Penyakit komorbid adalah salah satu istilah yang kerap muncul ketika membahas penyakit COVID-19. Orang-orang dengan penyakit komorbid disebut lebih berisiko menderita gejala yang parah apabila terinfeksi virus Corona.

Komorbiditas adalah kondisi di mana seseorang menderita dua penyakit atau lebih pada saat yang bersamaan. Penyakit tersebut umumnya bersifat kronis atau menahun.

Penyakit Komorbid dan Kaitannya dengan COVID-19 - Alodokter

Kombinasi penyakit komorbid bisa beragam, seperti penyakit fisik, gangguan mental, atau kombinasi keduanya. Misalnya, penderita diabetes bisa sekaligus menderita tekanan darah tinggi (hipertensi), atau penderita kanker bisa saja menderita depresi pada saat yang bersamaan.

Orang yang menderita penyakit komorbid lebih berisiko mengalami peningkatan biaya perawatan kesehatan, mengalami hambatan dalam proses penyembuhan, dan mengalami kondisi yang fatal.

Penyakit Komorbid dan Kaitannya dengan COVID-19

Penderita penyakit komorbid adalah salah satu kelompok yang rentan terinfeksi virus Corona. Bila terinfeksi virus Corona, mereka memilliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gejala COVID-19 yang berat, membutuhkan perawatan yang intensif, bahkan berisiko lebih tinggi untuk meninggal karena COVID-19 dan kompllikasinya.

Hal tersebut bisa terjadi karena orang dengan penyakit komorbid memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah daripada orang tanpa penyakit komorbid. Selain itu, penderita penyakit komorbid juga mungkin sudah mengalami komplikasi atau kerusakan organ akibat penyakit yang dideritanya selama ini.

Oleh sebab itu, tubuh penderita penyakit komorbid akan lebih sulit melawan infeksi virus Corona.

Ada banyak penyakit yang dapat menyebabkan komorbiditas pada pasien COVID-19, yakni:

  • Diabetes tipe 1 dan tipe 2
  • Hipertensi
  • Kanker
  • Penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan penyakit jantung
  • Penyakit ginjal, misalnya gagal ginjal akut maupun kronis
  • Penyakit paru kronis, misalnya asma dan PPOK
  • Penyakit hati, seperti hepatitis atau kanker hati
  • Demensia
  • Gangguan kekebalan tubuh, misalnya karena malnutrisi atau HIV
  • Penyakit autoimun, misalnya lupus dan rheumatoid arthritis

Selain itu, orang dengan beberapa kondisi lainnya, seperti wanita hamil, perokok berat, penderita obesitas, atau orang yang pernah menjalani transplantasi organ, juga berpotensi menderita COVID-19 dengan gejala yang parah.

Pada pasien COVID-19 yang memiliki kondisi atau penyakit komorbid di atas, diperlukan penanganan dan pemantauan yang lebih ketat dari dokter.

Selain dengan memberikan pengobatan dan perawatan COVID-19, dokter juga perlu menangani penyakit komorbid pasien, agar pasien tidak berisiko mengalami komplikasi COVID-19 yang berbahaya, misalnya gagal napas dan badai sitokin.

Vaksinasi COVID-19 untuk Orang dengan Penyakit Komorbid

Mengingat orang dengan penyakit komorbid adalah salah satu kelompok yang paling rentan terinfeksi COVID-19, mereka perlu lebih waspada dalam melakukan langkah pencegahan COVID-19. Salah satu caranya adalah dengan mendapatkan vaksin COVID-19.

Saat ini, vaksin COVID-19 sudah boleh diberikan kepada penderita penyakit komorbid, bahkan dinilai aman dan bermanfaat, asalkan penyakit tersebut sudah terkontrol dengan pengobatan dari dokter.

Vaksinasi COVID-19 untuk pasien penyakit komorbid diakukan untuk mencegah munculnya gejala yang parah dan kondisi fatal akibat infeksi virus Corona.

Kendati demikian, pemberian vaksin COVID-19 harus dilakukan secara hati-hati dan melalui pertimbangan medis yang matang guna mencegah dan meminimalkan terjadinya efek samping yang dapat membahayakan kondisi pasien.

Meski demikian, beberapa data sejauh ini menunjukkan bahwa pemberian vaksin COVID-19 pada pasien penyakit komorbid cukup aman dilakukan, asalkan penyakit tersebut sudah terkontrol.

Selain vaksinasi, pasien penyakit komorbid juga perlu rutin dan disiplin menaati protokol kesehatan yang berlaku, yakni dengan mencuci tangan secara rutin, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan, guna mencegah penularan COVID-19.

Apabila Anda masih memiliki pertanyaan seputar penyakit komorbid dan kaitannya dengan COVID-19, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Anda juga bisa chat dengan dokter di layanan telemedicine, seperti aplikasi ALODOKTER.