Telapak kaki kuning bisa membuat sebagian orang khawatir, apalagi jika perubahan warna terjadi secara tiba-tiba atau disertai keluhan lain. Kondisi ini tidak selalu berbahaya dan bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari pola makan hingga gangguan kesehatan tertentu.
Telapak kaki kuning biasanya tidak disadari hingga seseorang memperhatikannya saat mandi, memakai sandal, atau memeriksa kakinya karena rasa tidak nyaman. Meski tidak selalu berbahaya, telapak kaki kuning bisa menandakan adanya kondisi tertentu dalam tubuh, sehingga penting untuk mengetahui penyebab dan penanganannya.
Telapak Kaki Kuning dan Penyebabnya
Ada banyak penyebab telapak kaki kuning. Kondisi ini bisa terjadi karena faktor dari luar tubuh maupun kondisi medis tertentu.
Berikut ini adalah beberapa penyebab yang perlu Anda ketahui:
1. Karotenemia
Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan beta karoten, seperti kunyit, wortel, labu kuning, ubi, dan bayam, dapat menyebabkan kondisi yang disebut karotenemia. Pigmen kuning dari makanan ini dapat menumpuk di jaringan lemak bawah kulit, termasuk di telapak tangan dan kaki, sehingga menimbulkan warna kuning.
Karotenemia bukan kondisi yang berbahaya dan umumnya tidak menimbulkan keluhan lain. Perubahan warna kulit akan menghilang secara perlahan setelah asupan makanan yang mengandung beta karoten dikurangi.
2. Penebalan kulit
Penebalan pada kulit telapak kaki, atau yang dikenal dengan istilah hiperkeratosis, juga dapat membuat kulit tampak kekuningan atau keabu-abuan. Penebalan ini biasanya terjadi karena tekanan atau gesekan yang berulang, misalnya akibat terlalu sering berjalan tanpa alas kaki, memakai sepatu sempit, atau berdiri dalam waktu lama.
Pada beberapa orang, kulit yang menebal ini juga bisa disebabkan oleh gangguan kulit tertentu, seperti psoriasis atau eksim kronis. Penebalan kulit bisa menjadi lebih parah jika tidak dirawat secara rutin. Hal ini karena penumpukan sel kulit mati dapat memperjelas warna kekuningan pada telapak kaki.
3. Gangguan hati
Salah satu tanda gangguan hati yang cukup khas adalah perubahan warna kulit menjadi kuning, termasuk pada telapak kaki. Kondisi yang dikenal sebagai jaundice atau penyakit kuning ini terjadi karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
Telapak kaki kuning karena gangguan hati biasanya disertai gejala lain, seperti mual, nyeri perut, gatal, atau urine yang berwarna gelap. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari hepatitis, sirosis, batu empedu, hingga kanker hati.
4. Hipotiroidisme
Pada penderita hipotiroidisme, produksi hormon tiroid di dalam tubuh menurun, sehingga proses metabolisme menjadi lebih lambat. Kondisi ini dapat memengaruhi banyak aspek, termasuk warna dan kondisi kulit. Salah satu tanda yang bisa muncul adalah kulit yang kering, kasar, dan kadang tampak kekuningan, termasuk di area telapak kaki.
Perubahan warna ini berkaitan dengan menurunnya kemampuan tubuh untuk mengubah beta karoten menjadi vitamin A secara optimal, sehingga pigmen beta karoten menumpuk. Selain perubahan warna kulit, penderita hipotiroid juga bisa mengalami kelelahan, kenaikan berat badan, depresi ringan, atau sembelit.
5. Sumbatan saluran empedu
Sumbatan pada saluran empedu bisa menyebabkan bilirubin menumpuk di dalam tubuh dan membuat kulit tampak kuning, termasuk di telapak kaki. Sumbatan ini bisa disebabkan oleh batu empedu, tumor, atau peradangan pada saluran empedu (kolangitis).
Warna kuning biasanya juga terlihat di bagian putih mata dan disertai dengan keluhan lain, seperti nyeri perut kanan atas, mual, atau urine berwarna gelap.
6. Kelainan darah
Beberapa kelainan darah, seperti anemia hemolitik, bisa menyebabkan telapak kaki kuning. Hal ini terjadi karena sel darah merah dihancurkan lebih cepat daripada biasanya, sehingga meningkatkan kadar bilirubin dalam darah. Akibatnya, pigmen kuning ini dapat menumpuk di kulit dan menimbulkan warna kekuningan.
7. Anemia
Anemia, terutama jenis anemia hemolitik, bisa menyebabkan telapak kaki tampak kekuningan. Kondisi ini terjadi karena tubuh memecah sel darah merah lebih cepat daripada biasanya, sehingga menghasilkan lebih banyak bilirubin yang menumpuk di kulit.
Warna kuning pada telapak kaki akibat anemia biasanya disertai keluhan lain, seperti mudah lelah, pucat, atau jantung berdebar. Jika Anda mengalami gejala tersebut, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang sesuai.
8. Kondisi genetik tertentu
Telapak kaki kuning juga bisa disebabkan oleh kondisi genetik tertentu. Beberapa kondisi bawaan, seperti palmoplantar keratoderma, bisa menyebabkan penebalan dan perubahan warna pada telapak tangan dan kaki. Kondisi ini biasanya muncul sejak masa kanak-kanak dan dapat disertai rasa nyeri saat berjalan.
Telapak Kaki Kuning dan Penanganannya
Telapak kaki kuning umumnya bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi ada juga yang perlu ditangani secara medis. Penanganan telapak kaki kuning bisa beragam, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Kurangi konsumsi makanan tinggi beta karoten, terutama jika Anda merasa sering mengonsumsi kunyit, wortel, atau labu dalam jumlah besar.
- Rawat kulit kaki secara rutin, misalnya dengan pelembap, eksfoliasi ringan, atau penggunaan krim khusus jika kulit menebal.
- Jaga kebersihan kaki, terutama setelah memakai sepatu seharian. Pastikan kaki kering sebelum memakai kaus kaki atau alas kaki.
- Periksa sepatu dan kaus kaki yang digunakan. Hindari produk yang mudah luntur atau mengandung pewarna berlebihan.
- Periksakan diri ke dokter jika perubahan warna pada kaki tidak kunjung membaik, disertai gejala lain, atau terjadi pada bayi baru lahir.
Meski tidak selalu berbahaya, telapak kaki kuning tetap perlu diperhatikan, terutama jika disertai gejala lain, seperti tubuh mudah lelah, jantung berdebar, penurunan berat badan, kulit gatal-gatal, urine berwarna seperti teh, atau perubahan warna di bagian tubuh lainnya, seperti mata dan kulit wajah. Kondisi ini bisa menandakan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan dokter dan penanganan medis lebih lanjut.
Jika telapak kaki kuning tidak kunjung membaik, terasa mengganggu, atau membuat Anda cemas, jangan ragu untuk mengonsultasikannya kepada dokter melalui chat. Dengan konsultasi ini, Anda bisa memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.