Orchitis adalah radang pada testis yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua testis. Umumnya, orchitis terjadi akibat penyakit menular seksual atau gondongan. Jika tidak ditangani dengan tepat, orchitis dapat menyebabkan mandul.
Selain disebabkan oleh penyakit menular seksual dan gondongan, orchitis juga bisa terjadi akibat perkembangan penyakit epididimitis, yaitu peradangan pada saluran sperma yang terletak di belakang testis.
Meski dapat menyebabkan kerusakan permanen seperti mandul, komplikasi yang dapat timbul akibat orchitis dapat dicegah dengan mengikuti pengobatan yang diberikan oleh dokter.
Penyebab Orchitis
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, orchitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Berikut pembagian jenis orchitis berdasarkan penyebabnya:
Orchitis bakteri
Beberapa jenis bakteri yang sering menyebabkan orchitis, yaitu:
- Escherichia coli
- Staphylococcus
- Streptococcus
Ketiga jenis bakteri tersebut juga menjadi bakteri penyebab infeksi saluran kemih, epididimitis, prostatitis, dan penyakit menular seksual.
Orchitis virus
Orchitis virus paling sering disebabkan oleh virus penyebab gondongan yang disebut paramyxoviruses. Orchitis virus paling sering menyerang anak laki-laki usia 10 tahun ke bawah. Jenis orchitis ini biasanya muncul 4–6 hari setelah terserang gondongan.
Selain disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus, orchitis juga bisa muncul tanpa sebab yang pasti. Namun, kasus ini jarang terjadi.
Faktor risiko orchitis
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena orchitis adalah:
- Berusia lebih dari 45 tahun
- Tidak mendapatkan vaksin MMR
- Menderita infeksi saluran kemih yang berulang
- Menderita pembesaran prostat jinak
- Terlahir dengan saluran kemih yang tidak normal
- Menggunakan kateter pada saluran kemih dalam waktu lama
- Pernah menjalani operasi kelamin atau saluran kemih
- Pernah atau sedang menderita infeksi menular seksual
Risiko orchitis juga dapat meningkat jika sering melakukan hubungan seks berisiko, seperti berganti-ganti pasangan, tidak memakai kondom saat berhubungan seks, atau berhubungan seks dengan penderita penyakit menular seksual.
Gejala Orchitis
Gejala orchitis biasanya muncul secara mendadak. Gejala tersebut meliputi:
- Demam
- Mual dan muntah
- Tubuh mudah lelah
- Testis bengkak, salah satu maupun keduanya
- Testis terasa berat
- Nyeri di area selangkangan
- Nyeri pada testis
- Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan
- Nyeri saat buang air kecil, berhubungan seks, dan ejakulasi
- Terdapat darah pada sperma
Selain beberapa keluhan di atas, orchitis yang terjadi akibat gondongan dapat menimbulkan gejala lain, yaitu pembengkakan pada kelenjar parotis. Kelenjar parotis sendiri merupakan kelenjar yang terletak di bagian bawah wajah.
Kapan harus ke dokter
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, terutama jika testis mengalami pembengkakan dan nyeri secara tiba-tiba.
Nyeri pada testis dapat menandakan gejala dari beberapa kondisi yang lebih serius, seperti testis terpelintir (torsio testis). Oleh sebab itu, pemeriksaan dan penanganan harus dilakukan dengan segera.
Diagnosis Orchitis
Dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala yang dialami dan riwayat kesehatan pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat pembengkakan testis atau pembesaran kelenjar getah bening di selangkangan.
Untuk menegakkan diagnosis, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Tes urine, untuk mendeteksi keberadaan bakteri penyebab infeksi
- Tes darah, untuk mengetahui apakah pasien terinfeksi HIV/AIDS atau sifilis
- USG testis, untuk melihat apakah ada kelainan pada aliran darah di testis
- Pemeriksaan sampel cairan penis, untuk mendeteksi jenis bakteri yang menginfeksi testis, serta untuk melihat apakah pasien menderita penyakit menular seksual
Pengobatan Orchitis
Pengobatan orchitis bertujuan untuk meredakan gejala, mengobati infeksi, dan mencegah infeksi menyebar ke bagian tubuh yang lain. Metode pengobatan orchitis akan disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut penjelasannya:
Pengobatan untuk orchitis bakteri
Antibiotik minum, seperti doxycycline, diberikan untuk dikonsumsi selama 10 hari. Jenis antibiotik akan disesuaikan dengan bakteri penyebab orchitis. Jika keluhan dan gejala orchitis yang dialami cukup parah, dokter akan memberikan antibiotik bentuk suntik.
Jika orchitis disebabkan oleh penyakit menular seksual, pasangan pasien juga harus diperiksa dan diobati.
Pengobatan untuk orchitis virus
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen dan naproxen, akan diberikan untuk mengurangi peradangan dan nyeri akibat orchitis. Jenis obat ini umumnya diberikan kepada pasien orchitis virus.
Untuk membantu meredakan gejala penyakit kelamin pria ini, pasien dianjurkan untuk melakukan sejumlah langkah berikut:
- Minum paracetamol untuk meredakan demam dan rasa nyeri.
- Kompres testis dengan kantong es yang dibalut kain selama 15–20 menit sehari.
- Gunakan celana khusus yang bisa menyangga testis.
- Jangan berhubungan seks sampai orchitis sembuh.
- Hindari mengangkat benda berat untuk sementara.
- Istirahat yang cukup.
Komplikasi Orchitis
Jika tidak segera ditangani, orchitis dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Penurunan produksi hormon testosteron (hipogonadisme)
- Terbentuknya lepuh atau kumpulan nanah (abses) di testis
- Ukuran testis mengecil (atrofi testis)
- Peradangan pada tempat penyimpanan sperma (epididimitis)
- Kerusakan permanen dan kematian jaringan testis
- Torsio testis
- Kemandulan
Pencegahan Orchitis
Pencegahan orchitis dapat dilakukan dengan melakukan upaya-upaya berikut:
- Memastikan diri mendapatkan vaksin MMR untuk mencegah penyakit gondongan
- Menggunakan kondom saat berhubungan seksual jika tidak yakin pasangan bersih dari penyakit menular seksual
- Tidak melakukan seks bebas atau berganti-ganti pasangan seks