Murmur jantung adalah suara tambahan pada jantung yang terdengar seperti desingan saat dokter memeriksa menggunakan stetoskop. Kondisi ini tidak selalu berbahaya, tetapi bisa menandakan gangguan jantung jika disertai dengan gejala lain.

Detak jantung yang normal biasanya terdengar seperti “lub” dan “dub” yang berulang. Suara ini terjadi saat katup jantung membuka dan menutup untuk memungkinkan aliran darah dipompa keluar dan masuk ke jantung.

Murmur Jantung, Kenali Penyebab, Gejala, dan Penanganannya - Alodokter

Ketika jantung mengeluarkan suara seperti tiupan, desisan, atau desingan di antara bunyi detak jantung, kondisi ini dikenal sebagai murmur jantung. Bunyi tersebut berasal dari gangguan aliran yang melewati katup jantung. Murmur jantung hanya dapat dikenali ketika dokter melakukan pemeriksaan jantung menggunakan stetoskop.

Penyebab Murmur Jantung

Murmur jantung tidak selalu menandakan ada gangguan pada jantung. Kondisi ini bisa dialami dialami oleh anak-anak yang sehat, ibu hamil, orang yang sedang berolahraga, maupun orang yang menderita anemia, demam, atau hipotiroidisme.

Pada kondisi yang tergolong normal tersebut, murmur jantung tidak disertai gejala lain, sehingga dianggap tidak berbahaya dan tidak membutuhkan penanganan. Murmur jantung baru membutuhkan penanganan jika disebabkan oleh kerusakan atau kelainan katup jantung seperti pada kondisi berikut ini:

1. Penyakit katup aorta

Katup aorta terletak di antara bilik kiri jantung dan aorta. Katup ini terbuka agar darah mengalir meninggalkan jantung dari bilik kiri melalui aorta. Penyakit katup aorta terjadi ketika katup tidak bisa menutup rapat (regurgitasi aorta) atau menyempit (stenosis aorta).

2. Gangguan katup mitral

Katup mitral adalah katup yang memisahkan serambi kiri dan bilik kiri jantung. Murmur jantung dapat dialami ketika katup mitral tidak bisa menutup sempurna (regurgitasi mitral) atau menyempit (stenosis mitral).

3. Kardiomiopati hipertrofi

Kardiomiopati hipertrofi adalah kondisi ketika bilik kiri menebal dan kaku. Akibatnya, jantung tidak dapat menerima maupun memompa cukup darah secara efektif. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan munculnya murmur jantung.

4. Regurgitasi paru

Kondisi ini terjadi ketika katup yang mengontrol aliran darah dari bilik kanan ke paru-paru mengalami kebocoran. Ketika katup ini bocor, darah menjadi kembali ke jantung setelah dipompa menuju ke paru-paru.

5. Stenosis pulmonal

Stenosis pulmonal adalah penyempitan katup yang berada di antara bilik kanan dan arteri pulmonalis, karena katup menebal atau kaku. Kondisi ini kemudian akan mengurangi aliran darah yang melalui katup jantung dan menyebabkan terjadinya murmur jantung.

6. Gangguan katup triskuspid

Katup trikuspid terletak di antara serambi kanan dan bilik kanan. Saat terbuka, katup trikuspid membiarkan darah mengalir dari serambi kanan ke bilik kanan. Sama halnya dengan katup lain, katup triskuspid juga dapat mengalami gangguan berupa penyempitan maupun ketidakmampuan untuk menutup dengan sempurna.

Beragam penyebab di atas cenderung dialami oleh orang dewasa. Sementara pada bayi dan anak-anak, murmur jantung lebih sering disebabkan oleh kelainan jantung bawaan, baik pada struktur fungsi maupun fungsi jantung.

Gejala Murmur Jantung yang Membutuhkan Penanganan

Seperti telah disebutkan sebelumnya, murmur jantung yang tidak disertai gejala lain tidak membutuhkan penanganan. Murmur jantung dianggap perlu mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut jika disertai dengan gejala berikut ini:

  • Kuku atau bibir berwarna kebiruan atau abu-abu
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Batuk yang tidak kunjung sembuh
  • Pusing
  • Keluar keringat berlebihan meski hanya beraktivitas ringan atau sedang beristirahat
  • Pembengkakan hati
  • Pembesaran pembuluh darah vena di leher
  • Sering pingsan

Penanganan Murmur Jantung

Untuk menentukan penyebab murmur jantung, dokter biasanya melakukan pemeriksaan menggunakan stetoskop pada beberapa bagian tertentu di dada. Selain itu, dokter juga akan menggunakan indikator lain, seperti:

  • Seberapa nyaring suara desingan jantungan yang diukur berdasarkan skala 1–6.
  • Nada desingan jantung, berupa tinggi, sedang, atau rendah.
  • Situasi jantung saat murmur terjadi. Jika mumur jantung terjadi saat darah meninggalkan jantung (murmur sistolik), hal ini umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika mumur jantung terjadi saat jantung terisi darah (murmur diastolik) atau sepanjang detak jantung, kondisi ini bisa menandakan masalah jantung yang lebih serius.
  • Aktivitas atau posisi tubuh saat terjadinya murmur jantung.
  • Gejala yang menyertai murmur jantung.

Ketika mendapati suara bising jantung, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa elektrokardiografi (EKG), ekokardiografi, dan foto Rontgen. Namun, bila setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan dan penyebab murmur jantung belum diketahui, dokter mungkin menyarankan untuk dilakukan kateterisasi jantung.

Setelah penyebab murmur jantung diketahui, dokter akan menentukan penanganan murmur jantung berdasarkan penyebabnya. Jenis penanganan yang dapat diberikan antara lain adalah sebagai berikut:

Obat-obatan

Obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengobati kondisi jantung yang berhubungan dengan murmur meliputi:

  • Obat pengencer darah (antikoagulan), untuk murmur jantung yang terkait dengan detak jantung tidak teratur (aritmia)
  • Obat diuretik, untuk mengobati tekanan darah tinggi atau kondisi lain yang dapat memperparah murmur jantung
  • Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor), untuk menurunkan tekanan darah dan meringankan kerja jantung
  • Penghambat beta (beta blocker), untuk menghambat efek hormon adrenalin agar jantung berdenyut lebih lambat dan tekanan darah turun

Operasi

Operasi diperlukan jika murmur jantung tergolong dalam kategori berat dan disertai dengan gejala yang mengganggu aktivitas maupun kualitas hidup sehari-hari, misalnya karena katup jantung menyempit atau bocor.

Operasi bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Menutup katup yang mengalami kebocoran
  • Memperbaiki dan memperlebar bukaan katup yang mengalami penyempitan atau kekakuan
  • Membuang kelebihan jaringan yang membuat katup tidak bisa menutup rapat
  • Mengganti jaringan yang menyangga katup
  • Menguatkan jaringan pengikat di sekeliling katup

Jenis teknik operasi yang digunakan dapat berupa bedah terbuka, minimal invasif, kateterisasi, atau robotik. Jenis teknik yang dilakukan tergantung pada penyebab dan kondisi murmur jantung.

Meskipun pada beberapa kondisi dianggap normal, murmur jantung dapat menandakan kondisi yang memerlukan penanganan lebih lanjut dari dokter. Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa murmur jantung lebih berisiko dialami oleh orang yang memiliki riwayat murmur jantung pada keluarga.

Jika orang tua atau saudara Anda menderita murmur jantung, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan jantung secara rutin ke dokter. Dengan begitu, dokter dapat menemukan kelainan pada bunyi jantung Anda dan memberikan penanganan sedini mungkin.