Ada perubahan dalam pola makan yang perlu Anda perhatikan ketika Anda harus menjalani hemodialisis. Makanan-makanan tertentu perlu dibatasi untuk meringankan kerja ginjal dan mencegah komplikasi di kemudian hari.

Hemodialisis atau cuci darah adalah prosedur yang bertujuan untuk membantu ginjal dalam membersihkan darah dari zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Meskipun demikian, prosedur ini tidak bekerja seoptimal ginjal yang sehat, sehingga beberapa zat sisa maupun cairan mungkin masih menumpuk di tubuh. Oleh karena itu, pasien hemodialisis perlu membatasi asupan cairan dan makanan tertentu.

4 Makanan yang Perlu Dibatasi Saat Hemodialisis - Alodokter

Hemodialisis dan Makanan yang Perlu Dibatasi

Dokter mungkin akan meminta pasien untuk membatasi jenis makanan tertentu selama masih menjalani prosedur cuci darah. Berikut adalah beberapa diet atau makanan yang perlu dibatasi saat menjalani hemodialisis:

1. Cairan

Ginjal yang sudah tidak berfungsi dengan baik tidak dapat membuang semua cairan yang dikonsumsi sehingga dapat menyebabkan kelebihan cairan dalam tubuh. Kondisi ini bisa membebani kerja jantung dan paru-paru.

Dokter atau ahli gizi akan menentukan berapa banyak cairan yang bisa dikonsumsi setiap harinya, termasuk cairan di dalam makanan, seperti kari, sup, puding, dan es krim. Untuk mengurangi cairan di dalam tubuh, Anda dianjurkan untuk:

  • Menghindari makanan asin
  • Mengurangi rasa haus dengan makan permen bebas gula atau anggur beku
  • Memantau jumlah cairan yang dikonsumsi menggunakan tempat minum khusus

2. Fosfor

Pantangan hemodialisis berikutnya adalah makanan yang mengandung fosfor. Fosfor dapat menumpuk di darah ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik. Tingginya kadar fosfat dapat menyebabkan kulit gatal, kerusakan tulang, dan pengerasan pembuluh darah.

Hindarilah mengonsumsi makanan yang mengandung fosfor dalam jumlah tinggi, seperti daging merah, ikan, susu dan produk olahannya, sereal, kentang, brokoli, roti, minuman cokelat, soda, bir, dan wine.

3. Kalium (potasium)

Makan terlalu banyak kalium ketika ginjal sedang sakit dapat membuat otot menjadi lemah dan memengaruhi detak jantung, bahkan mungkin menyebabkan serangan jantung.

Maka dari itu, dianjurkan untuk membatasi makanan yang memiliki kandungan kalium tinggi, seperti alpukat, jeruk, pisang, kelapa, delima, melon, mangga, tomat, kurma, ubi, sereal, kacang-kacangan, jamur, bayam, kopi, cokelat, dan kentang.

4. Garam

Pantangan hemodialisis terakhir adalah garam (sodium). Terlalu banyak garam dalam tubuh dapat menyebabkan sejumlah masalah, seperti pembengkakan, tekanan darah tinggi, sesak napas, dan penumpukan cairan di sekitar jantung dan paru-paru.

Untuk itu, hindarilah makanan-makanan yang tinggi garam, seperti mie instan, makanan kaleng, keju, daging olahan, dan kerupuk.

Sebaliknya, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein, seperti daging ayam, ikan, telur, dan kacang kedelai. Gunanya untuk mengganti asupan protein yang terbuang ketika proses cuci darah berlangsung.

Bila Anda akan atau sedang menjalani proses hemodialisis, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter terkait pola makan yang sesuai kondisi dan kebutuhan Anda, sebab makanan yang dianjurkan atau perlu dibatasi selama hemodialisis bisa berbeda pada tiap orang.