Siladex adalah obat untuk mengatasi gejala batuk, baik batuk kering maupun batuk berdahak. Beberapa varian siladex juga bermanfaat meredakan gejala pilek dan flu, seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, atau bersin-bersin.

Siladex memiliki beberapa varian dengan kombinasi bahan aktif yang berbeda-beda. Siladex tidak mengandung alkohol dan gula sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Obat batuk yang tersedia dalam bentuk sirop ini dapat diperoleh tanpa resep dokter.

Siladex - Alodokter

Produk Siladex

Berikut adalah varian produk Siladex beserta bahan-bahan aktif yang terkandung di dalamnya:

1. Siladex Mucolytic Expectorant

Siladex Mucolytic Expectorant bermanfaat untuk meredakan batuk berdahak. Tiap 5 ml obat batuk ini mengandung 10 mg bromhexine HCI dan 50 mg guaifenesin.

Siladex Mucolytic Expectorant mengandung bromhexine sebagai mukolitik dan guaifenesin sebagai ekspektoran. Kedua bahan ini dapat mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan saat batuk.

2. Siladex Antitussive

Siladex Antitussive berguna untuk meredakan batuk kering. Tiap 5 ml Siladex Antitussive mengandung 15 mg dextromethorphan HBr dan 1 mg chlorphenamine maleate.

Dextromethorphan adalah antitusif yang bekerja dengan mengurangi sinyal batuk dari otak. Sementara itu, chlorphenamine menghambat kerja histamin, yaitu senyawa yang dapat menyebabkan peradangan pemicu batuk.

3. Siladex Cough & Cold

Siladex Cough & Cold bermanfaat untuk meredakan batuk tidak berdahak dan pilek. Tiap 5 ml Siladex Cough & Cold mengandung 7,5 mg dextromethorphan HBr, 15 mg pseudoephedrine, dan 2 mg doxylamine succinate.

Doxylamine di dalam obat ini dapat mengurangi dahak atau lendir berlebih di saluran pernapasan, termasuk di hidung. Obat ini juga dapat mengurangi bersin-bersin dan mata berair saat flu. Selain itu, pseudoephedrine bekerja sebagai dekongestan yang dapat melegakan hidung tersumbat.

4. Siladex Flu

Siladex Flu berguna untuk meredakan gejala flu. Tiap 5 ml Siladex Flu mengandung 250 mg paracetamol, 50 mg guaifenesin, 4 mg bromhexine HCl, 1 mg chlorphenamine maleate, dan 15 mg pseudoephedrine HCl.

Paracetamol dan chlorphenamine di dalam obat ini membantu mengatasi nyeri, demam, mata berair, dan hidung meler akibat flu. Sementara itu, guaifenesin dan bromhexine mampu meringankan batuk berdahak. Adapun pseudoephedrine bisa melegakan hidung tersumbat.

5. Siladex DMP

Siladex DMP dapat meredakan batuk tidak berdahak atau batuk kering, terutama yang disebabkan oleh alergi. Tiap 5 ml Siladex DMP mengandung 7,5 mg dextromethorphan HBr dan 12,5 mg diphenhydramine HCl.

Dextromethorphan dapat meredakan batuk kering dengan mengurangi sinyal batuk dari otak. Sementara itu, diphenhydramine bekerja dengan menghambat senyawa penyebab reaksi alergi.

6. Siladex Herbal

Siladex Herbal bermanfaat untuk meredakan batuk, menghangatkan, dan melegakan tenggorokan. Tiap 5 ml Siladex Herbal mengandung 37,5 mg Glycyrrhiza inflata radix extract (akar manis), 62,5 mg Drymaria cordata herba extract (cemplonan), 30 mg Myristica fragrans semen extract (biji pala), dan 800 mg madu.

Akar manis di dalam obat ini bekerja sebagai ekspektoran yang dapat mengencerkan dahak. Tidak hanya mengatasi batuk, kandungan akar manis dan madu juga dapat meredakan sakit tenggorokan yang dapat memicu batuk.

Apa Itu Siladex

Golongan Obat bebas dan obat bebas terbatas
Kategori Ekspektoran, mukolitik, antitusif, antihistamin, atau obat herbal
Manfaat Meredakan batuk dan gejala flu
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Siladex untuk ibu hamil dan menyusui Siladex Mucolytic Expectorant, Siladex Antitussive, Siladex Cough & Cold, Siladex Flu, Siladex DMP
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping dari guaifenesin dan dextromethorphan terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Siladex Herbal
Keamanan bahan di dalam Siladex Herbal belum diketahui secara pasti. Kandungan akar manis diduga bisa menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur. Konsultasikan penggunaan produk ini dengan dokter jika Anda sedang hamil.
Beberapa kandungan obat di dalam Siladex dapat terserap ke dalam ASI dan menyebabkan efek samping pada bayi. Bila Anda sedang menyusui, konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter.
Bentuk obat Sirop

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Siladex

Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsi Siladex:

  • Jangan mengonsumsi produk Siladex jika Anda alergi terhadap bahan-bahan yang terkandung di dalamnya.
  • Jangan mengonsumsi Siladex Antitussive, Siladex Cough & Cold, atau Siladex Flu jika Anda baru menjalani pengobatan dengan obat golongan monoamine oxidase inhibitors (MAOI) dalam kurun waktu 14 hari terakhir.
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Siladex jika Anda memiliki gangguan pernapasan kronis, seperti asma, emfisema, bronkitis kronis, atau batuk perokok.
  • Konsultasikan penggunaan Siladex dengan dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, penyakit jantung, hipertensi, tukak lambung, penyakit ginjal, atau porfiria.
  • Konsultasikan penggunaan Siladex Antitussive, Siladex Cough & Cold, dan Siladex Flu jika Anda pernah atau sedang menderita glaukoma, penyakit jantung, kejang, penyakit tiroid, atau pembesaran prostat.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah Anda mengonsumsi Siladex, karena obat ini bisa saja menimbulkan pusing atau kantuk.
  • Konsultasikan penggunaan produk Siladex dengan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau obat herbal lain, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi produk Siladex sebelum melakukan prosedur medis, termasuk operasi.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat setelah minum Siladex.

Dosis dan Aturan Pakai Siladex

Berikut adalah rincian dosis tiap produk Siladex yang dianjurkan:

Siladex Mucolytic Expectorant

  • Dewasa dan anak usia di atas 10 tahun: 1 sendok takar (5 ml), 3 kali sehari.
  • Anak usia 5–10 tahun: ½ sendok takar (2,5 ml), 3 kali sehari.

Siladex Antitussive

  • Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: 1 sendok takar (5 ml), 3 kali sehari.
  • Anak usia 6–12 tahun: ½ sendok takar (2,5 ml), 3 kali sehari.

Siladex Cough & Cold

  • Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: 2 sendok takar (10 ml), 3 kali sehari.
  • Anak usia 6–12 tahun: 1 sendok takar (5 ml), 3 kali sehari.
  • Anak usia 4–6 tahun: ½ sendok takar (2,5 ml), 3 kali sehari.

Siladex Flu

  • Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: 2 sendok takar (10 ml), 3 kali sehari.
  • Anak usia 6–12 tahun: 1 sendok takar (5 ml), 3 kali sehari.

Siladex DMP

  • Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: 2 sendok takar (10 ml), 3 kali sehari.
  • Anak usia 6–12 tahun: 1 sendok takar (5 ml), 3 kali sehari.

Siladex Herbal

  • Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: 2 sendok takar (10 ml), 3 kali sehari.
  • Anak usia 6–12 tahun: 1 sendok takar (5 ml), 3 kali sehari.
  • Anak usia 2–5 tahun: ½ sendok takar (2,5 ml), 3 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Siladex dengan Benar

Konsumsi Siladex sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Siladex dapat dikonsumsi bersama atau tanpa makanan. Jika Anda memiliki sakit maag, sebaiknya minumlah Siladex bersama makanan untuk mencegah timbulnya rasa tidak nyaman pada perut.

Untuk mengonsumsi Siladex, gunakan alat takar yang tersedia dalam kemasan atau sendok takar khusus obat agar dosisnya akurat. Kocok botol terlebih dahulu sebelum obat diminum.

Jika lupa mengonsumsi Siladex, segera minum obat ini bila jeda dengan jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Simpan Siladex di tempat kering, sejuk, dan terhindar dari paparan sinar matahari. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Siladex dengan Obat Lain

Siladex mengandung berbagai macam jenis obat di dalamnya. Untuk mewaspadai interaksi obat yang dapat terjadi, Anda perlu memeriksa kandungan obat yang sedang Anda konsumsi.

Berikut ini adalah beberapa interaksi obat yang dapat terjadi dengan kandungan Siladex:

  • Peningkatan risiko terjadinya serotonin syndrome jika dextromethorphan digunakan bersama antidepresan golongan SSRI, trisiklik, atau MAOI
  • Peningkatan risiko terjadinya kantuk, pusing, linglung, jika dextromethorphan, chlorphenamine, diphenhydramine, atau doxylamine dikonsumsi dengan obat tidur, obat antipsikotik, atau obat antikonvulsan
  • Peningkatan penyerapan antibiotik tertentu, seperti amoxicillin, erythromycin, atau cefuroxime, jika digunakan bersama dengan bromhexine
  • Penurunan kadar kalium (hipokalemia) jika akar manis digunakan dengan furosemide
  • Penurunan efektivitas obat antihipertensi jika digunakan bersama dengan pseudoephedrine
  • Peningkatan tekanan darah jika pseudoephedrine digunakan dengan antidepresan trisiklik, dekongestan, obat penurun selera makan, atau stimulan, seperti amfetamin

Untuk menghindari risiko terjadinya interaksi obat, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi Siladex bersama obat lain.

Efek Samping dan Bahaya Siladex

Berdasarkan kandungan bahan aktif yang ada di dalamnya, di bawah ini adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi sesudah mengonsumsi Siladex:

Siladex Mucolytic Expectorant, Siladex Antitussive, dan Siladex DMP

  • Kantuk
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Diare
  • Sembelit

Siladex Cough & Cold dan Siladex Flu

  • Kantuk
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Mulut kering
  • Sakit perut
  • Gelisah atau gugup

Siladex Herbal

Beri tahu dokter jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau memberat. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami reaksi alergi obat, seperti ruam, gatal-gatal, sulit bernapas, atau bengkak pada wajah, bibir, maupun kelopak mata.