Piperazine adalah obat untuk mengatasi cacingan akibat infeksi cacing gelang atau cacing kremi. Piperazine tersedia dalam bentuk tablet isap, serbuk, dan sirup, yang bisa dibeli tanpa resep dokter.

Piperazine termasuk dalam golongan obat cacing atau antihelmintik. Obat ini bekerja dengan cara melumpuhkan cacing di dalam saluran pencernaan. Dengan begitu, cacing tidak dapat berkembang biak di usus dan akan terbawa keluar bersama tinja.

Piperazine - Alodokter

Merek dagang piperazine: Aficitrin, Combicitrine, Neo Ultraxon, Obat Cacing Cap Menara Kuda Dua, Obat Cacing 8 Dewa, dan Univxon.

Apa Itu Piperazine

Golongan Obat bebas terbatas
Kategori Antihelmintik atau obat cacing
Manfaat Mengatasi infeksi cacing atau cacingan
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia ≥1 tahun
Piperazine untuk ibu hamil dan menyusui Kategori N: Belum dikategorikan. Piperazine tidak boleh digunakan pada ibu hamil.

Piperazine dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter perihal konsumsi piperazine jika Anda sedang menyusui.

Bentuk obat Tablet isap, serbuk, sirup

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Piperazine

Meski bisa dibeli bebas tanpa resep dokter, piperazine tidak boleh digunakan secara sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi piperazine, yaitu:

  • Jangan mengonsumsi piperazine jika memiliki alergi terhadap obat ini. Jika ragu, beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki sebelum mengonsumsi piperazine.
  • Jangan mengonsumsi piperazine jika menderita penyakit liver, gagal ginjal, atau jika memiliki riwayat epilepsi.
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan piperazine jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit ginjal, anemia, atau gangguan saraf pada otak.
  • Konsultasikan dengan dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikan piperazine kepada anak.
  • Jangan langsung mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan jika Anda mengalami kantuk, pusing, atau penglihatan buram setelah mengonsumsi piperazine.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan piperazine
  • Jangan mengonsumsi piperazine jika Anda sedang hamil. Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan piperazine jika Anda berencana untuk hamil, mungkin hamil, atau sedang
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan piperazine jika sedang menggunakan pirantel pamoat atau chlorpromazine. Beri tahu juga jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi piperazine.

Dosis dan Aturan Pakai Piperazine

Piperazine yang digunakan untuk mengatasi cacingan biasanya berupa piperazine hydrate. Dosisnya dapat berbeda, tergantung pada usia pasien dan jenis infeksi cacing yang diderita.

Berikut adalah dosis umum piperazine untuk anak dan dewasa berdasarkan tujuan penggunaannya:

Tujuan: Mengatasi infeksi cacing kremi (enterobiasis)

  • Dewasa dan anak >12 tahun: Dosis 2.000–2.250 mg per hari.
  • Anak usia 5–12 tahun:500 mg per hari.
  • Anak usia 2–4 tahun: 750 mg per hari.
  • Anak usia 1–2 tahun: 375 mg per hari.

Untuk mengatasi enterobiasis, piperazine hydrate dapat dikonsumsi 1 kali sehari, atau dalam dosis terbagi selama 7 hari. Jika keluhan belum membaik atau cacing masih ada, dosis dapat diulang setelah 1 minggu.

Tujuan: Mengatasi infeksi cacing gelang (ascariasis)

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun:000–4.500 mg.
  • Anak usia 9–12 tahun:000 mg.
  • Anak usia 3–8 tahun: 250–2.666 mg.
  • Anak usia 1–2 tahun:125–1.333 mg.

Untuk mengatasi ascariasis, piperazine hydrate dikonsumsi sebagai dosis tunggal pada saat makan malam. Jika pasien sembelit, disarankan untuk menggunakan obat pencahar pada pagi harinya agar cacing dapat terdorong keluar.

Cara Mengonsumsi Piperazine dengan Benar

Baca informasi yang terdapat pada kemasan obat atau ikuti instruksi dokter sebelum mengonsumsi piperazine. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dikonsumsi tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Konsumsi piperazine sebelum atau sesudah makan. Piperazine dalam bentuk tablet isap dikonsumsi dengan cara diisap sampai obat larut di mulut. Untuk piperazine sirup, kocok botol sebelum dikonsumsi. Jika ada, gunakan sendok takar atau alat takar yang tersedia dalam kemasan agar dosisnya akurat.

Sementara itu, untuk piperazine serbuk, tuang serbuk obat ke dalam air sesuai takaran pada petunjuk penggunaan, kemudian aduk hingga larut. Setelah larut, segera minum larutan obat tersebut.

Konsumsi piperazine secara teratur sesuai petunjuk dokter agar infeksi dapat sembuh sepenuhnya. Disarankan untuk tidak melewatkan setiap dosis yang diberikan dokter.

Infeksi cacing dapat dengan mudah menular dari satu orang ke orang lain, terutama jika tinggal satu rumah dengan penderita. Guna memutus rantai infeksi dalam satu rumah, seluruh anggota keluarga dianjurkan untuk mengonsumsi piperazine secara bersamaan meski mereka tidak mengalami gejala.

Terapkan pola hidup bersih untuk mencegah terjadinya infeksi berulang. Biasakan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah selesai menggunakan toilet, atau setelah beraktivitas.

Dalam beberapa kasus, infeksi cacing kremi mungkin kambuh setelah pengobatan dengan piperazine selesai. Untuk mencegah hal ini terjadi, pastikan untuk mencuci semua pakaian dan sprei yang Anda gunakan dengan air hangat.

Konsultasikan ke dokter jika gejala cacingan tidak membaik atau justru memburuk setelah pengobatan dengan piperazine selesai.

Simpan piperazine di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Piperazine dengan Obat Lain

Piperazine dapat berinteraksi dengan obat lain. Berikut adalah efek interaksi obat yang dapat terjadi antara piperazine dengan obat lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari obat phenothiazine, seperti chlorpromazine, jika kedua obat digunakan secara bersamaan
  • Penurunan efektivitas piperazine dalam membasmi cacing jika digunakan bersama pirantel pamoat

Untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat apa pun bersama piperazine.

Efek Samping dan Bahaya Piperazine

Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi piperazine adalah:

  • Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, kram perut, atau diare
  • Sakit kepala atau pusing
  • Mengantuk
  • Otot lemas
  • Penglihatan buram

Konsultasikan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau justru bertambah berat. Hentikan penggunaan obat dan segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat, atau efek samping serius, seperti linglung, kesemutan, gerakan yang tidak terkontrol, nistagmus, tremor, atau kejang.