Pembengkakan otak adalah kondisi ketika otak membesar karena adanya cedera, tumor, atau infeksi. Hal ini menyebabkan tekanan di dalam rongga kepala (tekanan intrakranial) meningkat.

Pembengkakan otak dapat menghambat darah yang kaya akan oksigen masuk ke dalam otak dan menahan aliran darah yang keluar dari dalam tengkorak. Pada kondisi yang tergolong parah dan tidak mendapatkan penanganan, pembengkakan otak dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, bahkan kematian.

Pembengkakan otak

Penyebab Pembengkakan Otak

Penyebab pembengkakan otak bisa bermacam-macam, antara lain:

Gejala Pembengkakan Otak

Pembengkakan otak dapat menimbulkan gejala yang berbeda pada tiap penderita, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Gejala yang muncul antara lain:

  • Sakit kepala
  • Nyeri dan kaku pada leher
  • Pusing
  • Mual
  • Muntah
  • Gangguan dalam koordinasi gerak
  • Mati rasa
  • Kejang
  • Perubahan suasana hati dan perilaku secara mendadak, seperti linglung, delirium, letargi, halusinasi, delusi, atau agresi (berperilaku kasar)
  • Tingkat kesadaran menurun
  • Tidak mampu berbicara dengan jelas
  • Lumpuh atau tidak mampu menggerakkan anggota tubuh
  • Inkontinensia urine

Kapan harus ke dokter

Pembengkakan otak merupakan kondisi darurat yang dapat mengancam jiwa. Jika Anda menemukan seseorang dengan gejala-gejala seperti di atas, segera hubungi ambulans di nomor 119. Bila segera ditangani, perburukan dan komplikasi akibat pembengkakan otak dapat dihindari.

Selain itu, lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda atau kerabat mengalami benturan yang keras pada kepala, terutama bila timbul sakit kepala yang tidak kunjung membaik atau malah memburuk.

Diagnosis Pembengkakan Otak

Dokter akan melakukan pemeriksaan neurologis dan tes fisik, untuk mengetahui fungsi otak dan tingkat kesadaran pasien. Untuk memastikan lokasi, tingkat keparahan, dan penyebab pembengkakan otak, dokter juga akan menjalankan sejumlah tes berikut:

  • Tes darah
  • Pemindaian dengan CT scan atau MRI kepala
  • Pungsi lumbal

Pengobatan Pembengkakan Otak

Pada kondisi yang tergolong ringan (seperti altitude sickness), pembengkakan otak dapat pulih dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, kebanyakan kasus pembengkakan otak bisa mengancam jiwa sehingga perlu ditangani lebih lanjut.

Beberapa tindakan yang umum dilakukan untuk mengatasi pembengkakan otak adalah:

  • Pemberian infus khusus, untuk mengurangi pembengkakan pada otak dan menurunkan tekanan di dalam otak
  • Pemberian obat, untuk mengurangi pembengkakan otak dan mencegah pembekuan darah. Jenis obat yang digunakan antara lain dexamethasone, manitol, diuretik, dan warfarin
  • Pemberian oksigen melalui masker atau alat bantu napas, untuk memastikan agar darah mengandung cukup
  • Ventrikulostomi, untuk mengeluarkan cairan yang berlebih dari dalam otak. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan tabung melalui sayatan kecil di kepala.
  • Tindakan operasi, untuk mengatasi penyebab pembengkakan otak. Apabila pembengkakan otak disebabkan oleh tumor, dokter akan melakukan bedah pengangkatan tumor.

Komplikasi Pembengkakan Otak

Jika tidak segera ditangani, pembengkakan otak yang parah dapat menyebabkan herniasi otak yang dapat berakibat fatal. Tidak hanya itu, pembengkakan otak dapat menimbulkan komplikasi, seperti:

  • Kerusakan otak permanen
  • Kebutaan
  • Hidrosefalus
  • Atrofi otak (penyusutan jaringan otak)
  • Gangguan fungsi kognitif
  • Gangguan mental
  • Gangguan tidur
  • Epilepsi
  • Kelumpuhan
  • Koma

Pencegahan Pembengkakan Otak

Pencegahan pembengkakan otak disesuaikan dengan faktor risikonya, misalnya dengan mencegah terjadinya benturan yang dapat menyebabkan cedera kepala, atau menghindari faktor risiko stroke.

Beberapa upaya berikut ini juga dapat dilakukan guna mencegah pembengkakan otak:

  • Menghindari kebiasaan merokok
  • Menjalani pola hidup sehat dan beristirahat yang cukup
  • Mengenakan helm atau sabuk pengaman ketika berkendara
  • Menggunkan peralatan keselamatan atau alat pelindung diri, saat melakukan aktivitas yang berisiko menimbulkan benturan
  • Menjalani pemeriksaan tekanan darah dan jantung secara berkala

Bila Anda senang bepergian ke dataran tinggi, seperti mendaki gunung, berhentilah di beberapa tempat dengan ketinggian tertentu. Tujuannya adalah agar tubuh dapat beradaptasi terlebih dahulu dengan tekanan di ketinggian tersebut.