Rektum adalah bagian akhir dari usus besar yang berperan penting dalam proses pembuangan sisa makanan dari tubuh. Meski sering luput dari perhatian, kesehatan rektum sangat memengaruhi kualitas hidup karena berbagai penyakit bisa muncul di area ini, mulai dari perdarahan, nyeri, hingga risiko infeksi.

Rektum memiliki fungsi utama sebagai tempat penampungan sementara tinja sebelum dikeluarkan melalui anus. Gangguan pada rektum dapat menimbulkan berbagai keluhan, mulai dari yang ringan hingga berat, seperti perdarahan saat buang air besar, gatal, atau sensasi penuh di perut bagian bawah.

Rektum, Kenali Fungsi, Gangguan, dan Tips Menjaga Kesehatannya - Alodokter

Memahami fungsi, gejala gangguan, dan cara menjaga kesehatan rektum sangat penting agar Anda bisa mengambil langkah tepat saat menghadapi masalah di area ini.

Mengenal Fungsi Rektum

Beberapa fungsi utama rektum yang perlu Anda ketahui, antara lain:

1. Menampung tinja sebelum dibuang

Setelah makanan dicerna dan nutrisi utamanya diserap di usus halus dan usus besar, sisa makanan akan bergerak ke rektum. Rektum berfungsi sebagai “penampungan sementara” bagi tinja sebelum akhirnya dikeluarkan lewat anus. Dengan adanya rektum, tubuh bisa mengendalikan waktu pengeluaran tinja, sehingga tidak buang air besar secara tiba-tiba atau tanpa kontrol.

2. Mengatur refleks buang air besar

Dinding rektum memiliki jaringan otot dan sejumlah saraf yang sensitif terhadap tekanan dari tinja. Ketika rektum mulai penuh, saraf akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa tubuh sudah siap buang air besar.

Otak lalu memberi respons, sehingga otot-otot tertentu di rektum dan anus bekerja sama untuk membuka atau menutup saluran pengeluaran tinja. Proses ini membantu kita menentukan waktu dan tempat buang air besar secara sadar.

3. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Selain berfungsi sebagai tempat penampungan tinja, rektum juga masih melakukan penyerapan air dan elektrolit, seperti natrium dan kalium, dari sisa makanan. Proses ini membantu agar tinja tidak terlalu cair atau terlalu keras.

Dengan penyerapan yang optimal, tubuh bisa mencegah terjadinya diare ataupun sembelit, sehingga keseimbangan cairan di dalam tubuh tetap terjaga dengan baik.

4. Melindungi tubuh dari infeksi

Dinding rektum dilapisi oleh lapisan lendir dan jaringan khusus yang bertugas sebagai pelindung alami. Lapisan ini membantu menghalangi masuknya bakteri, virus, atau zat iritan dari dalam tinja agar tidak langsung mengenai jaringan tubuh.

Selain itu, lendir pada rektum juga berfungsi mengurangi gesekan agar proses pengeluaran tinja lebih mudah dan tidak melukai bagian dalam rektum.

Penyakit dan Gangguan pada Rektum

Beberapa gangguan yang sering terjadi pada rektum, dari ringan hingga berat, antara lain:

  • Wasir, yaitu pembengkakan pembuluh darah di rektum atau anus yang dapat menyebabkan nyeri, gatal, dan perdarahan saat buang air besar
  • Fisura ani, yaitu luka robek pada dinding anus atau rektum bawah yang menyebabkan nyeri hebat dan kadang berdarah
  • Abses dan fistula rektum, yaitu infeksi yang membentuk kantong nanah di area sekitar rektum, lalu dapat menimbulkan saluran abnormal (fistula) ke kulit di sekitar anus
  • Proktitis, yaitu peradangan pada rektum yang bisa disebabkan oleh infeksi, penyakit radang usus, atau efek samping radioterapi
  • Kanker rektum yang biasanya ditandai dengan perdarahan, perubahan pola buang air besar, atau penurunan berat badan drastis
  • Rektal prolaps, yaitu kondisi ketika rektum keluar dari anus dan umumnya terjadi pada lansia atau akibat sering mengejan berlebihan.

Risiko mengalami gangguan rektum dapat meningkat jika pola makan rendah serat, kurang minum air, jarang bergerak, sering menahan buang air besar, atau memiliki riwayat keluarga dengan penyakit usus.

Cara Menjaga Kesehatan Rektum

Langkah berikut dapat membantu mencegah gangguan rektum:

  • Tingkatkan asupan serat, seperti konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian agar buang air besar lebih lancar dan mencegah sembelit.
  • Minum air putih minimal 8 gelas sehari.
  • Jangan menahan buang air besar karena dapat menyebabkan penumpukan dan pengerasan tinja di rektum.
  • Rutin berolahraga untuk membantu kerja usus dan menurunkan tekanan pada rektum serta area anus.
  • Cuci tangan setelah BAB dan jaga kebersihan area anus untuk mencegah infeksi atau iritasi di sekitar rektum.
  • Hindari duduk terlalu lama agar tekanan pada rektum berkurang.

Menjaga kesehatan rektum dapat memengaruhi kenyamanan dan kualitas hidup Anda secara keseluruhan. Pemeriksaan rutin dan gaya hidup sehat sangat penting untuk mencegah berbagai masalah di area ini.

Jika Anda mengalami keluhan pada rektum, seperti perdarahan, nyeri, atau perubahan pola buang air besar yang tidak membaik dengan perawatan mandiri, segera konsultasikan dengan dokter. Anda dapat menggunakan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk konsultasi awal demi kesehatan rektum yang terjaga.