Dextromethorphan adalah obat untuk meredakan batuk kering atau batuk tidak berdahak. Obat ini banyak ditemukan dalam produk obat flu dan batuk pilek. Dextromethorphan tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, sirop, dan serbuk.

Dextromethorphan tergolong obat antitusif atau penekan batuk. Obat ini bekerja mengurangi sinyal batuk dari otak sehingga keinginan untuk batuk berkurang.

Dextromethorphan - Alodokter

Perlu diketahui bahwa dextromethorphan tidak efektif untuk meredakan batuk berdahak, atau batuk yang disebabkan oleh bronkitis kronis, asma, emfisema, atau kebiasaan merokok.

Merek dagang dextromethorphan: Actifed Plus Cough Supressant, Antiza, Bodrex Batuk, Brochifar Plus, Calortusin, Comtusi Batuk Kering, Decolsin, DextralFlucadexGrantusif, IntunalKonidin, Lacoldin, Novadryl, OB Combi Batuk Pilek, Paramex Flu & Batuk, Sanaflu Plus Batuk, Siladex Antitussive, Ultraflu Extra, Vicks Formula 44, Woods Peppermint Antitussive

Apa Itu Dextromethorphan

Golongan Obat bebas terbatas
Kategori Obat batuk kering atau antitusif
Manfaat Meredakan batuk kering
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia ≥4 tahun
Dextromethorphan untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Dextromethorphan untuk ibu menyusui Belum diketahui apakah dextromethorphan terserap ke dalam ASI atau tidak. Jika Anda sedang menyusui, konsultasikan dengan dokter mengenai manfaat dan risiko penggunaan obat batuk ini.
Bentuk obat Tablet, kapsul, sirop, dan serbuk

Peringatan sebelum Mengonsumsi Dextromethorphan

Meski bisa didapatkan tanpa resep dokter, dextromethorphan harus digunakan secara hati-hati. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi dextromethorphan:

  • Jangan mengonsumsi dextromethorphan jika memiliki alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter mengenai semua riwayat alergi Anda.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau baru berhenti mengonsumsi obat antidepresan, terutama golongan MAOI, trisiklik, atau SSRIs. Obat-obat tersebut tidak boleh digunakan bersama dextromethorphan.
  • Jangan mengonsumsi dextromethorphan jika Anda sedang menjalani pengobatan untuk penyakit Parkinson.
  • Jangan mengonsumsi dextromethorphan jika Anda menderita penyakit liver.
  • Konsultasikan penggunaan dextromethorphan ke dokter jika Anda menderita gangguan pernapasan, seperti asma, batuk berdahak, infeksi saluran pernapasan, emfisema, atau bronkitis kronis.
  • Konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi dextromethorphan jika Anda pernah kecanduan alkohol, atau sedang menderita gangguan mental, seperti depresi.
  • Jangan memberikan dextromethorphan kepada anak usia di bawah 4 tahun tanpa seizin dokter. Konsultasikan juga dengan dokter sebelum memberikan obat batuk dan pilek yang mengandung dextromethorphan kepada anak usia <12 tahun.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan dextromethorphan karena bisa menimbulkan efek samping.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi dextromethorphan sebelum menjalani operasi atau pemeriksaan medis apa pun.
  • Jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi dextromethorphan, karena obat ini dapat menyebabkan kantuk atau pusing.
  • Diskusikan dengan dokter sebelum mengonsumsi dextromethorphan sirop jika Anda menderita diabetes atau fenilketonuria (PKU), karena sediaan ini biasanya mengandung pemanis aspartam atau fenilalanin.
  • Konsultasikan penggunaan dextromethorphan ke dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai konsumsi obat batuk yang mengandung dextromethorphan jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi dextromethorphan.

Dosis dan Aturan Pakai Dextromethorphan

Dosis umum dextromethorphan untuk meredakan batuk tidak berdahak adalah:

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 30 mg, 3–4 kali sehari. Dosis tidak boleh lebih dari 120 mg per hari.
  • Anak usia 6–12 tahun: 15 mg, 3–4 kali sehari. Dosis tidak boleh lebih dari 60 mg per hari.
  • Anak usia 4–6 tahun:  7,5 mg, 3–4 kali sehari. Dosis tidak boleh lebih dari 30 mg per hari.

Cara Mengonsumsi Dextromethorphan dengan Benar

Bacalah informasi pada kemasan obat sebelum mengonsumsi dextromethorphan. Jika ragu atau memiliki kondisi kesehatan khusus, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui cara pakai yang sesuai kondisi Anda. Jangan mengubah dosis tanpa berkonsultasi dahulu dengan dokter.

Konsumsilah obat ini sebelum atau sesudah makan. Untuk dextromethorphan sediaan tablet atau kapsul, telan obat dengan bantuan air putih.

Sebelum mengonsumsi dextromethorphan sirop, kocok botol obat terlebih dahulu. Gunakan sendok atau gelas takar dalam kemasan agar dosisnya akurat. Sementara dextromethorphan sirop dalam kemasan saset bisa dikonsumsi langsung.

Untuk dextromethorphan serbuk dalam kemasan saset, tuang serbuk obat dalam air putih sesuai takaran pada petunjuk penggunaan. Aduk obat hingga larut dan segera minum larutan tersebut.

Jika lupa mengonsumsi dextromethorphan, segera minum obat ini begitu ingat. Namun, jika jadwal minum obat selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Konsultasikan ke dokter jika batuk tidak kunjung mereda setelah mengonsumsi dextromethorphan selama 7 hari, atau jika muncul demam, ruam, maupun sakit kepala terus menerus.

Hindari konsumsi obat diet atau obat yang mengandung kafein selama menggunakan dextromethorphan, karena bisa menimbulkan efek samping.

Simpan dextromethorphan di tempat yang kering, bersuhu sejuk, dan terlindung dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Dextromethorphan dengan Obat Lain

Berikut adalah beberapa interaksi yang bisa terjadi jika dextromethorphan digunakan bersama obat lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya serotonin syndrome jika digunakan bersama antidepresan golongan SSRI, trisiklik, atau MAOI
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dextromethorphan jika digunakan dengan haloperidol atau amiodarone
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping pusing, kantuk, dan sulit berkonsentrasi jika digunakan dengan antihistamin atau pereda nyeri opioid

Efek Samping dan Bahaya Dextromethorphan

Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi dextromethorphan adalah mual atau muntah, kantuk, pusing, atau sakit perut. Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut sangat mengganggu atau tidak membaik.

Segera cari pertolongan medis ke rumah sakit jika timbul efek samping serius berikut ini:

  • Pusing berat, gelisah, gugup, atau tidak bisa berhenti bergerak
  • Napas pendek atau tersengal-sengal
  • Linglung
  • Kejang
  • Halusinasi

Hentikan konsumsi dextromethorphan dan segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, yang bisa ditandai dengan timbulnya ruam gatal, bengkak di bibir maupun kelopak mata, atau sesak napas.