Sakit perut dan nyeri haid sering kali menjadi keluhan yang mengganggu bagi banyak wanita, terutama saat menstruasi. Meski umumnya bersifat ringan dan bisa diredakan sendiri di rumah, penting untuk memahami penyebab serta cara menanganinya agar aktivitas harian tidak terganggu dan tubuh tetap nyaman.

Selama menstruasi, sakit atau kram perut merupakan hal yang wajar. Kondisi ini terjadi akibat kontraksi rahim yang membuat pembuluh darah di sekitarnya ikut terjepit. Akibatnya, aliran darah dan oksigen ke jaringan rahim pun berkurang. Biasanya, menstruasi akan disertai gejala lain, seperti mual, sakit pinggang, diare, perut kembung, nyeri payudara, dan sakit kepala. 

Sakit Perut dan Nyeri Haid, Kenali Penyebab dan Cara Meredakannya - Alodokter

Selain kontraksi rahim, sakit perut dan nyeri haid juga bisa disebabkan oleh berbagai banyak faktor, mulai dari konsumsi makanan tertentu, gaya hidup yang salah, hingga adanya masalah kesehatan lho. Jika rasa sakit terus berulang atau makin parah, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter agar penyebab pastinya bisa diketahui, serta mendapatkan penanganan sesuai kondisi. 

Penyebab Sakit Perut dan Nyeri Haid yang Perlu Diketahui

Ada beberapa penyebab umum yang dapat memicu sakit perut dan nyeri haid, antara lain:

1. Kontraksi rahim

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kontraksi rahim menjadi penyebab umum sakit perut dan nyeri haid. Saat menstruasi, rahim berkontraksi untuk meluruhkan lapisan dalamnya yang tidak dibutuhkan. Kontraksi ini bisa menekan pembuluh darah di sekitar rahim sehingga muncul rasa nyeri atau kram di perut bagian bawah.

2. Perubahan hormon prostaglandin

Ketika masa haid tiba, kadar prostaglandin dalam tubuh meningkat untuk membantu rahim berkontraksi, sehingga lapisan dinding rahim yang tidak dibutuhkan bisa luruh dan keluar sebagai darah menstruasi.

Nah, jika kadar prostaglandin dalam tubuh terlalu tinggi, kontraksi rahim yang terjadi bisa menjadi lebih kuat dan sering. Kontraksi yang berlebihan inilah yang menyebabkan pembuluh darah di sekitar rahim tertekan sehingga aliran darah dan oksigen ke jaringan rahim berkurang. Akibatnya, timbul sakit perut dan nyeri haid.

3. Makanan dan minuman tertentu

Saat menstruasi, sistem pencernaan dan rahim menjadi lebih sensitif. Jika mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, misalnya yang terlalu pedas, asam, berlemak, atau bersoda, perut bisa terasa mudah kembung, mulas, atau tidak nyaman. 

Makanan seperti ini dapat memicu iritasi pada saluran pencernaan dan menambah tekanan di perut bagian bawah sehingga sakit perut dan nyeri haid bisa terasa lebih kuat. Selain itu, beberapa makanan juga dapat memengaruhi kadar hormon dalam tubuh, termasuk prostaglandin, yang berperan dalam kontraksi rahim.

4. Pola hidup yang salah 

Sakit perut dan nyeri haid juga bisa terjadi akibat pola hidup yang salah, seperti sering begadang, kurang olahraga, konsumsi makanan tidak sehat, dan merokok, Kebiasaan buruk ini bisa membuat tubuh rentan mengalami gangguan hormon, peredaran darah tidak lancar, dan daya tahan tubuh menurun.

Nah, bila hormon dalam tubuh tidak seimbang, kontraksi rahim saat haid bisa menjadi lebih kuat dan menyebabkan nyeri perut yang lebih berat. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat juga dapat memperburuk rasa kembung, lemas, atau kram saat menstruasi.

5. Faktor keturunan 

Faktor keturunan bisa berperan dalam munculnya sakit perut dan nyeri haid. Kalau ibu atau kakak perempuan sering mengalami nyeri haid yang cukup berat, ada kemungkinan kamu juga mengalaminya.

Hal ini karena kondisi tertentu, seperti tingkat hormon atau masalah pada rahim, bisa diturunkan dalam keluarga. Jadi, rasa sakit saat haid bukan semata-mata kebiasaan, tapi memang bisa dipengaruhi oleh gen yang diwariskan lho.

6. Penggunaan alat kontrasepsi

Beberapa jenis alat kontrasepsi, terutama IUD atau spiral, bisa membuat sakit perut dan nyeri haid terasa lebih kuat. Hal ini terjadi karena IUD diletakkan di dalam rahim, sehingga tubuh bereaksi dengan cara meningkatkan kontraksi rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa nyeri. 

Selain itu, perubahan hormon akibat penggunaan alat kontrasepsi tertentu juga bisa memengaruhi siklus haid dan menimbulkan keluhan nyeri perut. Meski biasanya aman, efek ini bisa berbeda pada setiap perempuan ya.

7. Adanya kondisi medis tertentu 

Beberapa kondisi medis tertentu, seperti endometriosis, miom, kista ovarium, atau radang panggul, bisa membuat sakit perut dan nyeri haid terasa lebih berat dibandingkan biasanya. Hal ini terjadi karena kondisi tersebut memengaruhi rahim dan jaringan di sekitarnya, sehingga kontraksi rahim saat haid jadi lebih kuat atau menimbulkan peradangan. 

Akibatnya, rasa nyeri yang muncul lebih intens dibanding haid normal. Jadi, kalau nyeri haid terasa berlebihan atau berbeda dari biasanya, sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

Begini Cara Meredakan Sakit Perut dan Nyeri Haid di Rumah

Sakit perut dan nyeri haid bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, tidak perlu khawatir, ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda dilakukan di rumah untuk membantu meredakan sakit perut dan nyeri haid. Berikut caranya: 

  • Kompres hangat bagian perut bawah yang sakit untuk mengurangi kram
  • Istirahat yang cukup, serta hindari aktivitas berat 
  • Perbanyak minum air putih untuk mengurangi rasa kembung dan ketidaknyaman di perut. 
  • Konsumsi makanan, seperti buah, sayur, dan makanan tinggi serat, serta hindari juga makanan pedas, asam, berlemak, dan mengandung pemanis buatan. 
  • Lakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki dan peregangan, guna membantu memperlancar sirkulasi darah dan meredakan nyeri. 
  • Lakukan relaksasi atau meditasi untuk menenangkan tubuh dan menurunkan intensitas nyeri.
  • Pijat lembut area perut yang sakit untuk merilekskan otot dan mengurangi kram.

Di samping itu, jika nyeri tidak juga menghilang meski sudah menggunakan cara di atas, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen. Namun, untuk memperoleh dosis yang tepat, Anda dapat bertanya ke dokter melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi Alodokter. 

Namun, apabila sakit perut dan nyeri haid tidak kunjung membaik setelah beberapa hari dan terasa semakin berat, bahkan disertai demam, muntah, serta mual hebat, segera periksakan diri ke dokter ya.