Mendampingi anak belajar di rumah merupakan bagian penting dari peran orang tua dalam mendukung perkembangan akademik dan emosional si kecil. Meski anak menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah, bimbingan dan perhatian dari orang tua tetap dibutuhkan agar proses belajar lebih terarah dan menyenangkan.

Saat ini, banyak orang tua yang kembali sibuk dengan rutinitas kerja, sementara anak-anak juga menjalani jadwal sekolah yang padat. Kondisi ini membuat waktu belajar bersama di rumah menjadi lebih terbatas. Namun, bukan berarti peran orang tua bisa berkurang begitu saja.

Panduan Mendampingi Anak Belajar di Rumah - Alodokter

Tips Mendampingi Anak Belajar di Rumah

Mendampingi anak belajar di rumah menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang tua, terlebih bagi yang juga harus bekerja, baik di kantor maupun work from home. Nah, supaya Bunda tidak kewalahan dan kegiatan belajar Si Kecil tetap efektif, yuk, simak panduan berikut ini:

1. Buatlah jadwal aktivitas harian bersama anak

Bersekolah di pagi hari mungkin akan membuat Si Kecil kelelahan. Akibatnya, ia jadi tidak mau belajar setibanya di rumah. Nah, untuk mengatasi hal ini, terapkan jadwal aktivitas harian dan libatkan Si Kecil dalam membuat jadwal tersebut. Cara ini bisa membuatnya lebih mau menerima dan mengikuti jadwal yang telah disepakati bersama.

Bunda bisa mendiskusikan dan meminta pendapat Si Kecil tentang pukul berapa ia mau bangun tidur, mandi, belajar, makan, bermain, dan istirahat. Sebagai contoh, setiap hari Senin sampai Jumat, Si Kecil bangun tidur pukul 6 pagi, kemudian langsung mandi dan sarapan. Setelah itu, Si Kecil akan bersekolah pada 8–11 pagi.

Jika sekolahnya sudah selesai, biarkan ia beristirahat, makan siang, atau bermain. Di malam hari, saat Bunda sudah pulang dari kantor, kegiatan belajar atau mengerjakan tugas bisa dimulai dan berakhir saat waktu makan malam tiba.

2. Perhatikan tempat dan lama waktu belajar anak

Tempat belajar merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung konsentrasi belajar Si Kecil, lho, Bun. Pilihlah ruangan yang nyaman, tenang, dan memiliki pencahayaan yang baik. Hindari ruangan yang di dalamnya terdapat mainan atau televisi karena bisa mengganggu konsentrasinya.

Lamanya waktu belajar juga tidak boleh luput dari perhatian, ya, Bun. Umumnya, anak-anak dapat berkonsentrasi penuh selama 20 menit saat belajar. Jadi, setelah Si Kecil selesai mengerjakan beberapa soal selama 20 menit, Bunda bisa membiarkannya beristirahat sejenak.

3. Kenali gaya belajar anak

Setiap anak memiliki gaya belajar masing-masing. Hal ini penting dikenali oleh Bunda, agar lebih mudah dalam mendampinginya dan memudahkan Si Kecil juga dalam menerima pelajaran.

Jika Si Kecil lebih mudah menerima informasi dengan cara melihat, berarti ia memiliki gaya belajar visual. Dengan gaya belajar ini, berikan Si Kecil buku yang lebih banyak gambar serta bentuk tulisan yang beragam dan berwarna. Bunda juga bisa mengajarkan Si Kecil dengan menggunakan peta pemikiran atau mind mapping.

Bila Si Kecil lebih nyaman belajar dengan cara mendengarkan Bunda membacakan buku, artinya ia memiliki gaya belajar auditorik. Dalam mendampinginya saat belajar, gunakan intonasi yang lembut dan seperti bercerita, ya, Bun.

Terakhir, Si Kecil memiliki gaya belajar kinestik jika ia lebih memahami pelajaran saat ia dibiarkan bergerak, misalnya memutar-mutarkan pensil atau menggerakkan kaki. Pada gaya belajar ini, Bunda bisa menyiapkan alat peraga atau mempraktikan langsung apa yang dipelajari, sehingga informasi tersebut lebih mudah diingat Si Kecil.

4. Jalin komunikasi dengan pihak sekolah

Meski paginya Si Kecil sudah datang ke sekolah, Bunda tetap perlu rutin berkomunikasi dengan gurunya, ya. Bunda bisa menanyakan materi apa saja yang sudah dipelajari oleh Si Kecil dan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan.

Beberapa sekolah mungkin memberikan pekerjaan rumah melalui sebuah aplikasi. Hal ini tentunya merupakan kemajuan yang signifikan dalam institusi pendidikan. Namun, pastikan Bunda selalu mendampingi Si Kecil saat mengakses internet, walau hanya untuk mengumpulkan PR, ya.

Sesekali berikanlah ia hadiah atas pencapaian tertentu, misalnya ketika ia berhasil menghafal suatu materi atau bisa mengerjakan beberapa soal. Dengan begitu, Si Kecil akan lebih termotivasi untuk belajar di rumah dan proses belajar bisa menjadi hal yang menyenangkan baginya.

Kegiatan belajar di rumah menjadi salah satu cara untuk membangun ikatan antara orang tua dan anak. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk terus mendampingi anak belajar di rumah, ya, Bun.

Terapkanlah tips mendampingi anak belajar yang telah dipaparkan di atas agar Si Kecil tidak bosan dan bisa memperoleh pendidikan seperti saat di sekolah.

Jika Si Kecil mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri atau terlihat murung saat diajak belajar di rumah, cobalah berbicara dengannya dari hati ke hati. Bila perlu, berkonsultasilah dengan psikolog.

Konsultasi bisa dilakukan dengan mudah, kapan dan di mana saja, melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.