Saraf kejepit di pinggang dapat menimbulkan nyeri yang menusuk atau seperti terbakar. Rasa nyeri tersebut biasanya terasa di pinggang dan menjalar hingga ke kaki. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi dan harus segera ditangani agar tidak menganggu aktivitas.

Saraf kejepit terjadi ketika saraf menerima tekanan berlebih dari jaringan di sekitarnya, seperti tulang, tulang rawan, otot, atau tendon. Kondisi ini bisa terjadi di semua bagian tubuh, termasuk saraf kejepit di pinggang.

Saraf Kejepit di Pinggang, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Penanganannya - Alodokter

Jika tidak ditangani, saraf kejepit di pinggang bisa menganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dan gejala saraf kejepit di pinggang, sehingga bisa langsung dilakukan penanganan yang sesuai.

Penyebab Saraf Kejepit di Pinggang

Secara garis besar, penyebab saraf kejepit di pinggang dapat dibedakan menjadi cedera dan noncedera. Saraf kejepit di pinggang yang disebabkan oleh noncedera bisa terjadi akibat kondisi medis tertentu, seperti obesitas, hernia nukleus pulposus, stenosis spinal, spondylolisthesis, dan neuropati diabetik.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai kondisi yang dapat menyebabkan saraf kejepit di pinggang:

1. Cedera

Saraf kejepit di pinggang yang disebabkan oleh cedera bisa terjadi akibat melakukan gerakan berulang (repetitif). Selain itu, saraf terjepit juga bisa terjadi akibat postur tubuh yang salah ketika melakukan aktivitas tertentu.

2. Obesitas

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada tulang belakang. Seiring berjalannya waktu, tekanan pada sendi-sendi ini dapat menyebabkan bantalan-bantalan di antara tulang belakang menjadi tipis atau menonjol dan menekan saraf di sekitarnya, termasuk saraf di pinggang, dan menyebabkan saraf kejepit di pinggang.

3. Hernia nukleus pulposus

Hernia nukleus pulposus (HNP) juga dapat menyebabkan saraf kejepit di pinggang. Kondisi tersebut dapat terjadi jika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf di pinggang.

HNP umumnya disebabkan oleh cedera akibat terjatuh, gerakan repetitif, dan postur tubuh yang salah saat melakukan gerakan tertentu, seperti mengubah posisi duduk. Kondisi ini biasanya sering dialami oleh atlet angkat beban, pekerja kantoran, dan supir.

4. Stenosis spinal

Stenosis spinal adalah kondisi ketika ruas tulang belakang mengalami penyempitan. Ketika kondisi ini terjadi ketika saraf-saraf yang ada di sekitar ruas tulang belakang di punggung bagian bawah, termasuk saraf di pinggang, tertekan dan menyebabkan saraf kejepit di pinggang.

Penyempitan ruas tulang belakang ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan tulang atau jaringan abnormal di tulang belakang. Penyempitan juga bisa terjadi karena kecelakaan atau benturan yang menyebabkan tulang belakang retak atau patah.

5. Spondylolisthesis

Ketika salah satu ruas tulang belakang bagian bawah bergeser dari posisi normalnya, hal ini dapat membuat saraf di sekitarnya, termasuk saraf yang terhubung ke pinggang tertekan dan menyebabkan saraf kejepit di pinggang.

Kondisi yang dikenal dengan spondylolisthesis ini dapat disebabkan oleh pengikisan tulang belakang akibat proses penuaan, kelainan bawaan, dan cedera akibat kecelakaan atau melakukan aktivitas olahraga tertentu, seperti senam gimnastik dan angkat beban.

6. Neuropati diabetik

Kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah yang menyebabkan distribusi oksigen dan nutrisi ke saraf berkurang. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan pada saraf-saraf di tubuh (neuropati diabetik), termasuk saraf di pinggang, dan menyebabkan saraf kejepit di pinggang.

Gejala Saraf Kejepit di Pinggang

Gejala saraf kejepit di pinggang biasanya diawali dengan munculnya rasa nyeri hebat yang tajam dan terjadi mendadak, nyeri seperti terbakar,  atau nyeri tumpul pada pinggang, punggung bagian bawah, pinggul, bokong, dan kaki.

Seiring berjalannya waktu, gejala saraf kejepit di pinggang akan berkembang menjadi beberapa kondisi berikut:

  • Mati rasa atau berkurangnya sensasi di area yang dipersarafi oleh saraf
  • Kesemutan
  • Kelemahan otot
  • Sulit menggerakan kaki

Penanganan Saraf Kejepit di Pinggang

Sebagian besar kasus saraf kejepit di pinggang memang dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, mengatasi saraf kejepit di pinggang segera saat gejala baru timbul dapat dilakukan agar kondisi tersebut tidak berlarut-larut dan menganggu aktivitas.

Untuk mengatasinya, dokter dapat melakukan sejumlah tindakan yang dibedakan menjadi penanganan dengan dan tanpa operasi. Berikut ini adalah penjelasannya:

Nonoperasi

Untuk mengatasi saraf kejepit di pinggang dan mengurangi keluhan yang menyertainya, ada beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter, antara lain:

Operasi

Jika saraf kejepit di pinggang berlangsung selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan dan tidak kunjung membaik setelah melakukan perawatan di atas, satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan operasi.

Jenis operasi yang dilakukan oleh dokter akan disesuaikan dengan penyebab saraf kejepit di pinggang. Jika saraf kejepit di pinggang disebabkan oleh HNP, dokter akan mengangkat bantalan saraf di tulang belakang yang menonjol.

Untuk mempercepat proses penyembuhan saraf kejepit di pinggang, sebisa mungkin hindarilah melakukan aktivitas berat, terutama yang menambah beban tulang belakang.

Diagnosis sedini mungkin dapat membuat penanganan saraf kejepit di pinggang lebih mudah dan hasilnya pun lebih optimal. Oleh karena itu, bila Anda mengalami gejala saraf kejepit di pinggang, periksakanlah ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai.