Vaksin meningitis merupakan vaksin yang diberikan kepada orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit meningitis. Misalnya, orang dengan daya tahan tubuh yang lemah atau tinggal di daerah dengan kasus meningitis yang tinggi. 

Meningitis adalah peradangan pada selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Ada banyak jenis kuman yang bisa menyebabkan penyakit meningitis, di antaranya Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, dan Mycobacterium tuberculosis.

Vaksin Meningitis, Ini yang Perlu Anda Ketahui - Alodokter

Guna meminimalkan risiko terjadinya penyakit meningitis, pemberian vaksin meningitis penting untuk dilakukan. Terlebih jika Anda termasuk kelompok yang berisiko tinggi, misalnya karena kondisi imunodefisiensi, usia lanjut, atau memiliki penyakit kronis tertentu, seperti diabetes.

Mengenal Vaksin Meningitis

Vaksin meningitis mengandung antigen, yaitu zat yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi dan melawan bakteri penyebab meningitis.

Ada beberapa jenis vaksin meningitis yang saat ini tersedia, yakni MenACWY dan MenB. Kedua vaksin tersebut dinilai mampu melindungi dari segala jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis, salah satunya adalah meningitis.

Pemberian Vaksin Meningitis

Vaksin meningitis MenACWY disarankan mulai diberikan kepada anak berusia 11–12 tahun, dengan suntikan booster di usia 16–18 tahun. Selain itu, bagi yang berusia 16–18 tahun juga bisa mendapatkan vaksin MenB, khususnya jika mereka tinggal di daerah dengan kasus meningitis yang masih tinggi.

Selain itu, untuk daerah dengan kasus meningitis tinggi, vaksin MenACWY juga bisa diberikan kepada bayi yang berusia 2 bulan. 

Vaksin meningitis MenACWY dan menB juga sangat disarankan untuk diberikan kepada:

  • Umat muslim yang akan berangkat haji atau umrah
  • Orang yang akan melakukan perjalanan atau tinggal di negara endemik meningitis
  • Pasien yang memiliki gangguan limpa atau pernah menjalani operasi pengangkatan limpa
  • Orang yang mengalami kelemahan sistem kekebalan tubuh, misalnya karena malnutrisi atau HIV/AIDS
  • Tenaga kesehatan yang berisiko tinggi terpapar kuman penyebab meningitis, misalnya dokter, perawat, dan petugas laboratorium

Vaksin Meningitis dan Manfaatnya

Pemberian vaksin meningitis mampu menurunkan risiko seseorang untuk terserang meningitis. Meski demikian, bukan berarti orang yang sudah divaksin sama sekali tidak dapat terserang penyakit ini. Mereka bisa saja terkena meningitis dari kuman lain yang tidak terlindung oleh vaksin ini, misalnya kuman M. tuberculosis, penyebab tuberkulosis.

Oleh karena itu, untuk mencegah penularan meningitis, Anda tetap dianjurkan untuk menjalani hidup sehat, seperti rutin cuci tangan, memakai masker saat bepergian atau mengunjungi orang sakit, dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat.

Vaksin Meningitis dan Efek Sampingnya

Sekitar 50% orang yang mendapat vaksin meningitis jenis MenACWY mengalami efek samping demam dan nyeri ringan atau kemerahan pada lokasi di mana suntikan diberikan. Kondisi ini umumnya akan hilang dalam 1–2 hari, sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Sementara itu, sebagian orang yang mendapatkan vaksin jenis MenB bisa mengalami efek samping yang lebih beragam, seperti kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, demam, mual, dan diare. Efek samping biasanya akan membaik dalam 3–5 hari.

Selain itu, sama seperti reaksi efek samping vaksin lainnya, terkadang vaksin meningitis juga bisa menimbulkan kejadian ikutan pasca imunisasi atau KIPI. Namun, reaksi tersebut tergolong cukup jarang terjadi.

Orang yang Sebaiknya Tidak Mendapat Vaksin Meningitis 

Ada beberapa kelompok yang perlu menunggu atau sebaiknya menghindari vaksin meningitis karena berisiko menimbulkan dampak atau efek samping serius. kelompok ini meliputi:

  • Orang yang pernah mengalami reaksi alergi berat atau anafilaksis setelah mendapat vaksin meningitis, baik MenACWY atau MenB, atau vaksin lainnya.
  • Orang yang sedang sakit, misalnya demam. Mereka sebaiknya menunda suntikan vaksin meningitis hingga kondisinya benar-benar sehat.
  • Orang yang sedang atau pernah mengalami sindrom Guillain-Barre. Mereka disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum melakukan vaksinasi meningitis.

Pemberian vaksin meningitis pada ibu hamil bisa saja dilakukan jika memang berisiko tinggi terkena meningitis. Namun, alangkah baiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan guna menghindari efek samping pada ibu dan janin.

Guna memastikan jadwal pemberian vaksin meningitis untuk Anda atau Si Kecil, konsultasikan saja langsung dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter. Lewat konsultasi ini, dokter juga akan memaparkan manfaat vaksin ini sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.