Scabies pada bayi bisa menimbulkan rasa gatal hebat disertai ruam dan luka pada kulit, yang dapat membuat Si Kecil rewel dan sulit tidur. Meski bukan penyakit mematikan, scabies perlu segera dikenali dan diobati agar bayi tidak mengalami infeksi lanjutan serta tidak menularkan ke anggota keluarga lain.
Scabies pada bayi disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei yang masuk ke dalam lapisan kulit dan bertelur di sana. Penularan bisa terjadi melalui kontak kulit langsung maupun lewat pakaian, handuk, atau perlengkapan tidur yang terkontaminasi.

Scabies lebih sering ditemukan di lingkungan padat penduduk dan kurang higienis. Karena gejalanya menyerupai beberapa penyakit kulit lain pada bayi, orang tua harus tahu tanda khas scabies agar tidak keliru dalam penanganan.
Ciri-Ciri Scabies pada Bayi yang Perlu Dikenali
Berikut tanda-tanda utama scabies pada bayi yang perlu Anda perhatikan:
- Muncul ruam kemerahan atau bintik-bintik kecil di telapak tangan, sela jari, pergelangan tangan, kaki, lipatan paha, leher, dan sekitar alat kelamin
- Bayi tampak sangat gatal, terutama pada malam hari
- Ada luka atau koreng pada kulit bayi akibat sering digaruk
- Kulit bayi bisa terlihat bersisik atau bahkan mengelupas pada area yang sering digaruk
- Terdapat terowongan tipis berwarna putih keabu-abuan, yaitu jalur yang dibuat oleh tungau di bawah permukaan kulit
Pada bayi, area yang terkena scabies bisa lebih luas, bahkan dapat menjalar ke wajah dan kepala. Jika tidak ditangani, risikonya akan meningkat dan kondisi kulit semakin memburuk.
Cara Mengobati Scabies pada Bayi
Penanganan scabies pada bayi harus cermat dan menyeluruh agar hasilnya optimal serta mencegah penularan kembali. Berikut langkah-langkah yang direkomendasikan:
1. Konsultasikan ke dokter
Jika Si Kecil menunjukkan tanda-tanda scabies, segera bawa ke dokter. Pemeriksaan langsung oleh dokter penting agar diagnosis scabies pada bayi tepat dan Anda bisa mendapatkan resep obat yang aman, seperti krim permethrin 5%. Hindari menebak-nebak diagnosis atau membeli obat tanpa rekomendasi dokter karena kulit bayi sangat rentan dan butuh penanganan khusus.
2. Gunakan obat oles sesuai anjuran dokter
Dokter akan meresepkan obat oles khusus scabies, biasanya berupa krim atau lotion. Oleskan obat sesuai petunjuk dokter, biasanya pada seluruh tubuh bayi dari leher ke bawah di malam hari. Obat harus dibiarkan selama periode waktu tertentu sebelum dibilas.
Jangan mengoleskan obat terlalu tipis atau tebal, dan jangan menghentikan pengobatan sebelum waktu yang direkomendasikan dokter agar tungau benar-benar hilang.
3. Jaga kebersihan kulit dan potong kuku bayi
Mandikan bayi setiap hari dengan sabun lembut, lalu keringkan dengan handuk bersih dan lembut. Potong kuku Si Kecil secara rutin agar tidak melukai kulit saat menggaruk. Luka karena garukan bisa mempermudah masuknya bakteri dan menyebabkan infeksi sekunder.
4. Obati seluruh anggota keluarga yang tinggal serumah
Agar pengobatan scabies pada bayi berhasil, semua anggota rumah juga harus menjalani pengobatan, meski tidak mengalami gejala. Ini penting untuk mencegah penularan ulang. Dokter bisa memberikan dosis dan cara penggunaan obat yang sesuai untuk setiap anggota keluarga, termasuk orang dewasa.
5. Cuci semua pakaian dan perlengkapan tidur dengan air panas
Segera cuci pakaian, sprei, selimut, boneka, dan handuk yang digunakan bayi maupun anggota keluarga lain dengan air panas, lalu jemur di bawah sinar matahari. Tungau penyebab scabies dapat mati pada suhu tinggi, sehingga langkah ini sangat efektif untuk mencegah infeksi berulang.
6. Jangan gunakan pengobatan alternatif tanpa rekomendasi dokter
Jangan tergoda mencoba minyak atau ramuan tanpa petunjuk dokter. Pengobatan yang tidak sesuai justru dapat menyebabkan iritasi, alergi, atau luka pada kulit bayi yang sensitif. Selalu konsultasikan pilihan perawatan kepada dokter untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Pencegahan Penularan Scabies pada Bayi
Langkah-langkah berikut dapat membantu mencegah penularan scabies pada bayi di rumah:
- Selalu jaga kebersihan lingkungan, pakaian, serta perlengkapan tidur bayi.
- Hindari penggunaan barang pribadi bayi secara bergantian, seperti selimut, bantal, dan handuk, terutama saat masa pengobatan.
- Cuci pakaian, handuk, dan sprei secara rutin dengan air panas.
- Ajarkan anggota keluarga untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
- Jika ada anggota keluarga lain yang menunjukkan gejala serupa, segera lakukan pemeriksaan dan pengobatan agar penanganan bisa serempak.
Melindungi Si Kecil dari scabies membutuhkan perhatian dan kerjasama seluruh keluarga, apalagi jika tinggal di lingkungan yang padat atau lembap.
Segera konsultasikan ke dokter bila bayi mengalami ruam, gatal parah, atau luka pada kulit, terutama jika disertai demam. Hindari mencoba pengobatan sembarangan karena bisa memperparah keluhan dan memperlambat proses penyembuhan scabies pada bayi.
Jika Anda masih ragu dengan gejala atau cara penanganannya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kapan dan di mana saja melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.