Sifilis stadium 1 adalah tahap awal munculnya gejala penyakit sifilis. Pada tahap ini, pengobatan sudah perlu dilakukan untuk menyembuhkan sifilis dan mencegahnya berkembang ke tahap yang lebih lanjut. Selain itu, deteksi dan penanganan dini sifilis juga sangat penting dilakukan agar peluang kesembuhan lebih tinggi sekaligus mencegah penularan ke orang lain.
Sifilis atau raja singa adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Gejala sifilis muncul secara bertahap yang dimulai dari sifilis stadium 1 atau disebut dengan tahap primer.
Sifilis dapat menyebar melalui hubungan seksual secara vaginal, oral, atau anal, meskipun tidak ejakulasi. Penularan terjadi ketika tubuh bersentuhan dengan luka atau ruam pada pasien sifilis.
Selain itu, sifilis juga dapat menular melalui kontak langsung dengan luka sifilis misalnya saat berciuman, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, serta dari ibu ke janin pada masa kehamilan.
Sifilis Stadium 1 dan Gejalanya
Penyakit sifilis dimulai ketika bakteri Treponema pallidum masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan infeksi. Sekitar 3 minggu setelah terpapar kuman penyebab sifilis, pasien akan mengalami luka yang disebut chancre. Munculnya chancre ini merupakan tanda khas sifilis stadium 1.
Luka chancre dapat berjumlah 1 atau beberapa. Karakteristik chancre dapat dikenali dari beberapa ciri berikut ini:
- Luka kecil berukuran sekitar 1–2 cm, serta berbentuk bulat atau oval dengan tepi yang tegas
- Luka bisa muncul di penis, vagina, dubur, mulut, lidah, bibir, atau tenggorokan
- Tidak menimbulkan rasa sakit
- Dasar luka terasa keras saat diraba
- Dapat mengeluarkan cairan bening yang mengandung banyak bakteri sifilis
Selain chancre, sifilis stadium 1 juga ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, selangkangan, atau ketiak. Ini merupakan respons tubuh terhadap infeksi dan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit.
Gejala sifilis stadium 1 akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 3–6 minggu, bahkan tanpa pengobatan. Sifilis pada tahap ini sering kali tidak disadari karena gejalanya cenderung ringan atau muncul di area yang sulit terlihat.
Namun, setelah gejala sifilis stadium 1 sembuh, bukan berarti penyakitnya hilang sepenuhnya. Jika tidak diobati, sifilis akan berlanjut ke stadium selanjutnya yang lebih berat dan sulit diatasi.
Selain itu, luka chancre pada sifilis stadium 1 juga sangat menular. Oleh karena itu, pasien harus segera mendapatkan pengobatan agar infeksi tidak menyebar ke orang lain dan tidak berkembang menjadi lebih serius.
Sifilis Stadium 1 dan Penanganannya
Sifilis stadium 1 bisa disembuhkan jika pengobatan dilakukan dengan segera. Oleh karena itu, deteksi dini melalui pemeriksaan fisik dan skrining sifilis oleh dokter, termasuk tes VDRL, penting untuk dilakukan.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan diagnosis sifilis, dokter akan menyarankan beberapa penanganan berikut ini:
Antibiotik
Sifilis stadium 1 umumnya bisa diobati dengan suntik antibiotik penisilin. Pada kondisi sifilis stadium 1, suntikan penisilin cukup diberikan 1 kali sebagai dosis tunggal. Pengobatan ini juga dianjurkan pada ibu hamil yang mengalami sifilis.
Namun, jika pasien memiliki alergi terhadap penisilin, dokter dapat meresepkan antibiotik lain, seperti doksisiklin, seftriakson, atau azitromisin. Penentuan jenis dan dosis antibiotik lain untuk mengobati sifilis stadium 1 akan disesuaikan dengan tingkat resistensi kuman atau menurut pertimbangan medis oleh dokter.
Tidak berhubungan seksual
Saat menjalani pengobatan sifilis, pasien disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual sampai pengobatan selesai dan infeksi sifilis benar-benar sembuh. Tes darah secara rutin juga diperlukan untuk menilai keberhasilan pengobatan dan memastikan bakteri sifilis telah hilang dari tubuh.
Selain itu, pasangan seksual pasien juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan sifilis. Ini penting untuk mencegah penularan kembali dan memastikan bahwa keduanya mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Setelah dinyatakan sembuh, pasien juga dianjurkan untuk tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom ketika berhubungan intim.
Penanganan sifilis stadium 1 dengan cepat dan tepat dan meningkatkan peluang kesembuhan dan mencegah sifilis naik ke tahap berikutnya. Pada ibu hamil, perawatan sifilis stadium 1 yang sesuai dapat menurunkan risiko terjadinya keguguran, kelahiran prematur, serta kematian janin dalam kandungan (stillbirth).
Apabila Anda mempunyai luka yang mengarah ke gejala sifilis stadium 1, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter. Dokter akan membantu memastikan kondisi Anda, merekomendasikan pemeriksaan yang diperlukan, serta memberikan rujukan ke rumah sakit, jika diperlukan untuk penanganan lebih lanjut.