Olahraga sebaiknya tetap dilakukan secara rutin, terlepas dari kondisi medis yang Anda alami, termasuk asma. Agar tetap aman dan memberikan efek yang optimal, ada beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan oleh penderita asma.
Asma merupakan gangguan pernapasan jangka panjang dimana penderitanya dapat merasa sesak napas tiba-tiba, sakit dada, napas berbunyi mengi, dan batuk. Asma disebabkan oleh pembengkakan dinding saluran udara (bronkus) yang membawa udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Ada berbagai macam pemicu asma, antara lain:
- Debu
- Bulu binatang
- Asap rokok
- Zat kimia, seperti pada parfum
- Serbuk sari bunga
- Infeksi, seperti flu
Olahraga atau aktivitas fisik yang terlalu berat juga bisa mengakibatkan asma. Mengingat risiko olahraga terhadap serangan asma, pemilihan olahraga yang tepat menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.
Apa Hubungan antara Asma dan Olahraga?
Ketika bernapas normal, udara yang masuk dihangatkan dan dilembapkan oleh saluran hidung. Tapi ketika olahraga, orang-orang cenderung bernapas melalui mulut. Udara dingin dan kering yang dihirup pun tidak dihangatkan.
Nah, otot di sekitar saluran udara menjadi sensitif terhadap perubahan suhu dan kelembapan tersebut. Akibatnya, otot-otot di saluran napas berkontraksi dan jalan napas menjadi sempit. Hal inilah yang akhirnya dapat menimbulkan asma.
Meskipun menderita asma, Anda tidak dianjurkan meninggalkan kegiatan olahraga sama sekali. Menurut penelitian, olahraga justru memberikan efek positif bagi penderita asma.
Tidak ada efek negatif, seperti meningkatnya gejala asma atau frekuensi serangan asma, bagi mereka yang melakukan jenis olahraga tertentu. Dengan melakukan olahraga, gejala asma berkurang, kualitas hidup penderita asma pun akan makin meningkat.
Serangan asma ketika berolahraga terjadi jika aktivitas fisik yang dilakukan terlalu berat atau asma tidak terkontrol. Risiko hal ini terjadi cenderung lebih rendah jika penderitanya sudah siap secara fisik dan mental, serta menggunakan obat asma yang sesuai.
Olahraga Apa yang Cocok Bagi Penderita Asma?
Jika Anda menderita asma, disarankan untuk memilih jenis olahraga dengan intensitas ringan, periode waktu yang tidak terlalu lama, dan tidak terlalu banyak mengerahkan tenaga.
Berikut adalah beberapa jenis olahraga yang bisa Anda lakukan:
1. Jalan kaki
Penelitian menunjukkan bahwa jalan kaki tiga kali seminggu selama 12 minggu mampu mengendalikan asma dan meningkatkan kebugaran tubuh tanpa memicu gejala asma. Cobalah berjalan kaki selama 30 menit yang disertai dengan pemanasan dan pendinginan masing-masing selama lima menit.
2. Yoga
Menurut sebuah penelitian, melakukan yoga Hatha 2,5 jam per minggu selama 10 minggu mampu membantu meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko kekambuhan gejala pada penderita penyakit asma.
3. Bersepeda
Perlu diketahui bahwa bersepeda santai tidak memicu munculnya asma. Namun, beda halnya jika Anda mengayuh sepeda dengan kecepatan 30 km/jam atau bersepeda di medan yang sulit, seperti pegunungan.
4. Berenang
Olahraga ini membangun otot-otot yang digunakan untuk bernapas serta membuat paru-paru mendapatkan banyak udara hangat dan lembap. Namun, tidak disarankan untuk berenang terlalu lama atau terlalu sering karena klorin pada air kolam renang diduga dapat memicu serangan asma.
5. Olahraga yang menggunakan raket
Olahraga jenis ini memungkinkan Anda untuk beristirahat secara teratur. Anda bisa mengendalikan kecepatan permainan serta istirahat dan minum air kapan saja. Intensitas olahraga juga bisa berkurang jika Anda bermain berpasangan. Jenis olahraga dengan raket yang baik untuk asma adalah tenis, squash, bulu tangkis, dan baseball.
6. Lari
Jenis olahraga lainnya adalah lari jarak pendek. Jenis olahraga ini diketahui tidak memicu serangan asma. Jenis olahraga lari yang diketahui dapat memicu munculnya asma adalah lari marathon.
Jarak maksimal untuk lari yang disarankan bagi penderita asthma adalah sekitar 1,5 km dengan durasi lari paling lama 10 menit.
7. Voli
Olahraga voli tidak memerlukan terlalu banyak berlari dan ada pemain lain yang turut membantu permainan. Bahkan, gerakan memukul bola dalam voli tidak melibatkan terlalu banyak gerakan.
Beberapa olahraga memang ada yang cenderung memicu gejala asma, seperti sepak bola, bola basket, atau lari jarak jauh. Sebaiknya hindari olahraga tersebut jika Anda menderita asma.
Jika Anda mengalami gejala asma saat berolahraga, segera hentikan kegiatan olahraga lalu gunakan inhaler atau obat asma dengan tepat untuk meredakan serangan asma. Pastikan juga untuk mengikuti petunjuk penanganan yang dokter sarankan kepada Anda.
Kualitas hidup penderita asma umumnya bisa membaik jika teratur berolahraga, mengonsumsi obat-obatan sesuai resep dokter, dan memantau gejala serta fungsi paru-paru secara berkala ke dokter.
Jangan berhenti melakukan aktivitas fisik yang aman hanya karena Anda menderita asma. Namun, ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter guna menentukan jenis olahraga sesuai untuk kondisi Anda.