Micro cheating bisa menjadi awal perselingkuhan hingga menyebabkan keretakan dalam hubungan percintaan. Perilaku ini umumnya tidak disadari baik oleh pelaku maupun pasangannya sendiri. Bentuk micro cheating antara lain adalah mencari perhatian atau mengirim pesan spesial ke rekan kerja.

Pelaku micro cheating biasanya menggunakan sarana komunikasi yang tidak menimbulkan kecurigaan pasangannya. Tujuan awal seseorang melakukan micro cheating mungkin bukanlah ingin menjalin hubungan romantis, tetapi hanya ingin mendapatkan perhatian dari orang lain yang bukan pasangannya.

Mengenal Micro Cheating, Selingkuh “Kecil” yang Sering Tidak Disadari - Alodokter

Namun, seiring berjalannya waktu, tujuan tersebut bisa berkembang menjadi bentuk perselingkuhan yang sebenarnya, baik selingkuh hati maupun selingkuh fisik, seperti berciuman, berpelukan, atau berhubungan seksual.

Bentuk Micro Cheating yang Sebaiknya Dihindari

Siapa pun bisa terlibat atau melakukan micro cheating. Berikut ini adalah beberapa bentuk micro cheating yang tujuannya adalah mendapatkan perhatian dari seseorang yang bukan pasangannya:

  • Sering melontarkan godaan kepada teman
  • Kerap memberikan perhatian spesial kepada orang lain melalui pesan singkat
  • Selalu menyukai atau memberi komentar di unggahan media sosial seseorang, apa pun unggahannya
  • Memiliki aplikasi kencan daring di ponsel, meskipun tidak digunakan
  • Berpakaian atau berpenampilan menarik agar dilirik seseorang
  • Membagikan informasi yang sifatnya spesial atau informasi yang hanya boleh diketahui oleh pasangan sendiri
  • Selalu membisukan notifikasi atau menghapus pesan seseorang agar tidak diketahui oleh pasangan

Meski banyak yang tidak menyadari, perselingkuhan jenis ini bisa dengan mudah dikenali. Tanda-tanda utama dari micro cheating adalah memprioritaskan orang lain, yang bukan bagian dari keluarga, di atas pasangan sendiri.

Micro cheating mungkin terlihat sepele, tetapi bisa memberikan dampak yang signifikan dalam hubungan percintaan, misalnya pasangan merasa kurang mendapatkan perhatian. Jika dilakukan terus-menerus, micro cheating bisa saja menyebabkan hubungan menjadi retak.

Mengelola Batasan dalam Relasi Pertemanan

Untuk mencegah terjadinya micro cheating, Anda perlu menetapkan batasan dalam hubungan pertemanan maupun pekerjaan dengan orang lain. Berikut ini adalah cara-cara yang dapat membantu Anda mengelola batasan tersebut:

Jujurlah dengan perasaan Anda

Cobalah untuk jujur terhadap diri sendiri mengenai apa yang Anda rasakan. Pahami dengan baik situasinya, apakah saat itu Anda hanya merasa nyaman dengan seseorang karena sering berkomunikasi atau memang menaruh hati.

Sadari pula bahwa Anda sudah memiliki pasangan yang setia menemani setiap saat. Jangan rusak kepercayaan dan cintanya hanya karena Anda merasa nyaman saat bersama orang lain. Ciptakan batasan dan berkomunikasilah secukupnya dengan lingkup pertemanan Anda.

Jika Anda yang menjadi korban micro cheating yang dilakukan oleh pasangan, bicarakan baik-baik dengannya alih-alih menuduhnya berselingkuh. Contohnya, jika Anda tidak nyaman melihat pasangan memberi komentar di setiap unggahan media sosial mantannya, utarakan padanya bahwa Anda tidak menyukai hal tersebut.

Tentukan batasan dalam pertemanan atau hubungan dengan mantan agar nantinya tidak terjadi kesalahpahaman.

Perbaiki hubungan dengan pasangan Anda

Salah satu penyebab seseorang melakukan micro cheating adalah memburuknya hubungan dengan pasangan. Jika hal ini terjadi, solusinya bukan melirik orang lain, tetapi memperbaiki hubungan dengan pasangan.

Selalu bicarakan apa yang Anda rasakan dan selesaikan masalah yang ada dengan kepala dingin. Tak hanya itu, prioritaskan juga waktu luang yang Anda miliki untuk pasangan dan ajak ia menikmati hal-hal menarik berdua saja.

Ingatlah bahwa selalu ada batasan dalam pertemanan

Orang-orang akan silih berganti masuk dalam kehidupan sosial Anda, dan hal ini tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa selalu ada peluang untuk melakukan micro cheating.

Jika tidak mampu mengelola emosional dengan baik, bentuk perselingkuhan ini bisa saja terjadi pada diri Anda. Untuk menghindari micro cheating, penetapan batasan dalam pertemanan menjadi hal yang penting dilakukan.

Micro cheating mungkin tampak seperti perselingkuhan kecil yang sulit terungkap dan tidak disadari oleh pelakunya. Namun, jika dibiarkan tanpa kendali, bentuk perselingkuhan ini bisa membesar hingga menyebabkan rusaknya suatu hubungan.

Jika Anda menjadi korban micro cheating, jangan ragu untuk berdiskusi dengan pasangan tentang tindakannya yang mengganggu kenyamanan hubungan kalian dan berpotensi menggoyahkan kepercayaan Anda.

Pada dasarnya, setiap pasangan bisa mendiskusikan dan membuat kesepakatan tentang perilaku apa saja yang menjurus ke arah perselingkuhan. Kuncinya adalah menjalin komunikasi yang terbuka dan jujur. Dengan komunikasi yang sehat dan batasan yang jelas, bentuk perselingkuhan seperti micro cheating dapat dicegah.

Namun, jika micro cheating sudah mengganggu keharmonisan hubungan bahkan hingga memengaruhi kehidupan sehari-hari, tidak ada salahnya untuk melakukan konsultasi dengan psikolog guna mendapatkan saran yang tepat.