Obeslim adalah obat untuk membantu menurunkan berat badan pada penderita obesitas sekaligus mencegah berat badan naik kembali setelah berhasil turun. Obat yang mengandung bahan aktif orlistat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.
Kandungan orlistat dalam obeslim bekerja dengan cara menghambat sebagian penyerapan lemak dari makanan yang dikonsumsi. Lemak yang tidak terserap ini kemudian akan dikeluarkan melalui feses.
Untuk mendapat hasil yang lebih optimal, penggunaan Obeslim harus dikombinasikan dengan pola makan rendah kalori dan aktivitas fisik secara rutin.
Apa Itu Obeslim
Bahan aktif | Orlistat |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat antiobesitas |
Manfaat | Mengurangi penyerapan lemak, membantu menurunkan berat badan dan mencegah kenaikan berat badan |
Digunakan oleh | Dewasa |
Orlistat untuk ibu hamil | Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin.Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau wanita yang mungkin sedang hamil. |
Orlistat untuk ibu menyusui | Obeslim bisa menghambat penyerapan vitamin A, D, E, dan K yang diperoleh dari makanan. Konsultasikan dengan dokter jika hendak mengonsumsi obat penurun berat badan selama menyusui. |
Bentuk obat | Kapsul |
Peringatan sebelum Menggunakan Obeslim
Obeslim hanya bisa didapat dengan resep dokter. Sebelum menggunakan obat ini, perhatikan hal-hal berikut:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Obeslim tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap orlistat.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, penyakit ginjal, diabetes, penyakit kandung empedu, pankreatitis, penyakit tiroid, dan gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia.
- Obeslim tidak boleh digunakan pada orang yang pernah menjalani transplantasi organ.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat untuk menekan sistem kekebalan tubuh.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. Dokter akan menyarankan penggunaan alat kontrasepsi yang efektif selama Anda mengonsumsi obeslim.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
- Segera cari bantuan medis jika mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis akibat penggunaan Obeslim.
Dosis dan Aturan Pakai Obeslim
Berikut ini adalah panduan penggunaan obat berdasarkan kondisi indeks massa tubuh (BMI) dan adanya faktor risiko tambahan. Penjelasan meliputi dosis umum serta waktu konsumsi yang dianjurkan:
Kondisi: BMI ≥30 kg/m² atau ≥27 kg/m² dengan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau dislipidemia
- Dosis: 120 mg, 3 kali sehari, dikonsumsi bersama dengan makanan
Kondisi: BMI ≥28 kg/m²
- Dosis: 60 mg, 3 kali sehari, dikonsumsi bersama dengan makanan
Penggunaan obat ini sebaiknya dihentikan jika dalam 12 minggu pertama berat badan tidak turun minimal 5% dari berat awal.
Cara Menggunakan Obeslim dengan Benar
Gunakanlah Obeslim sesuai petunjuk dokter dan aturan pakai yang tertera pada kemasan obat. Jangan mengonsumsi Obeslim melebihi dosis yang dianjurkan tanpa persetujuan dari dokter.
Berikut panduan penggunaan Obeslim yang perlu Anda ketahui:
- Konsumsilah Obeslim saat makan atau maksimal 1 jam setelah makan.
- Jika melewatkan satu dosis, pastikan ada jeda yang cukup sebelum dosis berikutnya.
- Iringi penggunaan Obeslim dengan konsumsi makanan rendah lemak, rendah kalori, serta bergizi seimbang. Bila perlu, konsultasikan dengan ahli gizi. Lakukan juga olahraga rutin agar hasil pengobatan maksimal.
- Jika Anda menggunakan suplemen yang mengandung vitamin A, D, E, atau K, minumlah pada malam hari atau 2 jam sebelum mengonsumsi Obeslim karena Obeslim dapat menghambat penyerapan vitamin tertentu.
- Simpan Obeslim di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Obeslim dengan Obat Lain
Ada interaksi yang bisa terjadi jika obat dengan kandungan orlistat, termasuk Obeslim, digunakan bersama dengan obat lain, yaitu
- Penurunan efektivitas Obeslim jika dikonsumsi bersama obat imunosupresan, seperti cyclosporine, dan obat kejang, seperti carbamazepine, phenobarbital, phenytoin, dan obat HIV
- Penurunan kadar hormon tiroid jika dikonsumsi bersama dengan levothyroxine
- Peningkatan risiko perdarahan atau pembekuan darah jika dikonsumsi bersama dengan warfarin
- Penurunan kadar amiodarone sehingga mengakibatkan kurang efektifnya obat ini dalam mengontrol irama jantung.
- Penurunan penyerapan vitamin larut lemak (A, D, E, K).
Untuk mencegah efek interaksi obat, berkonsultasilah melalui Chat Bersama Dokter jika Anda berencana menggunakan Obeslim bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Obeslim
Efek samping Obeslim umumnya bersifat sementara dan akan berkurang seiring penggunaan yang teratur. Umumnya, efek samping yang muncul meliputi:
- Tinja berminyak atau berlemak
- Bercak minyak di pakaian dalam
- Tinja berwarna oranye atau cokelat dengan kandungan minyak
- Perut kembung dengan keluarnya minyak dari anus
- Peningkatan frekuensi buang air besar yang mendesak dan sulit dikendalikan
- Sakit perut, mual, atau nyeri pada area anus
Konsultasikan ke dokter lewat chat jika keluhan tersebut tidak kunjung reda atau justru memburuk. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Nyeri perut yang parah
- Nyeri hebat di punggung bagian bawah
- Adanya darah dalam urine, nyeri saat buang air kecil, atau kesulitan buang air kecil
- Gejala gangguan ginjal, seperti sedikit atau tidak buang air kecil
- Gejala gangguan hati, termasuk mual, nyeri di perut bagian atas, gatal-gatal, hilang nafsu makan, urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat, serta kulit atau mata menguning.