Trifamol adalah obat untuk meredakan demam serta nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, nyeri gigi, dan nyeri otot. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan sirop, serta dapat dibeli bebas tanpa resep dokter. 

Trifamol mengandung bahan aktif paracetamol yang telah dikenal efektif mengurangi demam dan nyeri ringan, baik pada anak-anak maupun dewasa. Obat ini bekerja dengan memengaruhi pusat pengatur suhu tubuh di otak serta menurunkan produksi zat kimia penyebab nyeri dan demam. Mekanisme ini membuat Trifamol dapat menurunkan demam sekaligus meredakan rasa sakit. 

Trifamol

Produk Trifamol

Trifamol tersedia dalam 3 varian, yaitu:

Apa Itu Trifamol

Bahan aktif  Paracetamol
Golongan Obat bebas
Kategori Analgetik-antipiretik
Manfaat Meredakan nyeri
Menurunkan demam
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Trifamol untuk ibu hamil  Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko paracetamol terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Trifamol umumnya aman digunakan oleh ibu hamil. Namun, sebaiknya tetap diskusikan dengan dokter mengenai dosis yang tepat untuk ibu hamil.
Trifamol untuk ibu menyusui Obat yang mengandung paracetamol, seperti Trifamol, dapat digunakan oleh ibu menyusui selama sesuai dengan dosis dan aturan pakai.
Bentuk obat Kaplet dan sirop

Peringatan sebelum Menggunakan Trifamol

Meski mudah didapat, Trifamol tidak boleh digunakan secara sembarangan. Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Trifamol tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini atau obat lain yang satu golongan dengan obat ini.
  • Sampaikan kepada dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit hati, penyakit ginjal, defisiensi G6PD, asma, anemia, penyakit jantung, penyakit paru-paru, atau malnutrisi kronis.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sering mengonsumsi minuman beralkohol atau mengalami kecanduan alkohol. Penggunaan Trifamol bersama alkohol bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Trifamol jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mencegah interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius selama menggunakan Trifamol.

Dosis dan Aturan Pakai Trifamol

Berikut adalah dosis umum penggunaan Trifamol untuk meredakan demam dan nyeri berdasarkan usia pasien:

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 500–1000 mg, 3–4 kali sehari.
  • Anak usia 6–12 tahun: 250–500 mg, 3–4 kali sehari.

Cara Menggunakan Trifamol dengan Benar

Gunakanlah Trifamol sesuai aturan pakai yang terdapat pada kemasan atau anjuran dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Pastikan untuk mengikuti cara menggunakan Trifamol dengan benar di bawah ini agar mendapat hasil pengobatan maksimal:

  • Minumlah Trifamol kaplet sebelum atau sesudah makan. Telan obat ini dengan bantuan air putih.
  • Bila hendak mengonsumsi Trifamol sediaan sirop, kocok botol obat terlebih dahulu. Gunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan agar dosisnya tepat.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Trifamol, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jeda waktu dengan dosis selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Konsultasikan dengan dokter jika setelah 3 hari demam tidak turun atau setelah 5 hari nyeri tidak kunjung mereda.
  • Simpan Trifamol di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan mengonsumsi Trifamol sirop yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Obat sirop tidak boleh digunakan lebih dari 14 hari setelah kemasan dibuka.

Interaksi Trifamol dengan Obat Lain

Ada beberapa efek interaksi yang bisa terjadi jika Trifamol digunakan bersama obat lain, yaitu:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping Trifamol jika digunakan bersama isoniazid atau probenecid
  • Penurunan efektivitas Trifamol jika digunakan dengan cholestyramine
  • Penurunan efektivitas lamotrigine dalam mencegah kejang
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dalam jangka panjang bersama warfarin atau antikoagulan lain

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, berdiskusilah melalui fitur Chat Bersama Dokter jika Anda berencana menggunakan Trifamol bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Trifamol

Jika diminum sesuai aturan pakai atau anjuran dokter, Trifamol umumnya jarang menyebabkan efek samping. Namun, bila digunakan secara berlebihan, kandungan paracetamol di dalam obat ini bisa menimbulkan efek samping berikut:

  • Mual
  • Muntah
  • Lelah yang tidak biasa
  • Tidak nafsu makan
  • Nyeri di perut kanan bagian atas
  • Urine berwarna gelap
  • Tinja berwarna pucat atau keabu-abuan
  • Penyakit kuning

Hentikan konsumsi Trifamol dan berkonsultasilah ke dokter melalui chat jika muncul keluhan di atas. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut. 

Anda juga perlu ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya jika mengalami gejala reaksi alergi obat serius, seperti sulit bernapas atau bengkak pada wajah, lidah, atau bibir.