Telephobia atau telefobia adalah gangguan kecemasan yang membuat seseorang merasa sangat takut atau cemas saat harus melakukan atau menerima panggilan telepon. Kondisi ini bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari, pekerjaan, dan hubungan sosial penderitanya.
Ketakutan akibat telephobia bukan hanya soal canggung berbicara. Rasa cemas juga muncul dari kekhawatiran akan dinilai buruk, takut melakukan kesalahan, atau merasa tidak mampu menanggapi dengan tepat.

Telephobia termasuk dalam fobia sosial dan dapat menimbulkan stres berat. Gangguan ini bisa memengaruhi produktivitas kerja, hubungan keluarga, serta menurunkan kualitas hidup, terutama di era digital saat telepon masih menjadi sarana komunikasi penting.
Penyebab Telephobia
Penyebab telephobia hingga kini belum sepenuhnya diketahui. Para ahli menduga kondisi ini muncul dari kombinasi faktor psikologis, pengalaman pribadi di masa lalu, serta pola pikir atau keyakinan tertentu yang berkembang pada individu.
Selain itu, faktor genetik dan lingkungan juga diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kecemasan, termasuk telephobia. Beberapa faktor yang paling umum memicu atau memperburuk telephobia antara lain:
- Pengalaman buruk saat bertelepon, misalnya dimarahi atau dipermalukan, yang meninggalkan rasa takut berulang.
- Gangguan kecemasan atau fobia sosial sebelumnya, yang membuat interaksi lewat telepon terasa lebih menegangkan.
- Kepribadian pemalu atau introvert, sehingga cenderung menghindari komunikasi verbal.
- Tekanan pekerjaan yang menuntut berbicara melalui telepon, memicu rasa cemas atau takut salah.
- Kurangnya kepercayaan diri, misalnya takut salah bicara atau tidak mampu menanggapi pertanyaan dengan tepat.
- Riwayat trauma terkait komunikasi, baik langsung maupun lewat telepon, yang meninggalkan kecemasan mendalam.
Gejala Telephobia
Gejala telephobia bisa muncul dalam bentuk fisik maupun emosional dan berbeda pada setiap orang. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, pekerjaan, dan interaksi sosial. Beberapa gejala telephobia yang paling umum antara lain:
- Merasa gugup atau panik sebelum, selama, atau setelah melakukan atau menerima panggilan telepon
- Jantung berdebar-debar, tangan berkeringat, atau suara gemetar saat berbicara di telepon
- Menghindari panggilan telepon dan lebih memilih berkomunikasi lewat pesan teks atau email
- Memiliki kekhawatiran berlebihan akan salah bicara, terlalu lama diam, atau tidak memahami lawan bicara
- Merasa malu atau takut dinilai negatif setelah menutup telepon
- Merasakan stres, gelisah, atau kecemasan berlebihan setiap kali melihat panggilan masuk
Kapan harus ke Dokter
Jika rasa takut atau cemas saat menggunakan telepon mulai mengganggu pekerjaan, sekolah, atau kehidupan sosial sehari-hari, sebaiknya konsultasikan ke dokter secara langsung atau lewat layanan Chat Bersama Dokter. Penanganan tepat dapat membantu mengelola rasa takut dan memperbaiki kualitas hidup Anda.
Bila kecemasan disertai gejala depresi berat, seperti kehilangan motivasi, putus asa, atau muncul pikiran untuk bunuh diri, segera ke IGD di rumah sakit terdekat guna mendapatkan bantuan medis darurat.
Diagnosis Telephobia
Untuk mendiagnosis telephobia, dokter atau psikolog biasanya akan mengajak Anda berbicara santai untuk memahami gejala yang dialami, riwayat hidup, serta seberapa besar kecemasan memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan medis untuk memastikan tidak ada kondisi lain yang menimbulkan gejala serupa, seperti gangguan tiroid atau efek samping obat tertentu. Jika perlu, dokter akan meminta Anda mengisi kuesioner atau tes sederhana untuk menilai tingkat kecemasan sosial yang dialami.
Pengobatan Telephobia
Penanganan telephobia bertujuan membantu mengurangi rasa takut atau cemas saat bertelepon. Metode pengobatan disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala dan kebutuhan masing-masing individu. Berikut adalah penanganan telephobia:
Terapi kognitif perilaku (CBT)
Terapi ini membantu penderita mengenali dan mengubah pola pikir negatif serta keyakinan yang salah terkait penggunaan telepon. Dalam prosesnya, terapis akan bekerja sama dengan pasien untuk mengidentifikasi pikiran-pikiran yang memicu kecemasan, kemudian menggantinya dengan pola pikir yang lebih rasional dan positif.
Selain itu, CBT juga melatih keterampilan menghadapi situasi yang membuat takut secara bertahap.
Terapi eksposur
Metode ini dilakukan dengan cara memperkenalkan situasi yang ditakuti secara perlahan dan bertahap, mulai dari hal paling ringan, seperti membayangkan bertelepon, mendengarkan nada dering telepon, hingga benar-benar melakukan panggilan singkat.
Dengan latihan yang terstruktur, penderita akan belajar menghadapi dan mengurangi rasa takut secara bertahap serta meningkatkan rasa percaya diri.
Psikoterapi lain
Pikoterapi lain, seperti konseling individu atau terapi kelompok, juga bisa membantu mengatasi telephobia. Konseling individu memungkinkan penderita membahas trauma atau kekhawatiran secara personal dan mencari solusi yang sesuai.
Sementara itu, terapi kelompok memberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dengan orang lain yang menghadapi masalah serupa, sehingga saling mendukung dan memperkuat motivasi dalam mengatasi telephobia atau telefobia.
Obat-obatan
Dokter mungkin akan meresepkan obat antidepresan atau antiansietas. Penggunaan obat ini biasanya dipertimbangkan jika telephobia disertai gangguan kecemasan berat, serangan panik, atau depresi.
Obat-obatan hanya diberikan atas indikasi dokter, dan harus digunakan sesuai anjuran medis, untuk membantu mengurangi gejala cemas berlebih sehingga penderita dapat lebih mudah mengikuti terapi.
Komplikasi Telephobia
Jika tidak diobati, telephobia bisa menyebabkan beberapa komplikasi berikut:
- Penurunan kinerja di sekolah atau tempat kerja akibat menghindari komunikasi lewat telepon
- Isolasi sosial serta terganggunya hubungan pribadi dan keluarga
- Meningkatkan risiko terjadinya gangguan kecemasan lain atau depresi
- Penurunan rasa percaya diri dan kualitas hidup
Pencegahan Telephobia
Saat ini belum ada cara pasti untuk mencegah telephobia. Namun, memperkuat keterampilan komunikasi, membangun kepercayaan diri, serta tidak ragu untuk menceritakan kekhawatiran atau mencari pertolongan ketika mulai merasa cemas tentang telepon dapat membantu menekan risikonya.
Mendiskusikan ketakutan dengan orang terdekat atau profesional kesehatan mental juga dapat mencegah berkembangnya fobia yang lebih parah.
Telephobia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, pekerjaan, maupun hubungan sosial jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala sejak dini dan segera mencari bantuan profesional, terutama jika kecemasan mulai mengganggu kehidupan Anda.