Mimisan ditandai dengan perdarahan yang terjadi dari lubang hidung. Penyebab mimisan sendiri bisa beragam, mulai dari yang ringan dan bisa ditangani secara mandiri hingga yang berat dan perlu mendapatkan penanganan khusus.

Dalam istilah medis, mimisan dikenal juga dengan sebutan epistaksis. Kondisi ini dapat dialami siapa saja dan terjadi kapan saja. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai penyebab mimisan dan langkah penanganannya sebagai bentuk pertolongan pertama.

Ketahui Penyebab Mimisan dan Langkah Awal Penanganannya - Alodokter

Penyebab Mimisan Berdasarkan Jenisnya

Mimisan dapat terbagi menjadi dua jenis sesuai lokasi perdarahannya, yaitu mimisan anterior dan mimisan posterior.

Mimisan anterior

Mimisan anterior terjadi karena pembuluh darah di hidung bagian depan rusak atau robek, sehingga terjadi perdarahan. Umumnya, mimisan anterior sering terjadi pada anak-anak.

Berikut ini adalah beberapa penyebab mimisan anterior yang perlu Anda ketahui:

  • Demam atau peningkatan suhu tubuh
  • Udara yang panas atau kering, sehingga membuat hidung menjadi iritasi
  • Rhinitis alergi berulang atau sedang kambuh
  • Sinusitis berulang atau sedang kambuh
  • Kebiasaan mengorek hidung dengan kuku yang tajam
  • Cedera, seperti luka akibat terbentur
  • Konsumsi dekongestan secara berlebihan

Mimisan posterior

Mimisan posterior terjadi karena pembuluh darah di bagian belakang hidung rusak atau robek. Mimisan posterior ini biasanya lebih sering terjadi pada lansia. Berikut ini adalah beberapa penyebab mimisan posterior:

Cara Tepat dan Cepat Menghentikan Mimisan

Setelah mengetahui jenis dan penyebab mimisan di atas, Anda perlu tahu cara yang tepat untuk menanganinya. Ketika Anda atau orang di sekitar mengalami mimisan, hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang dan mencari tempat yang nyaman.

Setelah itu, cobalah beberapa langkah berikut ini untuk menghentikan mimisan yang dialami:

Duduk tegak dan condongkan tubuh ke depan

Duduk dengan posisi tegak bertujuan untuk mengurangi tekanan pembuluh darah dalam hidung, sehingga pendarahan bisa segera berhenti. Setelah itu, condongkan tubuh ke depan agar darah yang keluar dari hidung tidak tertelan.

Jepit hidung

Menjepit hidung dapat memberikan tekanan pada hidung dan menghentikan aliran darah yang keluar. Untuk melakukannya, Anda bisa menjepit hidung menggunakan ibu jari dan telunjuk selama 10–15 menit dan bernapaslah melalui mulut. Jika setelah itu mimisan masih berlangsung, ulangi lagi cara ini.

Kompres pangkal hidung setelah perdarahan

Anda juga bisa menggunakan kompres dingin dengan es batu yang dibungkus handuk atau kain tipis, kemudian meletakkannya pada pangkal hidung. Jika memungkinkan, Anda bisa mengoleskan sedikit petroleum jelly ke bagian dalam hidung menggunakan cotton bud atau jari.

Apabila mimisan masih berlangsung setelah menerapkan berbagai cara di atas, segera ke fasilitas kesehatan terdekat agar dapat diberikan penanganan lebih lanjut.

Selain itu, jika mimisan disertai sesak napas, muntah darah, atau diakibatkan kecelakaan, Anda perlu langsung memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui penyebab mimisan yang Anda alami dan memberikan pengobatan yang sesuai.