Katarak nuklir merupakan penyakit mata yang ditandai dengan mengeruhnya lensa mata di bagian tengah (nukleus). Katarak nuklir atau katarak nuklear termasuk jenis katarak yang paling umum terjadi, terutama pada lansia.

Katarak nuklir umumnya berkembang secara perlahan. Seiring waktu berjalan, lensa akan mengeras dan berubah warna menjadi kuning atau cokelat sehingga mengganggu penglihatan. Katarak nuklir atau katarak nuklear yang tidak diobati bisa menyebabkan komplikasi serius, misalnya kebutaan.

Penyebab Katarak Nuklir dan Cara Mengobatinya - Alodokter

Penyebab Katarak Nuklir

Proses penuaan merupakan faktor risiko utama katarak nuklir. Hal ini karena seiring bertambahnya usia, protein yang ada pada lensa dapat menggumpal dan menghalangi masuknya cahaya sehingga mengganggu penglihatan penderitanya.

Selain usia, ada juga beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena katarak nuklir, antara lain:

  • Terlalu sering terpapar sinar matahari
  • Menderita diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi
  • Pernah menjalani operasi mata
  • Pernah mengalami cedera pada mata
  • Mengonsumsi kortikosteroid dalam jangka panjang
  • Memiliki keluarga dengan penyakit katarak
  • Merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan

Ragam Gejala Katarak Nuklir

Kebanyakan penderita katarak nuklir tidak menyadari adanya gangguan penglihatan di tahap awal katarak terjadi. Hal ini karena katarak hanya memengaruhi sebagian kecil dari lensa mata. Namun, seiring waktu, katarak akan meluas dan menimbulkan sejumlah gejala yang meliputi:

  • Penglihatan kabur atau redup
  • Penglihatan ganda pada mata yang terkena katarak
  • Kesulitan melihat benda pada malam hari
  • Melihat lingkaran cahaya di sekeliling sumber cahaya
  • Lebih mudah kesilauan jika melihat cahaya kuat di tempat gelap, misalnya dari lampu kendaraan
  • Sering mengganti kacamata
  • Memerlukan cahaya yang lebih terang saat membaca atau melakukan aktivitas lain
  • Warna terlihat lebih pudar atau menguning

Cara Mengobati Katarak Nuklir

Cara mengobati katarak nuklir atau katarak nuklear bisa dilakukan dengan 2 langkah, yaitu melalui perubahan pola hidup atau tindakan operasi. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya di bawah ini:

Perubahan pola hidup

Perubahan pola hidup biasanya dilakukan untuk membantu pasien mengelola gejala katarak nuklear yang dialaminya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam hal ini, yaitu:

  • Ganti resep kacamata dengan lensa yang lebih kuat.
  • Gunakan kacamata hitam dengan lapisan anti silau.
  • Gunakan kaca pembesar untuk membantu membaca.
  • Hindari mengemudi kendaraan di malam hari.

Operasi katarak nuklir

Operasi merupakan satu-satunya pengobatan katarak nuklir yang efektif. Operasi katarak biasanya dipertimbangkan apabila katarak nuklear sudah memengaruhi kualitas hidup atau mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti membaca atau menyetir kendaraan.

Dalam operasi katarak, lensa yang keruh akan diangkat dan diganti dengan lensa tiruan. Lensa tiruan disebut juga dengan lensa intraokular yang ini terbuat dari plastik atau silikon. Namun, jika lensa intraokular tidak bisa dipasang, pasien harus mengenakan kacamata atau lensa kontak agar bisa melihat jelas setelah operasi.

Operasi katarak umumnya aman dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Setelah operasi, Anda mungkin akan merasa tidak nyaman selama beberapa hari. Namun setelah 1–2 minggu, Anda sudah dapat kembali beraktivitas dengan penglihatan yang jauh lebih baik.

Gejala awal katarak nuklir atau katarak nuklear sering kali tidak disadari. Selain itu, perkembangan penyakitnya pun terjadi dengan perlahan. Kedua hal ini merupakan faktor yang menyebabkan katarak nuklir baru diatasi ketika gejalanya sudah parah.

Oleh sebab itu, ada baiknya Anda memeriksakan kesehatan mata ke dokter secara rutin, sekitar 1–2 tahun sekali, terutama jika Anda sudah berusia di atas 65 tahun. Anda mungkin perlu memeriksakan mata dengan rutin sejak usia 40 tahun jika Anda memiliki faktor risiko katarak.