Jumlah ASI yang keluar setiap diperah umumnya tidak selalu sama. Ada kalanya sedikit, bisa juga melimpah. Untuk menghemat tempat penyimpanan, Busui bisa kok menyatukan atau mencampur ASI baru dengan yang sudah disimpan. Bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Memerah ASI lebih sering dilakukan oleh ibu yang bekerja. Sebab, mereka tidak selalu bisa berada di samping bayinya setiap saat, sehingga tidak bisa langsung menyusui ketika bayi lapar. Terlebih, ASI memang harus rutin dikeluarkan agar payudara tidak membengkak dan untuk mencegah terjadinya mastitis.

Panduan Mencampur ASI Segar dengan yang Sudah Disimpan - Alodokter

Tidak hanya itu saja, rutin memerah ASI juga bisa meningkatkan produksinya, sehingga bayi bisa mendapatkan ASI dalam jumlah yang cukup.

Bolehkah Mencampur ASI Segar dengan yang Sudah Disimpan?

Jawabannya, boleh-boleh saja. Namun, ada beberapa hal yang harus Busui perhatikan, yaitu:

  • Cuci tangan terlebih dahulu sebelum mulai memompa atau memerah ASI. Tujuannya agar ASI perah tidak terkontaminasi oleh kuman, sehingga aman diberikan kepada Si Kecil.
  • Ketika ingin menggabungkan ASI, pastikan ASI perah yang digabungkan adalah ASI yang diperah pada hari yang sama.
  • Pastikan alat pompa dan tempat penyimpanan ASI bersih setiap kali digunakan, kebersihan ASI hasil pompaan tetap terjaga.

Akan tetapi, ASI perah atau ASIP justru tidak boleh dicampur pada beberapa keadaan berikut ini:

  • Jika ASIP ingin diberikan kepada bayi lahir prematur atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. ASI perah hasil 1 kali pompaan tidak boleh dibuka sebelum waktunya untuk diminum.
  • Jika saat memerah ASI Busui tidak berada di lingkungan yang bersih atau tidak bisa mencuci tangan. Daripada ASIP terkontaminasi dan tidak aman untuk Si Kecil, ASIP yang telah diperah lebih baik dibuang saja.
  • Jika ASI diperah di hari yang berbeda, sebab cenderung tidak aman bila diminum Si Kecil.
  • Jika ASI dibawa dari rumah ke rumah sakit dan ingin diberikan kepada bayi yang lahir prematur atau sedang sakit.

Cara Mencampur ASI Segar dengan yang Sudah Tersimpan

Salah satu alasan mencampur ASI adalah untuk menghemat tempat penyimpanan. Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika Busui ingin mencampurkan ASI segar dengan ASI yang sudah disimpan, yaitu:

ASI segar vs ASI suhu ruangan

Memerah ASI biasanya dilakukan per 3–4 jam sekali, dan umumnya ASI segar bisa bertahan selama 4 jam pada suhu ruangan. Jika Busui telah memompa ASI sebelumnya, dan ASI masih ditaruh di tempat penyimpanan (botol atau plastik) pada suhu ruangan, Busui bisa mencampurnya dengan ASI yang baru saja diperah.

Namun, pastikan ASIP yang berada di dalam botol tidak lebih dari 4 jam, ya. Soalnya, ASI yeng telah disimpan, misalnya selama 3 jam, dan digabungkan dengan ASIP yang baru saja diperah, maka masa berlaku campuran ASIP tersebut bukanlah ASIP baru, tapi ASIP dari 3 jam yang lalu.

Jadi, ada baiknya Busui segera memberikannya kepada Si Kecil. Jika tidak habis, buang saja dan jangan digunakan kembali.

ASI segar vs ASI dingin

Selain menggabungkan ASI segar dengan yang disimpan pada suhu ruangan, Busui juga bisa mencampurkan ASI segar dengan ASI perah yang telah disimpan di dalam kulkas. Namun, Busui tidak bisa langsung menggabungkan kedua ASI perah tersebut.

Busui harus menyimpan ASI segar terlebih dahulu di lemari pendingin, setidaknya selama 30 menit, baru bisa dicampurkan dengan ASI perah yang sudah dingin. Tujuannya untuk menyamakan suhu kedua ASIP tersebut. Namun, hal ini hanya berlaku pada ASI yang diperah dalam satu hari yang sama.

ASI segar vs ASI beku

Mencampurkan ASI segar dengan yang beku tidak dianjurkan. Ini karena suhunya tidak sama, sehingga bisa membuat kandungan nutrisi yang ada pada ASI perah menjadi rusak.

Bila Busui tidak bisa menyusui setiap saat, memompa atau memerah ASI dan menyimpannya adalah pilihan yang terbaik. Namun, tetap perhatikan cara penyimpanan ASI yang benar dan selalu pastikan kebersihan alat untuk memerah dan menyimpan ASI.

Bila Busui masih bingung dan ragu, Busui bisa kok berkonsultasi dengan konselor laktasi atau dokter untuk mendapat saran terbaik tentang menyimpan ASI.