Batita adalah sebutan untuk anak usia 1 hingga 3 tahun, yaitu masa transisi dari bayi menuju balita yang dipenuhi rasa ingin tahu dan semangat belajar hal baru. Pada periode ini, anak mulai mengasah kemampuan berjalan, berbicara, hingga belajar mandiri, sehingga menjadi fase penting bagi perkembangan fisik, emosi, dan sosialnya.
Fase batita adalah masa ketika Si Kecil sangat aktif menjelajah lingkungan sekitar dan senang meniru perilaku orang-orang di sekitarnya, Bunda. Ini karena 1000 hari pertama kehidupan anak merupakan masa emas tumbuh kembang, di mana perkembangan otak, bahasa, dan motorik anak berlangsung sangat cepat.

Namun, perlu diingat bahwa pada batita adalah masa di mana sistem kekebalan tubuh anak masih berkembang. Hal ini membuat mereka lebih rentan terkena infeksi atau gangguan ringan, apalagi jika sering bermain di luar rumah atau saat cuaca tidak menentu.
Apa Itu Batita?
Batita adalah istilah yang menggambarkan anak berusia 1–3 tahun, Bunda. Banyak juga yang menyebut batita sebagai singkatan dari “bawah tiga tahun”, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah toddler. Masa ini adalah peralihan dari bayi menuju anak yang mulai belajar mandiri, penuh rasa ingin tahu, dan suka menjelajah sekitarnya.
Fase ini punya peran krusial dalam mendukung tumbuh kembang Si Kecil sebelum memasuki usia prasekolah. Sebelum masa batita, anak usia 0–12 bulan berada dalam tahap bayi, dengan perkembangan pesat seperti belajar tengkurap, duduk, merangkak, hingga mengucapkan kata pertamanya.
Memasuki usia 1–3 tahun, anak mengalami perubahan besar. Ia mulai berjalan, berbicara lebih jelas, dan mencoba melakukan berbagai hal sendiri. Setelah melewati tahap ini, Si Kecil masuk masa prasekolah, di mana kemampuan sosial semakin berkembang dan mulai belajar berinteraksi serta mengikuti rutinitas sederhana bersama teman-temannya.
Meski demikian, setiap tahap pertumbuhan anak memiliki keunikan dan tantangan masing-masing. Jadi, Bunda tidak perlu cemas jika perkembangan Si Kecil berbeda dengan anak lain ya!
Perkembangan Batita
Di masa batita, banyak perubahan menarik yang bisa Bunda amati setiap hari. Berikut beberapa contoh perkembangan yang sering terlihat:
1. Gerakan yang semakin terampil
Di masa ini, Si Kecil mulai terlihat tak bisa diam. Ia berjalan ke sana kemari, mencoba naik tangga dengan pegangan erat, dan mulai senang memindah-mindahkan benda. Tangannya kini lebih luwes lho, Bun. Ia bisa memegang mainan, menyusun menara balok, bahkan menyendok makanan sendiri, meski kadang masih berantakan.
2. Mulai lancar bicara dan mengerti arahannya
Batita sudah bisa memanggil “Bunda” atau “Ayah” dengan jelas, meniru suara dari sekitarnya, dan menggabungkan dua-tiga kata menjadi kalimat sederhana. Saat Bunda bilang, “Ayo tepuk tangan,” ia paham dan melakukannya dengan senang hati. Inilah tanda kemampuan bahasanya berkembang pesat.
3. Penasaran dan suka bereksperimen
Di usia ini, dunia terasa seperti tempat penuh kejutan. Ia gemar menjatuhkan benda hanya untuk melihat bagaimana reaksi orang di sekitarnya. Dari hal-hal sederhana inilah, ia belajar hubungan sebab-akibat dan mulai berpikir bagaimana cara memecahkan masalah, misalnya mencari mainan yang tersembunyi di balik bantal.
4. Mulai mengenal perasaan dan sosialisasi
Batita umumnya tak hanya bermain sendirian, melainkan mulai tertarik mengamati atau mengikuti teman sebayanya. Ia bisa meniru cara orang tua menyapu, memasak, atau menepuk tangan saat senang. Saat keinginannya tidak dituruti, ekspresi marahnya pun muncul. Semua itu adalah bagian dari proses belajar mengenali dan mengelola emosi.
5. Belajar mandiri dalam aktivitas harian
Masa batita adalah waktunya Si Kecil mulai berusaha melakukan hal-hal sederhana sendiri, seperti makan tanpa bantuan atau memilih baju yang ingin dipakai. Ia juga mulai menunjukkan tanda siap toilet training: popoknya sering kering lebih lama, penasaran melihat toilet, atau memberi tahu ketika buang air. Meski masih butuh bantuan, semangat kemandiriannya sudah sangat kuat.
Agar Si Kecil tumbuh optimal, Bunda dan Ayah bisa melakukan beberapa hal berikut ini:
- Berikan contoh perilaku baik, karena anak usia batita sangat mudah meniru hal-hal yang ia lihat.
- Hadapi tantrum atau ledakan emosi anak dengan sabar, peluk, dan validasi perasaan Si Kecil.
- Sediakan makanan sehat dan beragam, serta ajak anak memilih makanan agar lebih semangat makan.
- Buat rutinitas harian, seperti waktu makan, mandi, dan tidur, supaya anak merasa aman dan nyaman.
- Luangkan waktu untuk bermain dan mengobrol, karena interaksi sederhana sangat penting untuk membangun emosi dan keterampilan sosialnya.
- Saat belajar toilet training, selalu beri pujian setiap ada kemajuan, dan jangan memarahi jika terjadi kecelakaan kecil.
Batita adalah masa yang memang penuh tantangan, tetapi juga merupakan momen berharga yang bisa membentuk karakter dan pondasi masa depan Si Kecil. Bunda dan Ayah bisa memanfaatkan momen ini untuk merangkul Si Kecil dan mendorong tumbuh kembangnya agar optimal.
Jika Bunda atau Ayah memiliki kekhawatiran seputar tumbuh kembang, pola makan, atau kesehatan anak pada masa batita, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak melalui chat. Wajar kok bila banyak kebingungan atau kekhawatiran, dokter akan membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan jelas.