparatiroidisme

Pseudohipoparatiroidisme adalah penyakit genetik yang sangat langka. Penyakit ini terjadi ketika tubuh tidak dapat merespons atau merasakan adanya hormon paratiroid dalam tubuh. Penderita kelainan genetik ini mengalami gejala seperti hipoparatiroidisme, padahal kadar hormon paratiroid dalam tubuhnya normal.

4. Kanker paratiroid

Kanker paratiroid adalah jenis kanker langka yang biasanya menyerang salah satu dari 4 kelenjar paratiroid. Kanker paratiroid lebih sering menyerang orang berusia 40-an atau 50-an. Gejala kanker paratiroid umumnya menyerupai gejala hiperparatiroidisme beserta munculnya benjolan di leher, baik benjolan di leher kanan atau pun kiri, suara serak, dan kesulitan menelan.

Gangguan kelenjar paratiroid yang disebabkan oleh faktor genetik mungkin tidak bisa dicegah.

Namun, di luar faktor genetik, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit kelenjar paratiroid dan menjaga agar kelenjar ini dapat berfungsi dengan baik, yaitu rutin berolahraga, mencukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta tidak merokok.

Selain itu, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala ke dokter untuk mengevaluasi fungsi kelenjar paratiroid. Jika terdapat kelainan pada kelenjar paratiroid, dokter akan memberikan pengobatan sesuai jenis penyakit pada kelenjar tiroid yang Anda alami beserta penyebabnya.