Perbedaan autis dan Down syndrome terletak pada ciri, penyebab, serta kebutuhan penanganannya. Memahami perbedaan ini penting agar anak dengan kebutuhan khusus bisa mendapatkan dukungan yang tepat dan tumbuh kembangnya dapat berlangsung secara optimal.
Autis dan Down syndrome sama-sama termasuk gangguan perkembangan pada anak, tetapi keduanya tidaklah sama. Untuk memahami perbedaan autis dan down syndrome dengan lebih jelas, penting mengetahui definisinya terlebih dahulu.
Autis adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi cara seseorang berinteraksi, berkomunikasi, dan berperilaku. Sementara itu, Down syndrome adalah kelainan genetik yang menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik maupun intelektual.
Perbedaan Autis dan Down Syndrome
Agar lebih jelas, berikut beberapa perbedaan utama antara autis dan Down syndrome yang perlu diketahui:
1. Penyebab
Perbedaan autis dan Down syndrome yang utama dapat dilihat dari penyebabnya. Autis terjadi akibat gangguan perkembangan pada struktur dan fungsi otak. Hingga kini, penyebab autis secara pastinya belum diketahui, tetapi beberapa faktor dapat meningkatkan risikonya, seperti komplikasi kehamilan, riwayat autisme dalam keluarga, dan kelahiran prematur.
Sementara itu, Down syndrome terjadi karena adanya kelebihan kromosom 21 (trisomi 21) yang sudah muncul sejak masa kehamilan. Risiko kondisi ini lebih tinggi pada kehamilan di usia 35 tahun ke atas atau ketika terdapat riwayat Down syndrome dalam keluarga.
2. Ciri fisik
Anak dengan autis umumnya tidak memiliki ciri fisik khusus. Sebaliknya, Down syndrome memiliki ciri fisik khas, seperti wajah datar atau bulat, mata miring ke atas, leher pendek, telapak tangan lebar dengan satu garis telapak, serta otot tubuh yang cenderung lebih lemah (hipotonia).
3. Gejala perilaku
Perbedaan perilaku juga merupakan bagian dari perbedaan autis dan Down syndrome. Pada autis, gangguan ini memengaruhi kemampuan sosial, komunikasi, dan perilaku. Anak dengan autis dapat menunjukkan kesulitan berkomunikasi, menghindari kontak mata, serta melakukan gerakan berulang (stimming).
Sementara itu, Down syndrome umumnya ditandai dengan keterlambatan perkembangan fisik dan intelektual. Anak dengan kondisi ini biasanya memiliki sifat ramah dan mudah bergaul, tetapi dapat mengalami keterlambatan bicara, kesulitan belajar, serta membutuhkan bantuan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
4. Kemampuan kognitif
Tingkat kecerdasan pada anak autis sangat bervariasi, mulai dari di atas rata-rata, normal, hingga di bawah rata-rata. Pada Down syndrome, keterlambatan intelektual ringan sampai sedang lebih umum ditemukan dan cenderung konsisten pada sebagian besar anak.
5. Penanganan
Anak autis memerlukan dukungan berupa terapi perilaku, seperti applied behavior analysis (ABA), terapi wicara, terapi okupasi, serta terapi lain yang disesuaikan dengan kebutuhan individual.
Sementara itu, anak dengan Down syndrome membutuhkan stimulasi perkembangan sejak bayi, terapi fisik dan okupasi, pemantauan tumbuh kembang, serta pemeriksaan kesehatan rutin karena rentan terhadap gangguan kesehatan bawaan lahir.
6. Risiko komplikasi
Perbedaan autis dan Down syndrome lainnya terletak pada risiko komplikasi yang bisa terjadi. Anak autis lebih rentan mengalami stres, kecemasan, masalah emosi, perilaku menantang, serta hambatan dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial.
Lain halnya dengan Down syndrome, anak dengan kondisi ini memiliki risiko lebih tinggi mengalami kelainan jantung bawaan, gangguan tiroid, masalah penglihatan dan pendengaran, serta gangguan pencernaan tertentu.
Mengenali perbedaan autis dan Down syndrome tidak hanya membantu orang tua memahami kondisi anak, tetapi juga memudahkan dalam menentukan jenis dukungan dan terapi yang tepat.
Jika Anda membutuhkan pendampingan dari dokter atau psikolog dalam merawat anak dengan autis atau Down syndrome, konsultasikan melalui Chat Bersama Dokter di ALODOKTER. Melalui layanan ini, Anda dapat berkonsultasi secara langsung mengenai perbedaan autis dan Down syndrome serta mendapatkan saran penanganan yang sesuai dengan kondisi anak.