Sanadryl DMP adalah obat untuk meredakan batuk tidak berdahak atau batuk alergi, yang disertai pilek, hidung tersumbat, atau tenggorokan gatal. Obat batuk sirup ini mengandung kombinasi dextromethorphan, diphenhydramine, ammonium chloride, dan sodium citrate.
Dextromethorphan pada Sanadryl DMP bekerja dengan cara mengurangi sinyal batuk dari otak sehingga keinginan untuk batuk berkurang. Sementara itu, diphenhydramine menghambat kerja zat alami yang memicu munculnya reaksi alergi, seperti pilek, tenggorokan gatal, dan hidung tersumbat.

Kandungan ammonium chloride dan sodium citrate dalam Sanadryl DMP berfungsi mengencerkan lendir di saluran napas sehingga lebih mudah dikeluarkan saat batuk. Sanadryl DMP biasanya digunakan untuk batuk akibat iritasi tenggorokan, pilek, atau infeksi ringan saluran pernapasan atas.
Sanadryl DMP dijual dalam kemasan botol 120 ml. Sanadryl DMP Sirup 120 ml dapat diperoleh tanpa resep dokter.
Apa Itu Sanadryl DMP
| Bahan aktif | Dextromethorphan 10 mg, diphenhydramine 12,5 mg, ammonium chloride 100 mg, dan sodium citrate 50 mg. |
| Golongan | Obat bebas terbatas |
| Kategori | Obat batuk tidak berdahak kombinasi antitusif dan antihistamin |
| Manfaat | Meredakan batuk tidak berdahak atau batuk alergi |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥6 tahun |
| Sanadryl DMP untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping dextromethorphan terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Sanadryl DMP untuk ibu menyusui | Penggunaan obat batuk berbahan diphenhydramine pada ibu menyusui diduga dapat mengurangi produksi ASI dan menyebabkan efek samping pada anaknya. Oleh karena itu, tanyakan kepada dokter mengenai obat lain yang lebih aman digunakan untuk mengatasi batuk selama masa menyusui. |
| Bentuk obat | Sirop |
Peringatan sebelum Menggunakan Sanadryl DMP
Sanadryl DMP tidak boleh digunakan secara sembarangan. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan obat batuk kering ini adalah:
- Jangan menggunakan Sanadryl DMP jika Anda memiliki alergi terhadap kandungan obat ini. Bila ragu, berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Sanadryl DMP.
- Berdiskusilah dengan dokter sebelum menggunakan Sanadryl DMP jika Anda sedang menderita asma, emfisema, bronkitis kronis, penyakit paru obstruktif kronis, batuk dengan dahak yang banyak, batuk kronis akibat kebiasaan merokok, atau batuk berdarah.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Sanadryl DMP jika Anda sedang atau pernah menderita glaukoma, penyakit ginjal, obstruksi usus, penyakit tiroid, tukak lambung, penyakit liver, penyakit jantung, hipertensi, pembesaran prostat, atau myasthenia gravis.
- Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan Sanadryl DMP jika Anda pernah mengalami kejang atau sedang menderita epilepsi.
- Pastikan Anda berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan Sanadryl DMP jika sedang hamil.
- Hindari penggunaan obat batuk berbahan diphenhydramine jika Anda sedang dalam masa menyusui, kecuali atas saran dokter.
- Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan Sanadryl DMP jika Anda sedang menjalani terapi rutin dengan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi antarobat yang tidak diinginkan.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Sanadryl DMP. Obat batuk berisi diphenhydramine bisa menyebabkan kantuk.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol setelah minum Sanadryl DMP karena hal tersebut bisa menambah berat efek samping obat ini.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping yang berat setelah mengonsumsi Sanadryl DMP.
Dosis dan Aturan Pakai Sanadryl DMP
Dosis Sanadryl DMP untuk mengatasi batuk kering atau batuk alergi adalah:
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 10 ml, 3–4 kali sehari atau menurut petunjuk dokter.
- Anak usia 6–12 tahun: 5 ml, 3–4 kali sehari, atau sesuai anjuran dokter.
Cara Menggunakan Sanadryl DMP dengan Benar
Gunakanlah Sanadryl DMP sesuai petunjuk yang tertera pada kemasannya, atau ikuti anjuran dokter. Jangan mengubah dosis yang dianjurkan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Ikuti petunjuk pemberian Sanadryl DMP di bawah ini:
- Sanadryl DMP dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
- Kocok botol Sanadryl DMP sebelum obat digunakan.
- Gunakanlah alat takar yang disertakan dalam kemasan agar dosisnya akurat.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Sanadryl DMP, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Hentikan konsumsi Sanadryl DMP jika keluhan batuk alergi sudah membaik. Obat ini sebaiknya hanya digunakan jika ada gejala.
- Hubungi dokter jika batuk belum mereda dalam waktu 7 hari menggunakan Sanadryl DMP, atau muncul demam, ruam, maupun sakit kepala terus menerus. Untuk mendapat respons yang cepat, Anda bisa berkonsultasi melalui Chat Bersama Dokter.
- Simpan Sanadryl DMP di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan gunakan Sanadryl DMP yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Sanadryl DMP dengan Obat Lain
Diphenhydramine, dextromethorphan, dan amonium klorida pada Sanadryl DMP bisa berinteraksi dengan obat tertentu jika digunakan secara bersamaan. Efek interaksi yang bisa terjadi meliputi:
- Peningkatan efek kantuk bila digunakan bersama antidepresan, obat lain yang tergolong antihistamin, atau obat penenang
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari obat antikolinergik, seperti atropin atau antidepresan trisiklik
- Peningkatan risiko terjadinya serotonin syndrome jika digunakan bersama antidepresan golongan SSRI atau trisiklik
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dextromethorphan jika digunakan dengan haloperidol atau amiodarone
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping pusing, kantuk, dan sulit berkonsentrasi jika digunakan dengan antihistamin atau pereda nyeri opioid
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika digunakan dengan diuretik hemat kalium, seperti spironolactone
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping obat golongan salisilat, seperti aspirin
- Penurunan efektivitas obat penghambat alfa atau penghambat beta
- Penurunan efektivitas betahistine dalam mengatasi vertigo
Untuk mencegah interaksi yang tidak diinginkan, sebaiknya konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama Sanadryl DMP.
Efek Samping dan Bahaya Sanadryl DMP
Berdasarkan bahan aktifnya, efek samping bisa timbul akibat konsumsi Sanadryl DMP antara lain:
- Kantuk
- Pusing
- Sakit kepala
- Penglihatan buram sementara
- Mulut kering
- Sakit perut
- Sembelit atau malah diare
- Mual atau muntah
Lakukan konsultasi online dengan dokter jika efek samping yang timbul tidak membaik atau malah memberat. Melalui layanan chat, dokter akan mengevaluasi kondisi Anda dan memberikan penanganan yang sesuai untuk mengatasi efek samping.
Segera ke dokter jika penggunaan Sanadryl DMP menimbulkan reaksi alergi obat, atau efek samping yang berat, termasuk:
- Pusing berat seperti akan pingsan
- Linglung atau muncul halusinasi
- Gelisah, gugup, atau tidak bisa berhenti bergerak
- Napas pendek atau tersengal-sengal
- Jantung berdebar atau seperti bergetar
- Detak jantung terlalu cepat, lambat, atau tidak beraturan (aritmia)
- Sulit untuk memulai buang air kecil, nyeri saat berkemih, urine yang keluar makin sedikit atau tidak keluar sama sekali
- Leher atau rahang terasa kaku atau tegang
- Lidah bergerak tak terkendali
Agar mudah, buatlah janji temu dengan dokter secara online. Lewat ALODOKTER, Anda bisa melihat review dari jutaan pengguna, cek jadwal praktik terbaru, dan langsung atur janji dalam hitungan menit. Bila memerlukan pertolongan medis secepatnya, segeralah ke IGD rumah sakit terdekat.