Nyeri yang berkaitan dengan penyakit kronis menjadi tantangan besar dalam kehidupan sehari-hari, karena dapat mengganggu aktivitas hingga suasana hati. Penting untuk memahami bahwa nyeri kronis bukan sekadar keluhan biasa, melainkan sinyal dari tubuh terkait kondisi medis yang perlu dikelola dengan tepat.

Nyeri yang berkaitan dengan penyakit kronis terjadi akibat perubahan jangka panjang pada tubuh, baik itu di persendian, otot, saraf, maupun organ dalam. Kondisi ini dapat bervariasi dari ringan sampai berat, tergantung jenis dan tingkat keparahan penyakit yang mendasarinya. 

Nyeri yang Berkaitan dengan Penyakit Kronis, Kenali Jenis dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Jenis-Jenis Nyeri yang Berkaitan dengan Penyakit Kronis

Berikut beberapa jenis nyeri yang berkaitan dengan penyakit kronis dan faktor pemicunya:

1. Nyeri sendi dan otot

Nyeri yang berkaitan dengan penyakit kronis ini umumnya dirasakan sebagai kekakuan atau ngilu, terutama saat bangun tidur atau setelah lama duduk. Penderita lupus, rheumatoid arthritis, atau osteoarthritis sering mengalami nyeri yang muncul bergantian di beberapa sendi. 

Rasa nyeri bisa meningkat saat cuaca dingin atau setelah melakukan aktivitas berat. Jika tidak ditangani, nyeri dapat membatasi gerakan dan membuat aktivitas harian terasa berat.

Sementara pada nyeri otot kronis yang sering muncul atau kambuh-kambuhan, penyebabnya bisa karena gagal ginjal kronis, fibromyalgia, gangguan tiroid, maupun penyakit autoimun.

2. Nyeri saraf (neuropati)

Nyeri yang berkaitan dengan penyakit kronis, seperti diabetes, sering terasa sebagai sensasi terbakar, kesemutan, atau seperti ditusuk jarum, khususnya pada kaki dan tangan. Gejala ini bisa muncul akibat kerusakan saraf, biasanya karena kadar gula darah yang tidak terkontrol. 

Selain karena diabetes, nyeri saraf kronis juga bisa disebabkan oleh kekurangan vitamin B, kecanduan alkohol, dan kelainan genetik, seperti penyakit Charcot-Marie-Tooth.

Selain rasa nyeri, penderitanya juga bisa mengalami mati rasa atau bahkan kehilangan refleks. Neuropati juga dapat menyebabkan luka sulit sembuh yang meningkatkan risiko terjadinya infeksi.

3. Nyeri perut kronis

Pada pasien penyakit hati, ginjal, atau kanker, nyeri perut biasanya menetap dan terlokalisasi di bagian tertentu. Rasa nyeri bisa semakin parah bila disertai perut kembung atau gangguan pencernaan. 

Kadang, nyeri perut kronis juga bisa disertai gejala lain, seperti mual, muntah, perut kembung, BAB hitam atau berdarah, serta hilang nafsu makan. Ini bisa disebabkan oleh penyakit saluran cerna kronis, seperti radang usus, GERD, tukak lambung, maupun pankreatitis kronis. Berbagai penyakit ini perlu ditangani dengan tepat agar tidak berujung pada komplikasi serius.

4. Sakit kepala atau migrain

Sakit kepala atau migrain bisa muncul sebagai tekanan di satu sisi kepala, berdenyut, atau seperti ditekan benda berat. Penderita hipertensi, lupus, atau kanker kerap mengalami sakit kepala yang menetap dan tidak membaik dengan obat biasa. 

Nyeri juga dapat disertai gangguan penglihatan, mual, atau sensitif terhadap cahaya. Jika frekuensinya sering, kualitas hidup penderitanya bisa menurun.

5. Nyeri tulang atau punggung

Penderita penyakit kronis juga kerap merasakan nyut-nyutan, pegal, atau nyeri dalam di area tulang dan punggung. Kondisi ini sering terjadi pada penderita kanker, osteoporosis, atau penyakit ginjal. 

Nyeri bisa bertambah buruk saat mengangkat beban, membungkuk, atau beristirahat di malam hari. Jika dibiarkan, mobilitas tubuh semakin terbatas dan risiko terjadinya patah tulang bisa meningkat. 

Sementara itu, jika nyeri menyebar hingga ke paha, bokong, atau kaki, bisa jadi itu disebabkan oleh saraf terjepit (HNP).

Dampak Nyeri pada Penyakit Kronis

Nyeri yang berkaitan dengan penyakit kronis tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga menyebabkan beberapa kondisi berikut ini:

  • Gangguan tidur, contohnya sulit tidur nyenyak atau sering terbangun akibat rasa sakit
  • Gangguan emosi dan psikis, yang mana nyeri yang berkaitan dengan penyakit kronis dapat memicu stres, kecemasan, serta depresi
  • Penurunan kualitas hidup, sebab bisa mengganggu aktivitas, pekerjaan, dan hubungan sosial jika nyeri tidak dikelola dengan baik

Segera konsultasikan ke dokter jika nyeri yang berkaitan dengan penyakit kronis terasa sangat berat atau disertai keluhan lain seperti demam tinggi, penurunan berat badan yang drastis, muntah darah, tinja berwarna hitam, gangguan penglihatan, atau memar tanpa sebab. 

Tanda-tanda ini dapat menunjukkan perburukan penyakit kronis atau komplikasi serius yang memerlukan penanganan segera.

Cara Mengatasi Nyeri yang Berkaitan dengan Penyakit Kronis

Penanganan nyeri yang berkaitan dengan penyakit kronis harus disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut beberapa langkah yang umumnya dianjurkan:

1. Perubahan pola hidup

Terapkan pola makan sehat, olahraga ringan secara rutin, dan pastikan waktu istirahat cukup setiap hari. Hindari kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi minuman beralkohol, atau begadang. Mengelola stres dengan melakukan teknik relaksasi atau hobi juga dapat membantu mengurangi nyeri.

2. Penggunaan obat-obatan

Obat pereda nyeri, antiradang, atau obat khusus sesuai resep dokter dapat digunakan untuk mengelola nyeri. Selalu konsumsi obat sesuai anjuran dokter dan jangan menambah atau menghentikan dosis sendiri. Konsultasikan efek samping atau perubahan gejala pada dokter secara berkala.

3. Fisioterapi dan konseling

Fisioterapi membantu memperbaiki kekuatan otot dan kelenturan sendi, serta mengurangi nyeri akibat gangguan fisik. Jika nyeri menyebabkan stres atau depresi, penting untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater guna mendukung pemulihan. Terapi psikologis membantu pasien tetap aktif dan berpikir positif.

Diskusikan seluruh langkah penanganan dengan dokter, agar pengelolaan nyeri yang berkaitan dengan penyakit kronis lebih terarah dan efektif. Jangan ragu untuk mengutarakan keluhan nyeri, efek samping obat, atau perubahan gejala lain kepada dokter.

Jika nyeri berlangsung lama, semakin berat, atau disertai gejala mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke dokter. Anda dapat memanfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di ALODOKTER untuk diskusi awal, atau langsung membuat janji temu dengan dokter guna pemeriksaan lebih lanjut. 

Tindakan cepat dan tepat dapat mencegah komplikasi dan menjaga kualitas hidup penderita penyakit kronis.

Nyeri yang berkaitan dengan penyakit kronis harus dipahami sebagai sinyal penting dari tubuh. Penanganan yang tepat akan membantu mengurangi dampak negatif dan meningkatkan kualitas hidup. Ingat, pengelolaan nyeri kronis memerlukan dukungan medis dan keluarga, serta komitmen dari diri sendiri.