Pernahkah kamu tidak sengaja membuat kesalahan kecil, seperti tersandung, dan seketika kamu merasa semua orang memperhatikanmu secara berlebihan? Dalam dunia psikologi, fenomena ini dikenal dengan istilah spotlight effect. Jika terjadi terus-menerus, spotlight effect bisa berdampak bagi kehidupanmu, lho.
Spotlight effect atau efek sorotan adalah fenomena psikologis ketika seseorang merasa dan menganggap orang lain di sekitarnya sangat memperhatikan setiap perilaku, penampilan, dan kekurangan yang dimilikinya. Padahal, kenyataannya tidak demikian.
Dalam dunia psikologi, spotlight effect merupakan salah satu bentuk dari bias kognitif. Ini adalah kondisi saat seseorang salah menafsirkan informasi di sekelilingnya, sehingga menghasilkan kesimpulan yang tidak akurat. Hal ini bisa terjadi karena seseorang cenderung melihat dunia sekitarnya dari sudut pandangnya sendiri.
Jadi, singkatnya, saat kita memperhatikan hal yang kita anggap penting, kita akan cenderung merasa bahwa orang lain juga menganggapnya demikian. Padahal, belum tentu seperti itu, karena pada dasarnya setiap orang memiliki perspektif dan pengalaman yang berbeda-beda.
Dampak Spotlight Effect
Perlu kamu ketahui, munculnya perasaan malu dan gugup setelah melakukan kesalahan, terutama di depan umum, adalah hal yang wajar, kok.
Namun, jika berlarut-larut, hal tersebut juga bisa membawa dampak yang tidak baik bagi kehidupanmu, seperti terganggunya kemampuan untuk beraktivitas, menurunkan tingkat kepercayaan diri, dan memengaruhi rasa nyaman di sekitar orang lain.
Sebagai contoh, jika suatu hari kamu bekerja dengan kemeja dan celana yang kusut, kamu mungkin akan berpikir bahwa orang lain sangat memperhatikan penampilanmu di hari tersebut, atau bahkan diam-diam menganggapmu sebagai orang yang tidak rapi atau tidak disiplin.
Nah, dari pandangan yang belum tentu benar tersebut, kemudian muncul rasa malu yang dapat berubah menjadi overthinking. Bila demikian, kamu mungkin jadi tidak mampu bekerja dengan maksimal atau bahkan ingin menarik diri dari teman-temanmu.
Tidak hanya itu, penelitian juga menyebutkan, orang yang mengalami spotlight effect secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama juga berisiko mengalami gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial.
Cara Mengatasi Spotlight Effect
Agar spotlight effect tidak membawa dampak buruk seperti di atas, kamu perlu mengatasinya dengan cara yang tepat. Nah, di bawah ini adalah beberapa cara yang bisa kamu coba:
Sadari keberadaan spotlight effect
Mengatasi spotlight effect sebenarnya bisa sangat mudah lho, yakni dengan sekadar menyadari keberadaannya. Jadi, bila kamu sedang mengalami spotlight effect, ingatlah bahwa kesalahan atau kekuranganmu belum tentu diperhatikan orang lain, karena semua orang memiliki fokusnya masing-masing untuk mereka perhatikan.
Kalaupun ada yang memperhatikan, mereka juga tidak akan ingat lama akan kesalahan atau kekuranganmu. Bila kamu masih juga khawatir, cobalah tanyakan pada dirimu sendiri seberapa sering kamu memperhatikan atau mengingat kesalahan kecil orang lain? Pasti tidak sering, bukan?
Hadapi dengan santai
Apabila kamu benar-benar mengetahui bahwa kesalahan atau kekuranganmu diperhatikan oleh orang lain, misalnya teman kerjamu berkomentar akan kemejamu yang kusut di hari itu, cobalah untuk menghadapinya dengan sesantai mungkin. Bila perlu, tanggapilah hal tersebut dengan sedikit humor.
Dengan begitu, kamu tidak akan terlalu terbayang-bayang akan kesalahan tersebut. Selain itu, orang di sekitarmu juga akan cenderung lebih mengingat sikap positif yang kamu tunjukkan daripada kesalahan di baliknya.
Tetapi, jika setelah melakukan cara di atas kamu masih merasakan dampak spotlight effect atau bahkan dampaknya sudah terasa mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya konsultasikan hal tersebut ke psikiater. Psikiater bisa membantumu mengatasi hal tersebut dengan terapi, atau pemberian obat-obatan bila diperlukan.