Mendengar bunyi napas grok-grok pada Si Kecil kerap membuat orang tua merasa khawatir. Biasanya suara napas ini akan semakin jelas terdengar ketika Si Kecil sedang tidur. Apakah ini berbahaya dan bisa membuat ia sesak napas? Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Umumnya napas berbunyi pada Si Kecil terjadi akibat adanya penumpukan lendir di saluran pernapasan. Kondisi ini memang umum terjadi, terutama pada bayi baru lahir, karena saluran pernapasannya belum berkembang sempurna. Namun seiring bertambahnya usia Si Kecil, keluhan tersebut akan menghilang dengan sendirinya.

Tips Meringankan Napas Berbunyi dan Sesak Napas pada Anak - Alodokter

Selain itu, napas berbunyi juga bisa menandakan adanya gangguan pada saluran pernapasan Si Kecil. Penyebabnya bisa karena peningkatan produksi lendir di saluran napas atau penyempitan saluran napas akibat peradangan.

Tipe Napas Berbunyi pada Si Kecil

Pada anak-anak, ada beberapa tipe napas berbunyi yang dapat orang tua kenali dari suara yang dikeluarkan, yaitu:

  • Suara siulan
    Bunyi napas seperti ini disebabkan oleh penyumbatan ringan di saluran pernapasan Si Kecil atau akibat saluran napasnya menyempit.
  • Suara melengking dan bernada tinggi
    Bunyi napas melengking bisa muncul akibat penyempitan pada saluran pernapasan bagian atas, khususnya pada bayi dan anak-anak yang masih kecil. Kondisi ini biasanya akan hilang dengan sendirinya seiring pertambahan usia anak. Namun hati-hati, bunyi napas melengking juga bisa menandakan serangan asma.
  • Suara serak ketika batuk dan menangis
    Bunyi napas ini terjadi akibat adanya iritasi, peradangan, atau sumbatan lendir pada kotak suara (laring) di tenggorokan.

Ketiga jenis napas berbunyi di atas sering ditemui pada anak-anak, dan umumnya dapat hilang sendiri. Namun jika keluhan napas berbunyi disertai dengan napas tersengal-sengal dan cepat, demam, atau batuk terus-menerus, bisa jadi Si Kecil mengalami bronkiolitispneumonia, asma, bronkitis, atau sumbatan saluran napas oleh benda asing. Kondisi-kondisi ini sering berlanjut menjadi sesak napas.

Mengenali Gejala Sesak Napas pada Anak

Sesak napas pada anak perlu dikenali sesegera mungkin. Ada tiga hal penting yang harus Ibu perhatikan untuk mengenali sesak napas pada Si Kecil, yaitu frekuensi pernapasan, penampilan fisik, dan warna kulitnya.

Pada tahap awal, Si Kecil yang mengalami sesak napas akan menunjukkan gejala berupa meningkatnya frekuensi pernapasan (napas menjadi cepat), gelisah, rewel, menangis terus-menerus, tidak mau makan dan minum, sulit tidur nyenyak, serta kulit telapak tangannya terlihat pucat. Jika penyebabnya adalah infeksi, ia bisa mengalami demam tinggi.

Sementara pada kondisi yang lebih parah, Si Kecil yang mengalami sesak napas dapat bernapas lebih dari 60 kali dalam 1 menit, cuping hidung anak melebar, serta otot di dada dan lehernya menegang atau terlihat tertarik saat bernapas.

Jika dibiarkan, bibir Si Kecil bisa tampak kebiruan, terlihat semakin lemah, dan akhirnya berhenti bernapas. Itulah sebabnya, Si Kecil yang mengalami sesak napas harus segera dibawa ke dokter agar dapat diberikan pertolongan secepatnya.

Penanganan Awal Napas Berbunyi dan Sesak Napas pada Si Kecil

Jika Si Kecil mengalami napas berbunyi dan sesak napas, Ibu harus tetap tenang dan tidak boleh panik. Sebelum membawanya ke dokter, lakukan penanganan awal berikut ini untuk membantu melegakan pernapasannya:

1. Bimbing Si Kecil untuk bernapas dengan mulutnya

Bila Si Kecil sudah cukup besar, Ibu bisa memintanya untuk bernapas melalui mulut. Bila perlu, berikan contoh. Teknik pernapasan ini dapat meringankan sesak napas yang dialami Si Kecil, serta membantunya untuk bernapas lebih dalam dan lebih efektif.

2. Posisikan Si Kecil duduk dengan sedikit membungkuk

Posisi ini dapat membantu Si Kecil bernapas lebih mudah, selain juga membuat tubuhnya lebih rileks.

3. Longgarkan pakaian

Longgarkan pakaian Si Kecil dengan cara melepaskan kancing bajunya, terutama pada bagian leher dan dada. Bila perlu, ganti dengan pakaian yang lebih longgar. Selain itu, penting untuk menjauhkan Si Kecil dari asap rokok agar sesaknya tidak bertambah parah.

4. Oleskan balsam

Selain cara-cara di atas, Ibu juga bisa mengoleskan balsam ke dada, punggung, dan leher Si Kecil untuk melegakan pernapasannya dan membuatnya lebih nyaman. Untuk bayi dan anak-anak, sebaiknya pilih balsam dengan bahan alami.

Salah satunya adalah balsem dengan bahan dasar eucalyptus dan ekstrak chamomile. Bahan ini dipercaya membantu meringankan gangguan pernapasan Si Kecil yang disebabkan oleh hidung tersumbat.

Napas berbunyi dan sesak napas pada Si Kecil tidak boleh dianggap sepele. Ibu perlu mengetahui penyebab dan gejalanya untuk mengenali kondisi yang berbahaya. Bila Si Kecil mengalami sesak napas, lakukan langkah penanganan awal di atas dan segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.