Pemilihan obat batuk harus disesuaikan dengan jenis batuk yang Anda derita, yaitu batuk berdahak atau batuk kering. Obat batuk yang tepat dan aman dapat membantu Anda meredakan batuk dengan cepat, sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Beragam jenis obat batuk bisa dengan mudah Anda temukan di apotek atau supermarket tanpa resep dokter. Kendati demikian, penggunaan obat batuk tetap perlu disesuaikan dengan jenis dan penyebab batuk agar efektif dalam menyembuhkan batuk yang Anda derita.
Cara Memilih Obat Batuk Berdasarkan Jenis Batuk
Batuk ringan umumnya bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan dalam waktu sekitar 3–4 minggu. Namun, Anda dapat mengonsumsi obat batuk untuk membantu meredakan batuk atau jika batuk yang diderita sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sebelum membeli obat batuk, kenali terlebih dahulu apakah batuk yang Anda alami tergolong batuk berdahak atau justru batuk kering. Berikut ini adalah cara memilih obat batuk yang tepat berdasarkan jenis batuknya:
Obat batuk berdahak
Batuk berdahak adalah batuk yang disertai dahak atau lendir yang berasal dari hidung atau paru-paru. Batuk berdahak biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
- Infeksi virus atau bakteri
- Penyakit paru-paru, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau bronkitis
- Lendir hidung yang turun ke tenggorokan (postnasal drip) karena pilek atau sinusitis
- Kebiasaan merokok
Obat yang digunakan untuk mengatasi batuk berdahak dibagi ke dalam 2 golongan, yaitu ekspektoran dan mukolitik. Kedua golongan obat ini bertujuan untuk mempermudah pengeluaran dahak, tetapi dengan cara kerja yang berbeda.
Ekspektoran bekerja dengan cara melumasi saluran pernapasan agar lebih mudah mengeluarkan dahak saat batuk. Sementara itu, mukolitik akan memecah struktur molekul yang membentuk lendir, sehingga lendir menjadi lebih cair dan mudah dikeluarkan lewat batuk.
Salah satu obat batuk berdahak yang sering digunakan adalah guaifenesin. Obat batuk berdahak dan gatal ini bekerja dengan cara mengencerkan dahak yang menyumbat saluran pernapasan. Mengonsumsi obat batuk berdahak disertai banyak minum air putih akan memudahkan dahak untuk keluar saat batuk.
Obat batuk kering
Batuk kering adalah batuk yang tidak disertai dengan dahak. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Flu
- Paparan zat iritan, seperti bahan kimia, asap, atau debu
- Alergi
- Penyakit asam lambung
- Penyempitan saluran napas, seperti asma
- Efek samping obat ACE inhibitor untuk mengendalikan hipertensi
Obat golongan antitusif biasanya digunakan untuk mengobati batuk kering. Obat ini bertujuan untuk mengurangi refleks batuk dengan cara menekan sinyal batuk dari otak maupun kerongkongan. Contoh obat antitusif adalah dextromethorphan atau levodropropizine.
Obat batuk kering tidak boleh digunakan untuk kondisi batuk berdahak, begitu pula sebaliknya, karena perbedaan tujuan dari masing-masing obat. Oleh karena itu, periksa terlebih dahulu kandungan obat batuk sebelum membeli dan sesuaikan dengan jenis batuk yang Anda alami.
Efek Samping Obat Batuk
Obat batuk memang dapat membantu meredakan batuk jika pemakaiannya tepat. Namun, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi dari konsumsi obat batuk, seperti mengantuk, pusing, mual, dan muntah.
Jika dikonsumsi berlebihan, obat batuk juga dapat menyebabkan penglihatan kabur, sulit buang air kecil, atau penurunan frekuensi pernapasan. Oleh karena itu, selalu baca petunjuk pemakaian obat batuk pada kemasan dengan saksama sebelum mengonsumsinya.
Jangan sembarangan mengonsumsi obat batuk, termasuk antibiotik, karena dapat menyebabkan komplikasi, termasuk kebal dengan antibiotik.
Jika batuk yang Anda alami tak kunjung membaik dalam 3 minggu, bahkan setelah mengonsumsi obat batuk berdahak atau batuk kering, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Terlebih jika batuk disertai dengan kesulitan bernapas, nyeri dada, dan penurunan berat badan.