Muntah darah adalah kondisi medis serius yang dapat menandakan perdarahan pada saluran pencernaan dan membutuhkan perhatian segera. Jika mengalaminya, tetap tenang dan segera periksakan diri ke rumah sakit agar penyebab muntah darah dapat diketahui dan ditangani dengan tepat.
Muntah darah terjadi ketika ada perdarahan di saluran pencernaan bagian atas, seperti lambung, kerongkongan, atau usus kecil. Kondisi ini bisa tampak berbeda pada setiap orang, mulai dari percikan darah yang bercampur makanan, muntah darah dalam jumlah banyak berwarna merah terang atau gelap, hingga muntah berwarna cokelat pekat menyerupai bubuk kopi.

Perbedaan warna dan jumlah darah yang keluar biasanya menunjukkan seberapa lama darah berada di dalam perut. Dengan memahami tanda-tandanya, muntah darah dapat lebih cepat dikenali sehingga penanganan medis bisa segera diberikan.
Penyakit yang Dapat Menyebabkan Muntah Darah
Muntah darah adalah kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan segera. Jika hal ini terjadi, pasien sebaiknya segera dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) untuk menjalani pemeriksaan, seperti pemeriksaan fisik, tes darah, dan endoskopi.
Pemeriksaan ini bertujuan memastikan sumber perdarahan, apakah berasal dari lambung, kerongkongan, atau saluran pernapasan, karena setiap lokasi memiliki penyebab yang berbeda.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan muntah darah antara lain:
1. Varises kerongkongan
Varises esofagus terjadi akibat pembesaran pembuluh darah di kerongkongan bagian bawah, umumnya karena sirosis hati. Kondisi ini sering ditemui pada orang yang rutin mengonsumsi alkohol.
2. Peradangan lambung (gastritis)
Peradangan parah pada lapisan lambung dapat menimbulkan rasa perih atau nyeri di perut, dan pada kasus berat menyebabkan perdarahan yang memicu muntah darah.
3. Mimisan berat
Darah yang tertelan akibat mimisan berlebihan dapat keluar kembali melalui muntah. Selain itu, darah juga bisa masuk ke saluran cerna dan membuat tinja berwarna hitam pekat.
4. GERD (gastroesophageal reflux disease)
Naiknya asam lambung ke kerongkongan dapat menyebabkan iritasi, peradangan, bahkan luka. Jika kondisi ini parah, dapat terjadi perdarahan yang memicu muntah darah.
Selain kondisi di atas, penyebab lain meliputi kelainan darah (misalnya leukemia, hemofilia, anemia, atau trombositopenia), keracunan zat korosif, kanker lambung atau kerongkongan, kanker pankreas, kelainan pembuluh darah saluran cerna, serta penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dalam jangka panjang.
Muntah Darah pada Ibu Hamil dan Anak
Pada ibu hamil, muntah darah sering kali dipicu oleh hiperemesis gravidarum, yaitu muntah berlebihan saat hamil muda yang dapat melukai lapisan kerongkongan. Pada bayi dan anak-anak, penyebabnya bisa berupa alergi susu, benda asing yang tidak sengaja tertelan, gangguan pembekuan darah, kelainan bawaan, atau kekurangan vitamin K.
Keluhan muntah darah tidak boleh dianggap remeh karena berpotensi menimbulkan komplikasi serius. Bila Anda mengalami keluhan tersebut, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter. Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.
Namun, bila muntah darah terjadi dalam jumlah beberapa kali dalam sehari disertai tubuh lemas, kepala pusing, sesak napas, nyeri perut hebat, detak jantung cepat, bahkan sampai hilang kesadaran, segera pergi ke IGD terdekat guna mendapatkan pertolongan lebih lanjut.