Nyeri tenggorokan akibat infeksi bisa muncul saat daya tahan tubuh sedang lemah, sehingga tubuh lebih mudah terkena virus atau bakteri penyebab radang tenggorokan. Sering kali keluhan ini dianggap sepele, padahal bisa menimbulkan masalah yang lebih serius kalau dibiarkan terus.
Ketika kekebalan tubuh menurun, risiko terkena infeksi saluran napas jadi lebih besar. Virus dan bakteri bisa masuk ke tubuh melalui udara, percikan batuk, atau kontak dengan permukaan yang kotor. Hal ini bisa berujung pada berbagai keluhan, salah satunya nyeri tenggorokan akibat infeksi.

Infeksi pada tenggorokan ini bisa menyulitkan aktivitas, terutama jika disertai keluhan lain seperti demam, batuk, atau pilek. Beberapa virus penyebab radang tenggorokan yang umum antara lain influenza, parainfluenza, rhinovirus, dan adenovirus. Selain itu, infeksi bakteri seperti infeksi Streptococcus dan difteri juga bisa menjadi penyebab keluhan ini.
Nyeri Tenggorokan Akibat Infeksi Apa?
Sering kali, nyeri tenggorokan dikira hanya akibat tenggorokan kering atau iritasi ringan. Namun, sebenarnya berbagai jenis infeksi bisa menjadi penyebab utama keluhan ini, terutama bila nyeri tenggorokan disertai keluhan lain seperti demam, pilek, atau munculnya bercak putih pada tenggorokan.
Nah, berikut beberapa penyebab nyeri tenggorokan akibat infeksi yang sering terjadi:
1. Virus flu
Virus flu alias influenza adalah penyebab paling umum nyeri tenggorokan. Selain sakit di tenggorokan, biasanya Anda juga akan mengalami demam, batuk, pilek, dan tubuh terasa lelah. Gejala-gejala ini cenderung muncul tiba-tiba dan bisa membuat Anda sulit beraktivitas.
2. Virus corona
Nyeri tenggorokan juga dapat menjadi salah satu gejala awal infeksi virus corona, yakni virus yang menimbulkan penyakit COVID-19. Selain nyeri tenggorokan, gejala COVID-19 biasanya juga meliputi batuk, demam, sakit kepala, dan kadang kehilangan indra penciuman atau perasa.
Karena gejalanya mirip dengan flu, penting untuk waspada dan segera periksa jika mengalami kontak dengan penderita COVID-19.
3. Adenovirus
Adenovirus sering menginfeksi saluran napas atas, menyebabkan radang tenggorokan, pilek, batuk, serta kadang disertai mata merah dan demam. Virus ini menjadi salah satu pemicu utama nyeri tenggorokan akibat infeksi, terutama pada anak-anak.
4. Rhinovirus
Rhinovirus adalah penyebab utama flu biasa dan juga sering menimbulkan nyeri tenggorokan. Gejalanya sering ringan, berupa batuk, pilek, dan kadang nyeri otot. Infeksi rhinovirus merupakan salah satu penyebab tersering nyeri tenggorokan akibat infeksi yang dialami banyak orang.
5. Virus yang rentan menginfeksi anak
Beberapa infeksi virus yang sering menyerang anak, seperti respiratory syncytial virus (RSV), campak, cacar air, dan gondongan, juga bisa menyebabkan nyeri tenggorokan. Selain tenggorokan sakit, gejala lain berupa batuk, pilek, dan bahkan sesak napas juga bisa muncul.
6. Bakteri Streptococcus
Radang tenggorokan akibat bakteri Streptococcus sering disebut strep throat. Gejalanya antara lain nyeri hebat di tenggorokan, bercak putih di amandel, demam, dan kadang disertai pembesaran kelenjar di leher.
7. Difteri
Meski kini lebih jarang, difteri masih ditemukan di Indonesia. Penyakit ini dapat menyebabkan nyeri tenggorokan berat, suara serak, dan kesulitan bernapas. Jika tidak ditangani, difteri berisiko menyebabkan komplikasi serius seperti sumbatan saluran napas.
Cara Mengatasi Nyeri Tenggorokan Akibat Infeksi
Untuk meredakan nyeri tenggorokan akibat infeksi, ada beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan:
- Istirahat yang cukup agar daya tahan tubuh pulih lebih cepat.
- Perbanyak minum air putih supaya tenggorokan tetap lembap.
- Konsumsi makanan hangat dan lembut, misalnya sup, agar tenggorokan terasa lebih nyaman.
- Hindari makanan pedas, berminyak, atau terlalu panas karena dapat memperparah iritasi.
- Berkumur dengan air garam hangat untuk membantu mengurangi nyeri dan peradangan.
- Pakai masker saat sakit untuk mencegah penularan ke orang lain.
- Gunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas jika diperlukan, dengan mengikuti aturan pakai.
Bila nyeri tenggorokan akibat infeksi tidak membaik setelah 1 minggu meskipun Anda sudah mencoba berbagai cara di atas, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter ya, baik secara langsung maupun lewat chat. Hal ini juga perlu segera dilakukan bila tenggorokan nyeri disertai demam tinggi lebih dari tiga hari. Gejala-gejala ini memerlukan penanganan medis secepatnya untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Jangan sepelekan nyeri tenggorokan akibat infeksi, terutama pada anak-anak, lansia, atau orang dengan penyakit kronis. Untuk mencegah keluhan ini, Anda bisa mencegah penularan dengan menjaga kebersihan tangan, memakai masker saat sakit, serta istirahat cukup.