Cacar monyet adalah infeksi virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit. Cacar monyet dapat menular dari orang ke orang, tetapi sumber utama penyakit ini adalah hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi.

Penyakit cacar monyet memiliki gejala yang serupa dengan cacar air, yaitu ruam atau bintil berair yang bisa muncul di wajah, dada, hingga bagian dalam hidung dan mulut. Bedanya, cacar monyet disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening yang biasanya terjadi di rahang bawah, leher, dan selangkangan.

cacar monyet, penyakit cacar monyet, gejala cacar monyet, monkeypox, ciri ciri cacar monyet, alodokter

Cacar monyet dapat menyerang siapa saja, tetapi penyakit ini tergolong sangat jarang terjadi. Umumnya, penyakit ini ditemukan di Afrika Barat dan Afrika Tengah.

Penyebab Cacar Monyet

Penyakit cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini menyebar melalui percikan liur yang masuk lewat mata, mulut, hidung, atau luka di kulit.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya cacar monyet:

  • Gigitan atau cakaran dari hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi.
  • Kontak langsung dengan luka, darah, atau cairan tubuh orang dan hewan yang terinfeksi.
  • Kontak atau memakai barang-barang yang digunakan oleh orang atau hewan yang terinfeksi, terutama dalam waktu lama.
  • Paparan percikan liur yang terkontaminasi virus, misalnya saat berada di dekat orang yang terinfeksi ketika mereka batuk atau bersin, maupun saat berbicara tatap muka dengan penderita.

Faktor risiko cacar monyet

Berikut adalah kelompok orang yang lebih berisiko terkena cacar monyet:

  • Orang yang kontak erat dengan penderita cacar monyet
  • Orang yang tinggal serumah dengan penderita cacar monyet
  • Petugas kesehatan yang merawat penderita cacar monyet
  • Dokter hewan yang merawat primata atau hewan pengerat yang sakit

Gejala Cacar Monyet

Gejala cacar monyet akan muncul 5–21 hari sejak penderitanya terinfeksi virus monkeypox. Gejala awal cacar monyet antara lain:

  • Sakit kepala berat
  • Demam (38.5–40.5°C)
  • Nyeri otot
  • Sakit punggung
  • Tubuh terasa sangat letih atau lemas
  • Menggigil
  • Keringat dingin
  • Pembengkakan kelenjar getah bening, yang ditandai dengan benjolan di leher, rahang bawah, bawah dagu, atau selangkangan

Ruam kulit biasanya akan muncul 1–5 hari setelah demam muncul. Ruam akan muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti tangan, kaki, mulut, alat kelamin, hingga anus.

Meski tidak terasa nyeri, ruam ini bisa terasa gatal. Bentuk ruam yang muncul akan berkembang dari bintil biasa, kemudian bintil berisi cairan yang bisa membesar, lalu pecah dan berkerak.

Cacar monyet juga bisa terjadi pada hewan peliharaan Anda. Beberapa gejala cacar monyet yang harus diwaspadai pada hewan adalah:

  • Lesu
  • Mata belekan
  • Hilang nafsu makan
  • Demam
  • Ruam atau bintik merah di kulit

Kapan harus ke dokter

Segera periksakan diri ke dokter jika merasakan gejala seperti cacar air, terutama bila:

  • Bintil berubah berisikan nanah
  • Ada kontak dengan monyet atau tupai
  • Ada kontak dengan orang yang terkena cacar monyet
  • Baru bepergian ke negara yang banyak terjadi kasus cacar monyet

Diagnosis Cacar Monyet

Pada tahap awal pemeriksaan, dokter akan memeriksa gejala dan jenis ruam yang muncul. Dokter juga akan menanyakan riwayat kontak dengan orang yang sedang sakit atau riwayat berpergian dari negara yang memiliki kasus cacar monyet.

Perlu diketahui bahwa kemunculan ruam saja belum tentu menandakan cacar monyet. Oleh sebab itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendeteksi virus di dalam tubuh. Tes tersebut antara lain:

  • Tes darah
  • Tes usap tenggorokan
  • Biopsi kulit, dengan mengambil sampel jaringan kulit untuk diperiksa dengan mikroskop

Metode pemeriksaan yang dilakukan biasanya adalah PCR atau ELISA.

Pengobatan Cacar Monyet

Hingga saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk cacar monyet. Penyakit ini umumnya hanya menimbulkan gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam 2–4 minggu.

Meski belum bisa diobati, penyebaran cacar monyet atau monkeypox dapat dicegah dengan vaksin cacar monyet, seperti vaksin Jynneos.  Vaksin harus diberikan dalam waktu 4 hari setelah kontak dengan penderita cacar monyet.

Dokter juga bisa meresepkan beberapa obat untuk meredakan gejala, seperti obat pereda nyeri, pereda gatal, atau krim oles untuk ruam kulit.

Di samping itu, penderita monkeypox perlu dirawat di ruang isolasi, baik di rumah maupun rumah sakit, untuk mencegah penyebaran penyakit.

Komplikasi Cacar Monyet

Cacar monyet memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi. Meski jarang, penyakit ini tetap dapat menimbulkan komplikasi.

Risiko terjadinya komplikasi monkeypox yang berat lebih tinggi pada anak-anak, ibu hamil, orang dengan daya tahan tubuh lemah, serta orang yang belum mendapatkan vaksinasi.

Komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar monyet adalah:

  • Dehidrasi
  • Infeksi bakteri pada kulit
  • Ensefalitis, yaitu peradangan pada jaringan otak
  • Infeksi paru-paru
  • Infeksi cacar monyet pada mata, yang dapat menyebabkan kebutaan

Pencegahan Cacar Monyet

Pencegahan utama cacar monyet adalah menghindari kontak langsung dengan orang-orang yang sedang terinfeksi atau hewan primata dan pengerat, seperti monyet, dan tupai. Beberapa upaya pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah:

  • Hindari berbagi alat makan atau menggunakan barang yang sama dengan orang yang terinfeksi cacar monyet.
  • Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau pembersih tangan berbahan dasar alkohol, terutama sebelum makan, menyentuh hidung maupun mata, atau membersihkan luka.
  • Pemberian vaksin cacar monyet pada orang yang berisiko tinggi, misalnya petugas kesehatan.
  • Gunakan sarung tangan ketika akan melakukan kontak dengan hewan peliharaan yang diduga terinfeksi cacar monyet. Hubungi dokter hewan dan jangan biarkan hewan tersebut berkeliaran.