Penyakit jantung bawaan pada anak dapat terjadi pada 8 dari 1.000 kelahiran. Penyakit ini terjadi karena kelainan struktur jantung yang muncul sejak bayi masih berada dalam kandungan.

Penyakit jantung bawaan pada anak dapat mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah dan menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi tersebut dapat mengganggu tumbuh kembang anak, bahkan kemungkinan berakibat fatal.

Mengenal Penyakit Jantung Bawaan pada Anak - Alodokter

Meski belum diketahui penyebabnya secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung bawaan pada anak.

Berbagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

Sebagian besar kasus penyakit jantung bawaan pada anak berkaitan dengan masalah yang terjadi saat kehamilan. Masa kehamilan sendiri adalah awal dari perkembangan jantung anak.

Ada beragam faktor risiko yang dapat memicu penyakit jantung bawaan pada anak, di antaranya adalah:

1. Rubella

Ibu hamil mengalami infeksi rubella bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung bawaan pada anak. Oleh akrena itu, lakukanlah pemeriksaan sebelum kehamilan guna mengetahui apakah tubuh Anda kebal terhadap rubella.

Jika tidak, dokter dapat memberikan vaksin untuk mencegah infeksi rubella. Sementara itu, apabila Anda sudah sempat terinfeksi rubella, dokter bisa memberikan pengobatannya.

2. Efek samping obat-obatan

Mengonsumsi obat-obatan tertentu selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung bawaan pada anak. Beberapa obat-obatan tersebut adalah obat hipertensi golongan ACE inhibitors, obat kolesterol golongan statin, dan obat jerawat yang mengandung isotretinoin.

Oleh karena itu, ibu hamil jangan pernah sembarangan mengonsumsi atau menggunakan obat-obatan tanpa instruksi dari dokter.

3. Diabetes

Penderita diabetes yang hamil dianjurkan untuk mengendalikan gula darah sejak sebelum mengupayakan kehamilan. Tujuannya adalah agar dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung bawaan pada anak. Sebaiknya, konsultasikan kondisi Anda dengan dokter agar mendapat informasi yang tepat.

4. Minum alkohol dan merokok

Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, merokok, atau menjadi perokok pasif selama kehamilan. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai gangguan kehamilan, termasuk cacat jantung bawaan pada bayi yang ada di dalam kandungan.

5. Keturunan

Selain beberapa hal di atas, faktor keturunan juga bisa menjadi pemicu penyakit jantung bawaan pada anak. Kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh masalah genetika yang dapat diturunkan antargenerasi.

Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

Gejala penyakit jantung bawaan pada anak bisa dikenali ketika dokter mendengarkan suara tidak normal dari jantungnya, yang disebut dengan murmur jantung. Orang tua harus lebih sigap dan waspada jika menemukan beberapa gejala berikut ini pada anak:

  • Anak bernapas dengan cepat
  • Bibir, lidah, dan kuku berwarna kebiruan (sianosis)
  • Berkeringat secara berlebihan, terutama ketika makan
  • Susah makan atau nafsu makan berkurang
  • Penurunan berat bada atau berat badan sulit bertambah

Jika Anda menemukan gejala-gejala tersebut pada anak Anda, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.

Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

Kunci pencegahan penyakit ini terletak pada perawatan bayi sejak masih dalam kandungan atau disebut asuhan prenatal. Berikut beberapa langkah perawatan prenatal yang dapat dilakukan ibu hamil:

  • Jalani pemeriksaan darah sebelum mengupayakan kehamilan untuk mendeteksi berbagai penyakit yang mungkin mengganggu kehamilan, misalnya dengan pemeriksaan TORCH.
  • Hindari paparan asap rokok, penggunaan obat-obatan terlarang, maupun minuman beralkohol selama kehamilan.
  • Konsultasilah dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat-obatan apapun untuk menghindari efek samping yang berbahaya bagi janin.
  • Kendalikan kadar gula darah agar senantiasa dalam batas normal, jika ibu hamil menderita
  • Lakukan pemeriksaan prenatal ke dokter kandungan lebih sering jika ibu hamil berusia 35 tahun atau mengalami kehamilan risiko tinggi karena kondisi medis, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes.

Anak dengan penyakit jantung bawaan sebaiknya selalu menjalani pemeriksaan rutin dengan dokter agar kondisinya tetap terpantau dan terhindar dari kemungkinan komplikasi yang berbahaya.

Jika Anda menemukan gejala penyakit jantung bawaan pada anak Anda, jangan ragu untuk segera mencari pertolongan medis. Makin cepat anak mendapat pertolongan, makin besar pula peluangnya untuk sembuh.