Phenothiazine atau fenotiazin adalah golongan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan mental, seperti skizofrenia dan gangguan psikotik. Beberapa obat golongan ini juga dapat digunakan untuk mengatasi kondisi lain, seperti mual dan muntah serta cegukan.

Phenothiazine merupakan obat antipsikotik tipikal atau generasi pertama. Obat pada golongan ini secara garis besar bekerja dengan mengambat reseptor dopamin di otak. Dengan begitu, obat ini dapat mengurangi efek dari kerja dopamin yang berlebihan, seperti gejala psikosis berupa halusinasi dan delusi, atau kecemasan.

Portrait,Of,Angry,Pensive,Mad,Crazy,Stress,Asian,Woman,Screaming

Meski cara kerjanya belum diketahui secara pasti, obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi beberapa gejala non-psikosis, seperti mual, muntah, atau cegukan yang parah. Bahkan, salah satu obat phenothiazine bernama promethazine tidak digunakan sebagai antipsikotik sama sekali.

Peringatan Sebelum Menggunakan Phenothiazine

Phenothiazine tidak boleh digunakan sembarangan. Ikuti anjuran dan saran dokter saat menjalani pengobatan dengan obat ini. Sebelum mengonsumsi phenothiazine, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, antara lain:

  • Jangan menggunakan phenothiazine jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu. Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat apa pun, terutama obat antipsikotik lain, antidepresan, obat antiaritmia, atau obat antijamur.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita sulit buang air kecil, glaukoma, penyakit jantung, sakit maag, penyakit hati, penyakit paru-paru, kelainan darah, kanker payudara, kejang, stroke, pheochromocytoma, penyakit ginjal, penyakit Parkinson, atau Sindrom Reye.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan phenothiazine karena dapat memperparah efek samping.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi obat phenothiazine jika Anda akan menjalani pemeriksaan medis, seperti elektrokardiogram (EKG), tes gonadorelin, tes metyrapone, tes bilirubin urin, atau tes untuk penyakit fenilketonuria.
  • Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan selama menjalani pengobatan dengan phenothiazine, karena obat ini bisa menyebabkan penglihatan kabur, kantuk, atau pusing.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi obat phenothiazine jika Anda berencana untuk melakukan operasi atau tindakan medis tertentu, termasuk operasi gigi.
  • Batasi atau hindari beraktivitas di bawah sinar matahari langsung dalam waktu yang lama selama menjalani pengobatan dengan phenothiazine, karena obat ini dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari.
  • Phenothiazine dapat mengurangi kemampuan Anda untuk berkeringat, sehingga bisa memicu terjadinya hipertermia. Hindari atau batasi aktivitas di udara panas atau di bawah sinar matahari langsung.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah menggunakan phenothiazine.

Efek Samping dan Bahaya Phenothiazine

Ada beberapa efek samping yang berpotensi timbul akibat penggunaan phenothiazine, antara lain:

  • Urine menjadi berwarna gelap
  • Kantuk
  • Pusing
  • Tekanan darah rendah
  • Sembelit
  • Keringat berkurang
  • Mulut kering
  • Hidung tersumbat
  • Penglihatan kabur atau peka terhadap cahaya

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda. Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat yang ditandai dengan munculnya ruam yang gatal dan bengkak, mata dan bibir yang membengkak, atau kesulitan bernapas.

Selain itu, Anda juga harus segera ke dokter jika mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Mata tidak bisa digerakkan
  • Mata berkedip dengan tidak terkendali
  • Bibir yang mengerut dan kaku
  • Ketegangan pada otot wajah, leher, lengan, tubuh, atau kaki
  • Sulit bernapas, berbicara, atau menelan
  • Hilang keseimbangan
  • Otot wajah, lengan, dan kaki bergerak tanpa dikendalikan
  • Wajah menjadi tidak berekspresi
  • Lengan atau kaki terasa kaku
  • Jari tangan gemetar
  • Pingsan

Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Phenothiazine

Jenis dan merek dagang phenothiazine berbeda-beda. Dosis phenothiazine yang diberikan tergantung pada jenis dan bentuk obat, serta usia, dan kondisi pasien. Berikut adalah rinciannya:

Chlorpromazine

Merek dagang: Cepezet 50, Cepezet 100, Chlorpromazine HCL, Chlorpromazine Hydrochloride, Chlopromazine, Promactil

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat Chlorpromazine.

Promazine

Merek dagang: -

Kondisi: Kecemasan (agitasi)

Bentuk obat minum

  • Dewasa: 100–200 mg 4 kali sehari
  • Lansia: Dosis awal 25 mg, 4 kali sehari. Dapat ditingkatkan menjadi 50 mg, 4 kali sehari, jika diperlukan.

Fluphenazine

Merek dagang: Sikzonoate

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat Fluphenazine.

Mesoridazine

Merek dagang: -

Kondisi: Skizofrenia resistan dan skizofrenia berat

Bentuk suntik

  • Dewasa: Dosis awal 25 mg. Pemberian obat dapat diulangi setelah 30–60 menit jika diperlukan. Dosis maksimal 200 mg tiap hari.

Bentuk obat minum

  • Dewasa: Dosis awal 25–50 mg, 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 100–400 mg per hari.

Perphenazine

Merek dagang: -

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka lama obat Perphenazine.

Prochlorperazine

Merek dagang: -

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka lama obat Prochlorperazine.

Thioridazine

Merek dagang: -

Kondisi: Skizofrenia

Bentuk obat minum

  • Dewasa: Dosis awal 50–100 mg. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan respons dan tolerabilitas pasien. Kisaran dosis biasa 200–800 mg, 2–4 kali sehari. Dosis maksimal 800 mg tiap hari.

Trifluoperazine

Merek dagang: Stelosi, Stelosi 5, Stelazine, Trizine 5, Trifluoperazine HCL, Trifluoperazine Hydrochloride

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka lama obat Trifluoperazine.

Promethazine

Merek dagang: Bufagan Expectorant, Erpha Allergil, Gidadryl, Guamin, Halfilyn, Mucozine, Mezinex, Metagan Expectorant, Nufapreg, Prome, Promedex, Promethazine, Phenerica, Prozine Exprectorant, Winasal, Zenirex

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka lama obat Promethazine.