Lanugo adalah rambut halus yang tumbuh di tubuh janin saat masih di dalam kandungan. Lanugo umumnya akan luruh menjelang kelahiran, tetapi ada pula yang tetap bertahan setelah bayi lahir. Bagaimana bisa demikian? Simak penjelasannya di sini.

Lanugo biasanya mulai tumbuh ketika janin memasuki usia 4 atau 5 bulan atau di sekitar 20 minggu. Secara umum, keberadaan rambut halus tersebut berfungsi untuk mempertahankan zat lilin agar menempel pada kulit janin. Zat tersebut berperan sebagai pelindung tubuh janin terhadap air ketuban.

Mengenal Lebih Jauh Lanugo dan Fakta di Baliknya - Alodokter

Selain itu, lanugo juga berfungsi untuk mengatur suhu tubuh janin yang belum memiliki jaringan lemak. Rambut halus tersebut biasanya akan rontok dengan sendirinya ketika janin sudah memasuki usia 7–8 bulan atau 9 bulan.

Namun, lanugo terkadang dapat bertahan hingga beberapa minggu setelah bayi dilahirkan dan umumnya dialami oleh bayi prematur.

Apakah Lanugo pada Bayi Bisa Disembuhkan?

Pada dasarnya, munculnya rambut halus pada bayi bukanlah kondisi medis yang perlu dikhawatirkan dan tidak membutuhkan perawatan medis secara khusus. Hal ini karena lanugo biasanya akan rontok dengan sendirinya saat janin berusia 7–8 bulan.

Namun, ada kalanya lanugo dapat bertahan hingga beberapa hari setelah persalinan dan umumnya dialami oleh bayi prematur. Oleh karena itu, jangan menggosok kulit Si Kecil untuk menghilangkan lanugo yang tumbuh, ya Bun.

Jika Bunda menggosoknya, kulit Si kecil justru bis menjadi merah, kering, dan iritasi. Jadi, biarkan rambut halus di tubuh Si Kecil luruh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Apabila lanugo tidak kunjung rontok atau bahkan terus tumbuh di seluruh tubuh, Anda bisa berkosultasi dengan dokter. Pada beberapa kondisi yang sangat langka, ini bisa menjadi pertanda anak mengalami hipertrikosis atau sindrom manusia serigala.

Apakah Lanugo Dapat Terjadi pada Orang Dewasa?

Tak hanya pada janin dan bayi, orang dewasa juga bisa mengalami pertumbuhan lanugo berlebih. Kelainan genetik diduga memiliki peran besar dalam kondisi ini.

Selain genetik, beberapa faktor risiko tertentu turut mendukung pertumbuhan lanugo pada orang dewasa dan paling umum dipicu oleh penyakit kanker atau gangguan makan, seperti anoreksia nervosa maupun bulimia.

Anoreksia nervosa yang parah bisa membuat penderitanya memiliki tubuh yang sangat kurus dan ketersediaan lemak tubuh yang rendah. Hal inilah yang membuat tubuh memproduksi bulu-bulu halus atau lanugo guna melindungi kulit dan menjaga tubuh agar tetap hangat.

Tak hanya dipicu oleh gangguan makan, beberapa penyakit juga dapat menyebabkan munculnya lanugo pada orang dewasa, seperti hipertiroidisme, HIV/AIDS, dan akromegali.

Selain itu, kondisi lain yang juga diduga dapat memicu tumbuhnya lanugo, seperti produksi hormon berlebih pada jaringan kanker dan efek samping obat-obatan tertentu, seperti ciclosporin, phenytoin, interferon, spironolactone, dan kortikosteroid.

Lanugo pada orang dewasa umumnya bisa diatasi sesuai dengan faktor risiko yang mendasarinya. Beberapa bentuk penanganan yang dapat dilakukan dokter meliputi:

  • Krim eflornithine
  • Metode waxing
  • Terapi laser dermatologi

Lanugo, baik pada bayi baru lahir maupun orang dewasa bukan hal yang perlu dikhawatirkan karena akan hilang dengan sendirinya. Namun, apabila rambut halus tumbuh semakin banyak atau diserta gejala lain, hal ini bisa menjadi gejala dari kondisi medis tertentu sehingga Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.