Penyakit kelamin wanita adalah gangguan kesehatan pada organ reproduksi akibat infeksi menular seksual. Masalah ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, mengganggu kesuburan, bahkan meningkatkan risiko komplikasi serius jika tidak ditangani dengan benar.
Banyak wanita yang mengabaikan penyakit kelamin karena merasa malu atau mungkin tidak mengenali gejalanya. Padahal, deteksi dan penanganan dini sangat penting agar infeksi tidak menyebar dan mencegah masalah yang lebih berat pada kemudian hari.

Penyakit kelamin wanita dapat disebabkan oleh berbagai kuman, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit, yang menular melalui hubungan seksual tanpa pengaman. Beberapa infeksi menimbulkan gejala yang jelas, misalnya keputihan yang tidak normal, nyeri saat buang air kecil, atau luka di area kelamin.
Namun, ada juga infeksi menular seksual yang tidak menunjukkan keluhan sehingga sering terlambat diketahui. Oleh karena itu, memahami penyebab, gejala, dan cara mencegah penyakit kelamin sangat penting untuk melindungi kesehatan Anda dan pasangan.
Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Kelamin Wanita
Penyakit kelamin wanita umumnya disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:
- Infeksi bakteri, seperti pada klamidia, gonore (kencing nanah), atau sifilis
- Infeksi virus, misalnya infeksi human papillomavirus (HPV), herpes simpleks virus (HSV), hepatitis B, dan HIV
- Infeksi parasit Trichomonas vaginalis, seperti trikomoniasis
- Infeksi jamur Candida (kandidiasis)
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita terkena penyakit kelamin adalah:
- Memiliki pasangan seksual lebih dari satu
- Berhubungan seks tanpa menggunakan kondom
- Mempunyai pasangan seks yang sering bergonta-ganti pasangan
- Berhubungan seksual dengan seseorang yang tidak diketahui riwayat seksualnya
Gejala Penyakit Kelamin Wanita
Gejala penyakit kelamin wanita dapat berbeda-beda, tergantung pada jenis infeksinya. Berikut beberapa gejala yang umumnya muncul:
- Keputihan tidak normal, seperti berwarna kuning, hijau, berbusa, atau berbau menyengat
- Luka, lecet, atau benjolan di area kelamin
- Gatal, nyeri, atau perih di vagina dan sekitarnya, bisa disertai kemerahan dan bengkak
- Nyeri saat buang air kecil atau ketika berhubungan seksual
- Pendarahan di luar siklus haid
Kapan harus ke dokter
Diskusikan bersama dokter jika Anda mengalami gejala penyakit kelamin seperti yang disebutkan di atas. Untuk mendapatkan jawaban yang cepat dan akurat, konsultasi bisa dilakukan dari rumah melalui Chat Bersama Dokter.
Jangan ragu untuk menyampaikan hal-hal yang membuat Anda khawatir kepada dokter. Dokter akan menjaga kerahasian informasi pribadi dan kesehatan Anda.
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami keluhan-keluhan berikut:
- Keputihan tidak normal, seperti berubah warna atau berbau tidak sedap, yang tidak kunjung membaik
- Luka, benjolan, atau ruam di area kelamin, anus, atau mulut
- Nyeri hebat di bagian bawah perut, pinggang, atau saat buang air kecil
- Perdarahan di luar masa haid, terutama setelah berhubungan seksual
- Pernah berhubungan seksual dengan pasangan yang didiagnosis penyakit kelamin
- Demam, badan lemas, atau pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan
Diagnosis Penyakit Kelamin Wanita
Untuk mendiagnosis penyakit kelamin, dokter akan bertanya kepada pasien mengenai hal-hal terkait keluhan yang dialami, seperti:
- Sejak kapan gejala muncul
- Aktivitas seksual yang dijalani
- Penyakit yang sedang atau pernah dialami oleh pasangannya
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, khususnya pada area kelamin, untuk mencari tanda infeksi atau luka. Jika diperlukan, dokter juga dapat menjalankan pemeriksaan lanjutan berupa:
- Pemeriksaan sampel cairan tubuh, seperti keputihan, urine, darah, untuk mendeteksi keberadaan bakteri, virus, atau parasit
- Tes cepat (rapid test), untuk memastikan penyakit HIV, hepatitis B, atau sifilis
Pengobatan Penyakit Kelamin Wanita
Pengobatan penyakit kelamin wanita akan disesuaikan dengan jenis infeksi dan tingkat keparahannya. Pada kondisi ini, dokter dapat memberikan obat-obatan, seperti:
- Antibiotik, seperti azithromycin, doxycycline, atau metronidazole
- Antivirus tertentu, misalnya acyclovir, untuk herpes
- Obat pereda nyeri, obat antigatal, atau obat luka pada area kelamin
Perlu diketahui bahwa pada pasien yang masih berhubungan intim secara aktif, pasangan seksual pasien juga harus mendapatkan pengobatan. Tujuannya adalah untuk mencegah infeksi berulang.
Komplikasi Penyakit Kelamin Wanita
Jika tidak segera diobati, penyakit kelamin pada wanita bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti:
- Infeksi menahun, seperti klamidia dan gonore, yang dapat merusak saluran reproduksi dan menyebabkan gangguan kesuburan
- Kehamilan ektopik
- Penyakit radang panggul
- Kanker serviks
- Penularan ke bayi saat persalinan
- Penyebaran infeksi ke organ lain di tubuh
Pencegahan Penyakit Kelamin Wanita
Berikut adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit kelamin wanita:
- Menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual
- Bersikap setia kepada satu pasangan seksual
- Menjalani vaksinasi, terutama vaksinasi HPV dan hepatitis B
- Menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama jika aktif secara seksual
- Menjaga kebersihan organ intim dengan mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh area kelamin
- Menghindari penggunaan produk pembersih vagina yang berbahan kimia keras