Tak hanya digunakan sebagai bahan dasar aksesori atau perhiasan, perak ternyata juga dinilai efektif dalam membasmi berbagai jenis mikroorganisme dan kuman, termasuk virus. Efek tersebut berasal dari partikel silver-ion pada perak.

Silver-ion merupakan partikel perak berukuran sangat kecil yang diubah menjadi ion. Sebelum antibiotik ditemukan, perak telah digunakan selama berabad-abad di Yunani untuk menangani sakit perut atau menyembuhkan luka.

Silver-Ion Bisa Usir Virus? Yuk, Cari Tahu di Sini - Alodokter

Saat ini, perak maupun silver-ion sudah banyak digunakan sebagai bahan untuk peralatan medis, transplantasi tulang, dan obat-obatan untuk menyembuhkan luka, misalnya luka bakar.

Ini Cara Kerja atau Peran Silver-Ion dalam Membasmi Virus

Silver-ion yang merupakan partikel dari logam perak diketahui memiliki efek antivirus. Ada beberapa cara kerja partikel silver-ion dalam membasmi virus, yaitu:

  • Mengikat virus tanpa harus merusak sel tubuh
  • Mengganggu proses metabolisme virus dan merusak susunan DNA-nya, sehingga virus tidak dapat berkembang biak dan mati
  • Merusak dinding sel virus
  • Mencegah atau melepaskan perlekatan virus pada sel-sel tubuh

Meski cara kerja silver-ion untuk membasmi virus sudah diketahui, manfaat bahan ini untuk mengobati penyakit infeksi virus masih perlu diteliti lebih lanjut.

Sederet Manfaat Silver-Ion dalam Membasmi Virus

Seperti yang telah disebutkan di atas, silver-ion diketahui dapat membasmi virus. Menurut sejumlah penelitian, beberapa jenis virus yang bisa dibunuh oleh silver-ion adalah:

1. Human immunodeficiency virus (HIV)

Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga penderitanya rentan terkena infeksi. Virus ini menular melalui cairan tubuh orang yang sudah terinfeksi HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI).

Jika dibiarkan tanpa diobati, infeksi HIV dapat menyebabkan AIDS, di mana daya tahan tubuh penderitanya sudah terlalu lemah untuk menangkal kuman penyakit. Ketika sudah terjadi AIDS, barulah muncul beragam keluhan atau gejala.

2. Herpes simplex virus

Infeksi virus herpes simpleks dapat menyebabkan luka atau lepuhan di sekitar mulut dan bibir (herpes oral) atau di sekitar organ intim. Lepuhan tersebut berisi cairan bening, dan di dalam cairan inilah virus herpes simpleks berkembang biak.

Virus herpes simpleks dapat menular melalui kontak fisik langsung, misalnya saat berciuman, berhubungan seksual, atau menggunakan peralatan pribadi, seperti lipstik, sikat gigi, handuk, atau alat makan dan minum, milik penderita herpes.

3. Respiratory syncytial virus (RSV)

Virus RSV adalah virus yang menyerang paru-paru dan saluran pernapasan. Meski umumnya menyerang anak-anak usia di bawah 2 tahun, virus ini juga dapat menyerang orang dewasa.

Gejala infeksi RSV umumnya tergolong ringan dan mirip flu, yaitu pilek dan batuk, yang dapat hilang dalam 1–2 minggu. Namun, RSV dapat menyebabkan infeksi yang parah pada bayi prematur, anak-anak, orang dewasa, dan manula yang daya tahan tubuhnya lemah atau memiliki penyakit tertentu, seperti penyakit jantung atau paru-paru.

4. Monkeypox virus

Monkeypox virus dapat menyebabkan penyakit cacar monyet. Gejala cacar monyet dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, sakit punggung, kedinginan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Berbagai gejala tersebut biasanya muncul dalam waktu 7–14 hari setelah tubuh terinfeksi virus monkeypox.

5. Influenza virus

Setidaknya ada 4 jenis virus influenza, yaitu virus influenza A, B, C, dan D. Virus influenza jenis A, B, dan C bisa menyerang manusia dan menyebabkan penyakit flu. Namun, gejala flu akibat infeksi virus influenza jenis C biasanya lebih ringan daripada gejala flu akibat infeksi virus influenza A atau B.

Sementara itu, virus influenza D biasanya menyerang hewan ternak dan tidak diketahui apakah bisa menginfeksi atau menyebabkan penyakit pada manusia.

6. Hepatitis B virus (HBV)

Virus hepatitis B dapat menyebabkan penyakit hepatitis B, yaitu infeksi pada organ hati yang tergolong serius. Penyakit ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gagal hati, kanker hati, hingga kerusakan hati berat atau sirosis.

Penyakit hepatitis B belum dapat disembuhkan sepenuhnya, tetapi bisa dicegah dengan pemberian vaksin, tidak berganti-ganti pasangan seksual tanpa mengenakan kondom, tidak menggunakan narkoba suntik, dan tidak menggunakan jarum suntik atau jarum tato bekas pakai.

Selain mampu membasmi virus, partikel silver-ion juga diketahui dapat membasmi bakteri dan jamur. Karena alasan inilah, silver-ion banyak digunakan sebagai bahan baku peralatan rumah tangga, seperti cat tembok, sikat gigi, mesin cuci, kulkas, pembersih udara, dan pengering rambut.

Melihat manfaat silver-ion yang mampu membunuh virus, bakteri, dan jamur, penggunaan alat rumah tangga yang mengandung bahan ini bisa Anda jadikan pilihan untuk melindungi Anda dan keluarga dari serangan berbagai kuman penyebab penyakit.