Toddler adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak usia 1 hingga 3 tahun, yaitu masa transisi dari bayi menjadi balita yang penuh rasa ingin tahu dan semangat bereksplorasi. Pada fase ini, anak mulai belajar berjalan, berbicara, dan mengembangkan kemandirian, sehingga menjadi periode penting bagi tumbuh kembang fisik, emosi, dan sosialnya.
Masa toddler adalah momen ketika Si Kecil sangat aktif bereksplorasi dan senang meniru perilaku orang-orang di sekitarnya, Bunda. Fase ini dikenal juga sebagai masa emas pertumbuhan, karena perkembangan otak, bahasa, serta kemampuan motorik berjalan sangat cepat.
Namun, di usia toddler, daya tahan tubuh anak belum sempurna sehingga mereka lebih mudah terkena infeksi atau penyakit ringan, apalagi saat pergantian musim atau sering bermain di luar rumah.
Awal Masa Toddler
Toddler adalah istilah yang merujuk pada anak usia 1–3 tahun, Bunda. Masa ini juga dikenal sebagai batita dan merupakan masa peralihan dari bayi ke anak yang mulai belajar mandiri, penuh rasa penasaran, dan ingin menjelajah lingkungan sekitar. Periode ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil sebelum masuk ke tahap prasekolah nih.
Nah, agar Bunda dan Ayah semakin paham perbedaan perkembangan setiap tahap usia anak, berikut penjelasannya:
- Newborn, yaitu bayi baru lahir hingga usia 1 bulan. Anak pada usia ini fokus pada adaptasi fisik dan pemenuhan kebutuhan dasar seperti menyusu dan tidur.
- Infant, ialah bayi berusia 0–12 bulan dengan perkembangan motorik dan komunikasi berjalan sangat cepat, mulai belajar tengkurap, duduk, merangkak, hingga mengucap satu-dua kata.
- Toddler, yaitu usia 1–3 tahun, sudah mulai berjalan sendiri, berbicara lebih jelas, dan ingin melakukan banyak hal secara mandiri.
- Prasekolah, yakni anak usia 3–5 tahun, suka bermain bersama teman, dan mulai belajar aturan serta rutinitas sederhana.
- Usia sekolah, adalah anak usia sekitar 6 tahun ke atas yang fokus pada belajar di sekolah. Kemampuan sosial dan kemandiriannya pun semakin berkembang.
Setiap tahap punya keistimewaan dan tantangan sendiri, jadi tidak perlu khawatir bila perkembangan Si Kecil berbeda dengan anak lain, ya, Bunda!
Perkembangan Pada Masa Toddler
Saat Si Kecil sudah memasuki masa toddler, Bunda dan Ayah mulai bisa melihat banyak perubahan menarik pada dirinya. Perubahan ini tampak pada fisik, cara berpikir, hingga cara berinteraksinya. Nah, lengkapnya, perkembangan toddler adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan fisik
Pada usia ini, Si Kecil biasanya sudah berjalan dengan lebih lancar, mampu naik-turun tangga dengan bantuan, dan tangan semakin terampil memegang atau mengambil benda kecil. Tubuhnya juga makin kuat untuk berlari dan memanjat.
2. Perkembangan kognitif
Si Kecil mulai mengenali benda-benda di rumah, bisa menyusun balok, dan belajar memecahkan masalah sederhana, seperti mencari mainan yang disembunyikan. Di usia ini, anak juga mulai paham hubungan sebab-akibat, misalnya saat mendorong mainan, mainan itu akan bergerak.
3. Perkembangan bahasa
Pada tahap ini, Si Kecil mulai bisa mengucapkan beberapa kata, lalu berkembang menjadi kalimat-kalimat pendek. Anak juga makin paham instruksi sederhana, seperti “ambil bola” atau “ayo duduk.”
4. Perkembangan sosial dan emosi
Anak toddler mulai menunjukkan rasa sayang, berempati pada orang lain, dan sangat suka meniru kebiasaan Bunda, Ayah, atau kakaknya. Ia juga mulai bisa mengekspresikan perasaan, seperti senang, sedih, atau marah, dan mulai tertarik bermain bersama teman sebayanya.
Selain itu, di masa ini Si Kecil bisa mulai menunjukkan perilaku tantrum sebagai bagian dari perkembangan emosinya. Tantrum sebenarnya adalah hal yang wajar terjadi pada toddler dan merupakan salah satu cara anak belajar mengekspresikan perasaan yang belum sepenuhnya bisa diungkapkan dengan kata-kata. Namun, perilaku ini tetap harus dihadapi dengan bijak, Bun.
5. Kemandirian atau keterampilan merawat diri
Di masa ini, Si Kecil mulai ingin makan sendiri, berusaha mengenakan baju sendiri, dan suka meniru rutinitas orang dewasa. Selain itu, anak usia toddler juga mulai bisa memulai proses toilet training (potty training) atau belajar menggunakan toilet.
Tanda Si Kecil siap toilet training bisa terlihat dari beberapa hal, Bun. Misalnya, popoknya bisa tetap kering selama beberapa jam, ia mulai penasaran pada toilet, atau memberi tahu saat popoknya basah atau kotor. Umumnya, toddler mulai bisa diajarkan toilet training di usia sekitar 18–24 bulan, meski waktu setiap anak bisa berbeda tergantung kesiapan fisik dan emosinya.
Agar Si Kecil tumbuh optimal, Bunda dan Ayah bisa melakukan hal berikut:
- Berikan contoh perilaku baik karena anak mudah meniru.
- Sabar menghadapi tantrum, berikan pelukan, dan validasi perasaannya.
- Sediakan makanan sehat, beragam, dan mudah dikonsumsi. Untuk anak yang suka pilih-pilih makanan, tawarkan variasi menu sehat, jangan memaksa makan, dan ajak anak memilih bersama.
- Ciptakan rutinitas harian agar anak merasa aman dan nyaman.
- Luangkan waktu bermain bersama, karena interaksi ini penting untuk perkembangan emosi dan sosial.
- Jika anak sulit berpisah, biasakan perpisahan singkat dan yakinkan bahwa Bunda atau Ayah pasti kembali.
- Selama toilet training, selalu beri pujian jika anak berhasil ke toilet dan jangan memarahi jika masih terjadi “kecelakaan” kecil.
Memang, toddler adalah masa yang penuh tantangan, Bun, mulai dari menghadapi tantrum hingga keinginan Si Kecil mencoba banyak hal sendiri. Namun, dengan kasih sayang dan pendampingan, masa ini akan menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan fisik, mental, dan sosial anak.
Jangan lupa, masa toddler adalah waktunya pertumbuhan otak yang sangat dinamis dan pembentukan koneksi saraf yang masif. Untuk mendukung proses ini, ia perlu memperoleh lingkungan yang mendukung, nutrisi yang seimbang, pengalaman yang menantang, serta hubungan sosial yang baik.
Setiap anak berkembang dengan kecepatannya sendiri, jadi tidak perlu khawatir bila Si Kecil belum mencapai tahapan tertentu. Bila Bunda atau Ayah ingin berkonsultasi seputar tumbuh kembang anak, daya tahan tubuh, atau bila Si Kecil sering sakit, silakan chat dengan dokter atau konsultan tumbuh kembang melalui aplikasi ALODOKTER. Dapatkan saran langsung dari ahlinya sesuai kebutuhan Si Kecil.
