Testis turun sebelah umumnya merupakan hal yang normal terjadi sebagai bentuk variasi anatomi tubuh. Namun, bila disertai dengan rasa nyeri dan pembengkakan, kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa menandakan adanya gangguan kesehatan tertentu. 

Testis atau buah zakar terletak di dalam kantung (skrotum) yang menggantung di belakang penis. Organ ini berfungsi sebagai tempat produksi sperma dan hormon testosteron. Umumnya, setiap pria memiliki sepasang testis dengan ukuran yang kurang lebih sama meski terkadang tingginya berbeda.

Testis Turun Sebelah, Ketahui Penyebab dan Penanganannya - Alodokter

Perbedaan yang tampak seperti testis turun sebelah tersebut sebenarnya normal terjadi karena adanya perbedaan variasi pembuluh darah dan jaringan pendukung di dalam testis. Namun, pada sebagian kondisi, testis turun sebelah bisa menandakan gangguan kesehatan yang perlu ditangani. 

Penyebab dan Penanganan Testis Turun Sebelah 

Bila testis turun sebelah cukup mengganggu disertai dengan nyeri, bengkak, serta terasa ada benjolan, kondisi tersebut bisa menjadi tanda beberapa penyakit berikut ini:

1. Varikokel

Varikokel terjadi karena adanya pembengkakan pembuluh darah vena di dalam skrotum. Kondisi ini dapat menyebabkan tinggi testis menjadi tidak simetris, yakni sisi kiri testis lebih rendah daripada sisi kanan. 

Varikokel di testis umumnya disertai gejala lain, mulai dari rasa tidak nyaman di testis, nyeri di testis saat berdiri atau melakukan aktivitas fisik dalam waktu lama, hingga terasa ada benjolan kecil di area testis.

Untuk mengatasi kondisi ini, dokter mungkin akan menyarankan pasien untuk menjalani operasi guna menjepit atau mengikat pembuluh darah yang bermasalah. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat antinyeri guna meredakan nyeri dan peradangan. 

2. Hernia inguinalis

Testis turun sebelah juga bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan berupa hernia inguinalis. Kondisi ini terjadi karena usus atau jaringan lemak dalam perut menonjol ke dinding perut bagian bawah atau selangkangan. Tonjolan bisa disebabkan oleh melemahnya dinding otot di area tersebut. 

Tonjolan hernia dapat menekan area di sekitar selangkangan, termasuk testis, sehingga membuat testis tampak turun sebelah.

Penanganan kondisi ini perlu disesuaikan dengan kondisi pasien. Bila kondisinya tergolong ringan, dokter akan menyarankan untuk menggunakan celana penyangga khusus. Sementara itu, bila hernia terasa cukup mengganggu sampai terasa nyeri, dokter akan menyarankan tindakan operasi

3. Cedera

Cedera atau benturan dengan benda keras dapat menyebabkan pembengkakan di testis. Kondisi ini terjadi karena pembuluh darah di sekitarnya pecah sehingga dapat menimbulkan memar dan pembengkakan. Akibatnya, salah satu testis akan terlihat lebih turun disertai rasa nyeri. 

Pemberian kompres dingin menjadi salah satu penanganan pertama yang bisa dilakukan guna meredakan nyeri dan pembengkakan. Selain itu, pasien juga disarankan untuk menghindari melakukan aktivitas berat untuk sementara waktu. 

4. Orchitis

Orchitis adalah peradangan pada salah satu atau kedua testis yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Kondisi ini dapat menyebabkan testis membengkak sehingga tampak turun atau lebih rendah daripada testis yang sehat.

Selain itu, orchitis juga dapat menyebabkan testis terasa nyeri, sakit saat buang air kecil maupun ejakulasi, bahkan tidak jarang terdapat darah pada sperma. 

Untuk mengatasi kondisi ini, dokter biasanya akan obat antibiotik guna membunuh bakteri penyebab infeksi. Dokter juga akan memberikan obat antinyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen, guna mengurangi nyeri dan peradangan. 

5. Kriptorkismus

Kriptorkismus merupakan kelainan bawaan sejak lahir yang membuat satu atau kedua testis tidak turun ke dalam skrotum. Alhasil, testis yang sehat terlihat lebih rendah atau turun sebelah. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi faktor hormon dan genetik diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini. 

Meski jarang menimbulkan gejala, kriptorkismus perlu segera ditangani karena dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan produksi pada sperma. Oleh karena itu, orang tua perlu segera memeriksakan bayi laki-lakinya ke dokter bila testisnya tidak kunjung turun sampai usia 6 bulan, terlebih bila ia terlahir prematur. 

Biasanya, dokter akan melakukan beberapa penanganan untuk mengatasi kondisi tersebut, mulai dari operasi pemindahan testis ke posisi yang tepat maupun terapi hormon. Penanganan dilakukan tergantung pada kondisi pasien. 

Selama perbedaan tinggi testis tidak terlalu signifikan dan tidak disertai keluhan lain, Anda tidak perlu khawatir jika mengalami kondisi ini. Pasalnya, testis turun sebelah merupakan kondisi yang wajar terjadi.

Namun, bila testis turun sebelah disertai dengan gejala lain, seperti nyeri, masalah ejakulasi, pembengkakan, atau perubahan ukuran pada salah satu atau kedua testis, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter, ya. 

Konsultasi dapat dilakukan secara cepat, praktis, tanpa keluar rumah, serta kerahasiaan pun terjamin melalui Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, dokter dapat memastikan penyebab testis turun sebelah yang Anda alami serta memberikan penanganan, termasuk menyarankan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit bila diperlukan.