Metcor adalah obat untuk mengatasi peradangan pada berbagai kondisi medis. Obat ini sering diresepkan untuk mengatasi asma, gangguan autoimun, radang sendi, hingga reaksi alergi yang parah dan berpotensi mengancam nyawa.

Metcor mengandung methylprednisolone, termasuk golongan kortikosteroid. Obat ini membantu menurunkan reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh dan biasanya digunakan untuk peradangan parah atau saat pengobatan lain tidak efektif. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet salut selaput dan hanya dapat dibeli dengan resep dokter.

Metcor

Produk Metcor

Metcor tersedia dalam 3 varian, yaitu:

  • Metcor 4 mg 10 tablet, yang mengandung 4 mg methylprednisolone tiap tabletnya
  • Metcor 8 mg 10 tablet, dengan kandungan 8 mg methylprednisolone per tabletnya
  • Metcor 16 mg 10 tablet, yang tiap tabletnya mengandung 16 mg methylprednisolone

Apa Itu Metcor

Bahan aktif Methylprednisolone
Golongan Obat resep 
Kategori Kortikosteroid 
Manfaat Mengurangi peradangan, meredakan reaksi alergi berat, mengatasi gangguan autoimun, dan kondisi lain yang membutuhkan penekanan sistem imun
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Metcor untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Metcor untuk ibu menyusui Kandungan methylprednisolone dalam Metcor dapat terserap ke dalam ASI. Ibu menyusui disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini untuk memastikan keamanan bayi.
Bentuk obat Tablet salut selaput

Peringatan sebelum Menggunakan Metcor

Sebelum mulai minum Metcor, ada beberapa hal penting yang harus Anda pahami. Mengetahui informasi ini akan membantu memastikan obat bekerja dengan efektif dan aman bagi tubuh Anda. Dengan pemahaman yang tepat, pengobatan bisa berjalan optimal dan risiko efek samping dapat diminimalkan:

  • Beritahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap methylprednisolone, prednisone, atau obat lain dalam golongan yang sama.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung koroner, serangan jantung, gagal jantung, kelainan EKG, aritmia, atau riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda pernah atau sedang menderita diabetes, hipertensi, penyakit ginjal, penyakit liver, penyakit tiroid, osteoporosis, katarak, glaukoma, radang usus, tukak lambung, divertikulitis, myasthenia gravis, pheochromocytoma, depresi, psikosis, kejang, infeksi jamur, cacingan, abses, herpes, cacar, atau campak.
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda menggunakan obat lain termasuk suplemen dan herbal untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda berencana menerima vaksin bakteri hidup seperti tifoid, kolera, atau BCG karena Metcor dapat menurunkan efektivitas vaksin tersebut.
  • Sampaikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Metcor jika Anda berencana untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama penggunaan obat karena dapat meningkatkan risiko perdarahan di saluran pencernaan.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat ini. Metcor dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
  • Hindari kontak erat dengan penderita infeksi menular jika menggunakan Metcor dalam jangka panjang.
  • Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi atau efek samping serius setelah minum Metcor.

Dosis dan Aturan Pakai Metcor

Dosis Metcor bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Dokter akan menyesuaikannya berdasarkan kondisi kesehatan Anda dan bagaimana tubuh merespons pengobatan. Berikut ini adalah rekomendasi dosis methylprednisolone yang terdapat dalam Metcor:

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 4–48 mg per hari. 
  • Anak usia <12 tahun: Dosis ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan anak. 

Cara Menggunakan Metcor dengan Benar

Metcor hanya boleh dikonsumsi sesuai petunjuk dokter dan aturan yang tertera pada kemasan. Mengubah dosis tanpa izin dokter bisa membuat obat kurang efektif atau menimbulkan risiko bagi kesehatan. Agar manfaat Metcor terasa maksimal, simak panduan penggunaan berikut ini:

  • Telan Metcor utuh dengan air putih. Jangan dibelah, dikunyah, atau dihancurkan.
  • Metcor dapat diminum sebelum makan atau 1–2 jam setelah makan. Jika Anda mengalami perut tidak nyaman, minumlah obat ini bersama makanan.
  • Konsumsilah Metcor pada jam yang sama setiap hari. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupa dan lanjutkan seperti biasa.
  • Jangan hentikan pengobatan sendiri. Untuk pengobatan jangka panjang, dokter akan menurunkan dosis secara bertahap agar gejala tidak memburuk.
  • Jika penggunaan jangka panjang, dokter mungkin akan meminta tes darah dan pemeriksaan mata secara berkala.
  • Jangan memberikan obat ini kepada orang lain, walau gejalanya mirip dengan Anda.
  • Vitamin atau mineral dari suplemen tidak menggantikan nutrisi dari makanan. Tetap konsumsi makanan bergizi dan seimbang setiap hari.
  • Jangan gunakan Metcor jika sudah kedaluwarsa. 
  • Simpan Metcor di tempat sejuk, kering, terlindung dari sinar matahari, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Metcor dengan Obat Lain

Metcor bisa berinteraksi dengan beberapa jenis obat lain atau sebaliknya. Mengenal interaksi ini penting agar pengobatan tetap aman dan efektif, serta meminimalkan risiko efek samping atau komplikasi. Interaksi obat yang mungkin akan terjadi adalah:

  • Penurunan kadar methylprednisolone bila digunakan dengan rifampicin, phenobarbital, atau phenytoin
  • Penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin influenza atau BCG
  • Peningkatan risiko terjadinya kejang bila digunakan bersama ciclosporin
  • Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia bila digunakan bersama amphotericin B atau diuretik
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan lambung bila digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan otot bila digunakan bersama obat pelemas otot pada dosis tinggi
  • Peningkatan risiko efek samping bila digunakan dengan tacrolimus, cyclophosphamide, ketoconazole, atau cimetidine
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan bila digunakan bersama antikoagulan, seperti warfarin

Untuk menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah ke dokter jika hendak menggunakan Metcor bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Metcor

Penggunaan Metcor, berisiko menimbulkan efek samping, terutama bila penggunaannya menyalahi dosis. Efek samping yang muncul bisa berupa:

  • Gangguan tidur
  • Nafsu makan meningkat dan kenaikan berat badan
  • Nyeri lambung atau mual
  • Perubahan suasana hati

Konsultasikan diri Anda ke dokter bila keluhan dan efek samping di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk. Anda bisa menggunakan fitur Chat Bersama Dokter atau buat janji konsultasi di aplikasi Alodokter. 

Hentikan penggunaan Metcor dan segera ke dokter bila Anda mengalami efek samping serius, seperti:

  • Reaksi alergi obat, seperti ruam, pembengkakan di wajah atau tenggorokan, dan sesak napas.
  • Tekanan darah tinggi atau gangguan irama jantung
  • Mudah memar atau perdarahan tanpa sebab
  • Gangguan penglihatan mendadak
  • Luka yang sulit sembuh