Dokter mata ahli onkologi merupakan dokter yang secara khusus mendalami ilmu tentang penyakit tumor dan kanker pada mata. Dokter subspesialis ini memiliki kemampuan untuk mendiagnosis dan menangani tumor atau kanker pada mata yang dialami oleh anak maupun orang dewasa.

Tumor mata terjadi ketika adanya pertumbuhan sel tidak normal di mata. Tumor ini dapat muncul di semua bagian mata, mulai dari kelopak, iris, hingga retina yang terdapat di bagian terdalam bola mata.

Mengenal Peran Dokter Mata Ahli Onkologi - Alodokter

Tumor mata ada yang bersifat jinak dan ganas, tergantung kecepatan pertumbuhan dan penyebarannya ke organ lain. Tumor jinak tidak menyebar ke organ lain, sedangkan tumor ganas bisa tumbuh dengan cepat dan menyebar ke organ tubuh lain. Tumor ganas inilah yang juga dikenal dengan kanker mata.

Baik tumor jinak maupun ganas sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal. Hal ini membuat banyak orang tidak menyadari bahwa ia telah menderita penyakit tersebut.

Untuk mencegah perkembangan penyakit tumor atau kanker mata, perlu dilakukan pemeriksaan dan penanganan dini dari dokter mata ahli onkologi.

Penyakit yang Dapat Ditangani oleh Dokter Mata Ahli Onkologi

Berikut ini adalah beberapa penyakit tumor dan kanker pada mata yang dapat ditangani oleh dokter mata ahli onkologi:

1. Hemangioma pada mata

Hemangioma merupakan tumor jinak yang muncul akibat pertumbuhan pembuluh darah kecil yang tidak normal. Jenis tumor ini dapat dikenali dengan adanya bercak merah atau keunguan pada kulit. Meski umumnya hemangioma muncul di wajah dan dada, pada kasus tertentu, hemangioma juga dapat tumbuh di mata.

Hemangioma yang tumbuh di mata terkadang tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi, sebagian penderita hemangioma pada mata dapat mengalami gejala berikut ini:

  • Mata merah dan terasa gatal
  • Muncul sensasi panas dan terbakar pada mata
  • Mata membengkak
  • Gangguan penglihatan
  • Mata terasa seperti ada yang mengganjal

2. Nevus pada mata

Nevus atau tahi lalat merupakan tumor jinak yang berasal dari sel penghasil zat warna alami tubuh atau pigmen (melanosit). Tumor jinak ini sering kali muncul di kulit, tetapi nevus terkadang juga bisa muncul di mata.

Sama seperti hemangioma, nevus pada mata umumnya tidak menimbulkan gejala. Sekalipun ada, gejala yang muncul biasanya berupa gangguan penglihatan ringan, seperti pandangan tampak buram.

Meski jinak dan kerap tidak menimbulkan gejala, kondisi ini tetap perlu diperiksa oleh dokter mata ahli onkologi karena nevus pada mata terkadang bisa tampak mirip dengan tumor ganas pada mata yang disebut kanker mata melanoma.

3. Melanoma mata

Melanoma mata atau kanker mata melanoma merupakan tumor ganas yang berasal dari sel melanosit. Pada tahap awal, kanker mata jenis ini umumnya tidak menimbulkan gejala.

Seiring waktu, sel-sel ganas tersebut bisa berkembang hingga akhirnya menimbulkan gejala berupa munculnya bercak pada mata, pandangan kabur, mata mudah silau, hingga perubahan pada bentuk pupil mata.

Sebagian melanoma mata juga bisa muncul di bagian dalam mata, sehingga tidak terdeteksi secara kasat mata saat Anda bercermin. Akibatnya, kondisi yang disebut melanoma intraokular ini menjadi sulit dideteksi.

4. Limfoma intraokular

Limfoma intraokular merupakan jenis kanker mata yang berasal dari sel kelenjar getah bening di dalam mata. Limfoma intraokular termasuk ke dalam jenis penyakit yang disebut limfoma non-Hodgkin.

Penyakit mata ini lebih sering muncul pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya akibat menderita HIV/AIDS atau pernah menjalani kemoterapi atau terapi radiasi pada mata.

Limfoma mata pada tahap awal sering kali tidak bergejala. Akan tetapi, seiring berkembangnya penyakit ini, limfoma mata bisa menimbulkan gejala berupa mata merah, nyeri, muncul benjolan pada mata, gangguan penglihatan, serta mata mudah silau. Jika sudah parah, limfoma intraokular bahkan dapat menyebabkan kebutaan.

5. Retinoblastoma

Retinoblastoma merupakan kanker mata yang kerap terjadi pada anak-anak. Jenis kanker ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata.

Awalnya, retinoblastoma sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, pada tahap yang sudah parah, retinoblastoma dapat menimbulkan beberapa tanda dan gejala, seperti:

  • Mata tampak memantulkan cahaya ketika terkena sinar
  • Arah bola mata tidak sejajar
  • Mata merah
  • Gangguan penglihatan
  • Mata terasa nyeri
  • Muncul benjolan pada mata atau mata tampak lebih menonjol

Retinoblastoma yang tidak segera ditangani berisiko tinggi berkembang menjadi kanker ganas yang berbahaya. Pasalnya, sel-sel kanker tersebut dapat menyebar ke organ lain, seperti otak. Hal ini bisa membuat retinoblastoma menjadi semakin sulit ditangani.

Tindakan yang Dilakukan oleh Dokter Mata Ahli Onkologi

Untuk mendiagnosis penyakit tumor atau kanker pada mata, dokter mata ahli onkologi dapat melakukan pemeriksaan mata dan pemeriksaan penunjang, mulai dari tes darah, biopsi mata, pemeriksaan tumor marker, hingga pemeriksaan radiologi pada mata, seperti CT scan, foto Rontgen, MRI, dan USG.

Setelah diagnosis penyakit dan jenis tumor atau kanker mata diketahui, dokter mata ahli onkologi dapat melakukan beberapa langkah penanganan berikut ini:

Operasi

Untuk menghilangkan jaringan tumor atau kanker pada mata, dokter mata ahli onkologi dapat melakukan tindakan operasi. Penderita tumor atau kanker yang menjalani operasi ini biasanya akan mendapatkan bius total.

Radioterapi

Radioterapi merupakan terapi untuk menghambat pertumbuhan sel-sel tumor dan kanker dengan memanfaatkan radiasi sinar-X berkekuatan tinggi. Terapi ini disebut juga terapi radiasi.

Terapi laser

Terapi laser berfungsi untuk menghancurkan jaringan tumor atau kanker menggunakan sinar laser. Terapi laser biasanya digunakan pada penderita melanoma mata dan retinoblastoma yang berukuran kecil.

Kemoterapi

Kemoterapi merupakan metode pengobatan tumor dan kanker menggunakan obat-obatan. Obat-obatan tersebut mampu membunuh sel tumor dan kanker serta menghambat pertumbuhannya.

Obat-obatan dalam kemoterapi dapat disuntikkan langsung ke daerah mata (intraokular) atau diberikan melalui infus. Metode ini sering kali digunakan untuk menangani retinoblastoma atau limfoma intraokular.

Krioterapi

Krioterapi merupakan metode pengobatan kanker dengan cara membekukan jaringan kanker. Krioterapi dapat dilakukan ke penderita retinoblastoma yang masih berukuran kecil.

Kapan Harus ke Dokter Mata Ahli Onkologi?

Dokter umum atau dokter mata biasanya akan memberikan surat rujukan agar Anda dapat berkonsultasi dengan dokter mata ahli onkologi terkait kondisi yang Anda alami.

Namun, selain melalui surat rujukan, Anda juga bisa langsung berkonsultasi ke dokter mata ahli onkologi jika mengalami gejala yang patut dicurigai sebagai tumor atau kanker mata, seperti:

  • Muncul benjolan pada mata
  • Mata tampak menonjol atau tidak simetris
  • Mata merah
  • Gangguan penglihatan
  • Mata nyeri dan bengkak
  • Sering sakit kepala
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

Jika gejala tersebut tidak mereda selama 2 minggu atau bahkan sudah dirasakan selama bertahun-tahun, sebaiknya segera periksakan kondisi Anda ke dokter mata ahli onkologi untuk menentukan diagnosis sekaligus penanganan yang tepat.

Hal-Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi ke Dokter Mata Ahli Onkologi

Agar pemeriksaan dan penanganan yang dilakukan oleh dokter mata ahli onkologi dapat berjalan dengan lancar, ada beberapa persiapan yang sebaiknya Anda lakukan, yaitu:

  • Buat catatan terkait riwayat penyakit mata serta penanganan medis yang pernah dilakukan, termasuk jenis obat-obatan, suplemen, dan obat herbal yang sedang digunakan.
  • Buat daftar pertanyaan untuk ditanyakan kepada dokter, seperti pilihan penanganan untuk mengatasi penyakit yang dialami, risiko dari penanganan tersebut, dan perkiraan biaya yang diperlukan.
  • Pastikan rumah sakit yang dituju telah bekerja sama dengan BPJS atau asuransi yang Anda gunakan, jika ingin memanfaatkan BPJS atau asuransi.

Pemeriksaan rutin ke dokter mata sangat dianjurkan jika Anda memiliki faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker mata. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan setahun sekali agar kanker mata dapat dideteksi sedini mungkin.